Berita Mobil Sumber informasi

Sekjen GAIKINDO : Tren Otomotif Bukan Lagi di Jakarta

GAIKINDO

Sekjen GAIKINDO, Kukuh Kumara saat tampil menjadi salah satu narasumber di acara Diskusi Pintar FORWOT 2017 (Google)

Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) DKI Jakarta lagi gencar-gencarnya mengeluarkan kebijakan terkait kepemilikan kendaraan dan sistem pengaturan lalu-lintas, baik itu roda dua maupun roda empat.

Setelah sistem 3 in 1 di jalur protokol dihapus, diganti sistem ganjil-genap. Menyusul kemudian larangan melintas sepeda motor yang wacananya diperluas dari Sudirman sampai HR Rasuna Said Kuningan (walaupun akhirnya sekarang ditunda).

Sekarang nongol lagi wacana soal syarat pembelian kendaraan harus pakai surat keterangan kepemilikan garasi.

Kebijakan-kebijakan tidak populer ini dikhawatirkan akan berimbas negatif dan menjadikan Jakarta bukan lagi sebagai tren otomotif di Indonesia.

Banyaknya aturan yang seolah ingin membatasi konsumen dalam memiliki kendaraan ataupun menggunakan kendaraan miliknya, tentu saja bakal menurunkan ‘nafsu’ masyarakat ibukota untuk punya mobil baru atau beli motor baru.

Padahal DKI Jakarta merupakan kota andalan seluruh Agen Pemegang Merek (APM) mobil dan motor dalam mendulang SPK.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekertaris Jenderal GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), Kukuh Kumara, dalam acara press conference GIIAS Surabaya 2017 beberapa waktu lalu.

“Jadi tren otomotif bukan lagi di DKI Jakarta, namun ke daerah-daerah. Ini akibat banyaknya kebijakan yang membatasi gerak kendaraan bermotor baik roda empat dan roda dua di jalan-jalan protokol di Jakarta,” ucapnya.

Memang, sampai sejauh ini konsentrasi pertumbuhan kendaraan bermotor masih terpusat di pulau Jawa. Namun yang menarik saat ini menurutnya, tren penjualan domestik kendaraan bermotor sudah mulai bergeser ke provinsi-provinsi berkembang.

Tahun lalu jumlah penjualan mobil di Jawa Barat mencapai 207.000 unit, berada diatas angka penjualan mobil di Jakarta yang mencapai 203.000 unit. Baru setelah itu menyusul beberapa provinsi lain di Pulau Jawa.

“Hingga semester I tahun ini, Jawa Timur menduduki peringkat ketiga penjualan otomotif secara nasional. Ada kenaikan penjualan sebesar 68 persen. Dengan hadirnya GIIAS Surabaya 2017 tentu akan terus memantapkan posisi Jawa Timur tersebut,” ungkap Kukuh.

Dari data GAIKINDO, total penjualan kendaraan bermotor sepanjang Januari-Juli 2017 sudah mencapai 533.570 unit. Lebih tinggi 0,3% dibanding periode sama tahun lalu.

“Di semester kedua tahun ini kita harapkan pertumbuhan itu (angka penjualan mobil) semakin tinggi, seiring dengan turunnya anggaran pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur, sehingga ekonomi akan bergerak,” harap Kukuh. (Zie)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts