Berita

Sepeda Motor Jadi Penyumbang Polusi Terbesar, Jumlahnya 75 Persen!

Jakarta – Masalah mengenai polusi udara saat ini sedang menjadi masalah yang sedang tren di DKI Jakarta. Pasalnya, beberapa waktu lalu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan jika kualitas udara di DKI Jakarta kian memburuk. Atas hal tersebut, Anies ingin membatasi kendaraan pribadi dan kendaraan umum berusia lebih dari 10 tahun agar tidak melintas.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan mengaku jika pencemaran udara tersebut dihasilkan dari transportasi. Ahmad Yani, Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan mengatakan jika salah satu penyumbang polusi terbesar di Jakarta adalah sepeda motor. Ia mengaku jika polusi dari sepeda motor mencapai 75 persen dari jumlah polusi yang ada di Jakarta.

“Sepeda motor yang ada di kita itu menyumbang 75 persen polusi udara. Data ini kami dapatkan dari hasil kajian yang saya dapat kemarin dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dinas Perhubungan,” kata Ahmad Yani dikutip dari laman Detik. Lebih lanjut ia juga mengatakan jika polusi udara di DKI Jakarta sudah dalam tahap yang sangat berbahaya. Untuk mengurangi polusi tersebut, ia mengaku jika harus ada upaya khusus.

polusi udara

Skuter Bisa Jadi Kendaraan Harian yang Mengurangi Polusi Udara (Foto: MCN)

Sistem transportasi yang ada saat ini harus lebih ditingkatkan lagi. Transportasi umum ini dinilai harus lebih ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Hal tersebut bertujuan agar semakin banyak orang yang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang sudah disediakan pemerintah. Salah satu transportasi umum yang sedang kencang digalakkan ada MRT, LRT, KRL Commuterline dan Transjakarta.

“Selain yang berbayar ini mungkin bisa juga diterapkan ganjil-genap untuk sepeda motor. Ini semuanya dilakukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta,” sambungnya. Melihat dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan ini, rasanya kurang tepat jika Pemerintah DKI Jakarta hanya menyalahkan mobil sebagai penyumbang terbesar polusi di Ibukota. Maraknya pengguna sepeda motor di DKI Jakarta juga menjadi salah satu indikasi polusi udara semakin meningkat.

Kualitas Bahan Bakar di Indonesia Masih Jelek

Di sisi lain, banyaknya perusahaan pembiayaan yang memberikan DP rendah untuk pembelian sepeda motor juga menjadi salah satu faktor. Banyak orang yang membeli sepeda motor dan menggunakannya untuk aktifitas sehari-hari. Bahkan jika dihitung, setiap rumah bisa memiliki lebih dari 1 unit motor di DKI Jakarta. Belum lagi ditambah dengan pengisian bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal ini jelas akan semaki menambah polusi udara di DKI Jakarta.

Dengan alasan murah, para pengendara sepeda motor ini mengisi bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Namun, di sisi lain Pemerintah juga jangan sepenuhnya menyalahkan para pengguna sepeda motor ini. Para produsen bahan bakar di Indonesia juga masih menjual dan memproduksi bahan bakar dengan kualitas yang sangat rendah. Hal ini membuat konsumsi bahan bakar berkualitas rendah tentunya juga menjadi meningkat.

SPBU

Isi Sesuai Spesifikasi Mesin Bikin Konsumsi BBM Irit Foto/Pertamina.

Jika ingin membuat polusi berkurang, pihak produsen bahan bakar ini juga seharusnya menjual dan memproduksi bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi emisi yang dibutuhkan. Melihat hal ini, Premium, Solar dan Bio Solar dengan kualitas di bawah rata-rata masih dijual secara resmi oleh PT Pertamina (Persero). Padahal jika ditiadakan, masyarakat akan terbiasa membeli bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi sepeda motor.

Namun, akan ada efek domino lain yang akan kembali timbul. Ibaratnya hanya memindahkan titik kemacetan di jalan lain. Efeknya adalah akan ada kenaikan harga-harga di pasaran. Para pedagang akan mengampanyekan mengapa Premium dan Bio Solar tidak dijual. Para kendaraan niaga ini terpaksa membeli bahan bakar dengan harga yang sedikit lebih mahal, dan ongkos kirim juga sudah pasti akan naik. Lalu, para pedagang pun secara otomatis juga akan menaikkan harga jual. Lalu, solusi apa yang benar-benar dibutuhkan untuk memerangi polusi udara di DKI Jakarta?

 

Penulis: Rizen Panji

Editor: Dimas

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts