Berita Sumber informasi

Sering Overload Muatan, Truk Dibatasi Melintas Tol Jakarta-Cikampek

Jakarta – Jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi urat nadi transportasi di Pulau Jawa. Berbagai macam kendaraan melewati tersebut dari dan menuju Jakarta dari arah timur.

Begitu vitalnya, kendaraan angkutan barang yang overload ikut memakai jalan tol itu. Namun demikian, beban yang begitu besar malah membuat situasi jalan tol makin semrawut.

Truk-truk sering berjalan dengan lambat di jalur tengah sehingga tidak jarang memacetkan jalan. Ruas Jakarta-Cikampek dilalui sekitar 560 ribu kendaraan per hari.

“Kendaraan berat angkutan barang biasanya berjalan dengan lambat karena muatan yang overload. Kita tahu truk yang lewat itu overload, dampaknya lambat dan kerusakan di jalan,” ujar General Manager Jasa Marga Cabang Cikampek Raddy R Lukman.

Raddy menambahkan, tol Cikampek itu spesial karena selalu ramai dari pagi hingga ketemu pagi hari. Mulai dari pagi hingga malam didominasi kendaraan golongan I, sedangkan malam hingga pagi dilalui kendaraan berat.

Soal kendaraan berat ini menurutnya bisa menimbulkan banyak gangguan. Belum lagi dengan menyempitnya ruas antara Cikunir sampai Karawang Barat karena pembangunan tol elevated.

“Tingginya gangguan seperti pecah ban atau patah as itu sehari bisa 15 kali dan didominasi kendaraan berat. Pembatasan ini tidak termasuk mobil pengangkut BBM dan BBG dan di hari libur nasional,” tambah Raddy.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Perhubungan menerbitkan aturan yang melarang kendaraan Golongan III, IV, dan IV melintas di ruas Cawang sampai Karawang Barat atau sebaliknya. Larangan ini berlaku dari Senin sampai Jumat antara jam 6 sampai 9 pagi.

Distribusi Beban Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek

Melihat kondisinya, titik kepadatan kendaraan berat di Cikampek antara 20% sampai 30%. Pihak Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol sudah mempersiapkan beberapa langkah untuk memperlancar arus lalu lintas selama larangan berlaku.

Truk Jalan tol

Kemacetan di ruas tol banyak disebabkan oleh laju truk besar yang pelan. Foto/Ilustrasi.

Langkah pertama berupa pengalihan rute perjalanan dimana kendaraan yang akan masuk ke gerbang tol (GT) Cikarang Utama diarahkan melalui GT Cikarang Barat 3. Kemudian berputar balik dan masuk kembali di GT Cikarang Barat 1. Untuk kendaraan yang keluar di GT Cikarang Utama, dialihkan melalui GT Cikarang Barat 2 kemudian masuk kembali di GT Cikarang Barat 4.

Untuk aturan ganjil-genap yang diberlakukan pada mobil golongan I, Raddy mengungkapkan bila nantinya pembatasan akan diperluas sampai dengan gerbang tol Tambun.

“Ganjil genap hanya akses masuknya saja ke arah jakarta. Di ruasnya kalau sudah masuk itu nggak apa-apa. Nantinya akan berlaku sampai GT Tambun. Ruas terpadat ada di situ, diharap bisa mengurai kemacetan,” jelasnya. (dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts