Tips dan Trik

Simak Tips Mencegah dan Mengatasi Kejahatan Modus Pecah Kaca Mobil

Maraknya pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Jakarta – Maraknya kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil meresahkan masyarakat saat ini. Hanya dengan modal pecahan busi atau keramik saja, para pencuri sudah bisa melancarkan aksinya.

Mereka menyasar tempat parkir di mal, kampus, rest area, hingga rumah sakit. Komplotan pencuri ini selalu berkelompok dan membagi peran tiap beraksi. Ada yang menjadi driver, eksekutor, serta ada juga yang bertugas mengintai lokasi sekitar.

Berbagai macam cara dilakukan oleh pelaku kejahatan dalam melancarkan aksinya. Cara yang biasa dilakukan yaitu memecah kaca dengan mendorong helm, atau dengan serbuk busi mobil yang sedang nge-trend.

Sekarang sudah jarang dilakukan memecahkan kaca dengan benda keras seperti kapak atau linggis karena mengeluarkan bunyi keras, serta dapat membahayakan pelakunya. Selain itu, menggunakan helm juga jarang dilakukan karena meskipun tidak menimbulkan suara, akan sulit dibuka jika menggunakan kaca film yang kualitasnya bagus.

Oleh karena itu, para pelaku kejahatan lebih memiliki menggunakan serbuk busi untuk melakukan aksinya. Mereka sering menggunakan pacahan busi tersebut yang diberikan air liur agar dingin supaya saat dilemparkan ke kaca mobil yang panas dan bertekanan tinggi, kaca tersebut langsung retak.

Kaca yang retak kemudian bisa didorong oleh pelaku dengan mudah sehingga mereka bisa mengambil barang berharga pemilik mobil yang ditinggal di mobilnya. Sebagai informasi, mereka seringkali melakukan aksinya di siang hari karena panas dan tekanan udara dari dalam mobil tinggi.

Tips Mencegah Kejahatan Modus Pecah Kaca Mobil

Dengan banyaknya kasus kejahatan bermodus memecahkan kaca mobil ini, masyarakat pun harus berhati-hati. Lantas, bagaimana menghindari kejahatan dengan modus memecahkan kaca mobil?

Pertama, masyarakat disarankan agar tidak menutup kaca secara penuh saat parkir. Ini bertujuan untuk mengantisipasi tindak kejahatan pencurian yang tidak diinginkan. Selain itu, jika parkir mobil di siang hari, kaca mobil harus dibuka paling tidak 1 cm sebagai jalur sirkulasi udara. Pelaku pencurian pun tidak bisa memecahkan kaca dengan pecahan busi.

Cara lainnya adalah melakukan proteksi ganda bagi para pemiliki mobil. Seperti, memasang sensor tambahan, alarm ganda, atau electrical cut untuk mobil yang belum disematkan fitur Immobilizer dalam mencegah mobil dibawa kabur juga oleh para pelaku kejahatan.

Carmudian juga bisa menggunakan kaca film sebagai proteksi tambahan pada mobil Carmudian. Perlu diketahui, 60 persen bagian dari mobil merupakan kaca mobil. Disarankan bagi para pemilik mobil untuk memilih kaca film yang sulit terlihat dari luar. Namun, tidak mengganggu visibilitas pemiliknya saat berkendara.

Untuk menjamin keamanan barang di dalam mobil, Carmudian bisa menyimpan barang berharga di tempat tertutup dalam mobil. Manfaatkan kompartemen tertutup seperti glove box, laci, atau bagasi, serta juga bisa manfaatkan tray penutup di bagasi bagi pemilik mobil SUV (Sport Utility Vehicle), atau hatchback.

Jika tidak tersedia tempat atau kompartemen tertutup yang memadai, barang berharga Carmudian bisa disimpan di kolong jok mobil, atau ditutupi dengan benda gelap agar dari luar mobil terlihat samar.

Selain itu, saat parkir di tempat umum, sebaiknya mobil diparkirkan di tempat yang cukup ramai dan mudah dipantau oleh pemilik mobilnya. Memang sebaiknya hindari parkir di tempat yang jauh dari keramaian atau sepi, khususnya di malam hari. Hindari juga parkir di tempat yang gelap.

Cara Mengatasi Pencurian Bermodus Pecah Kaca

Selain memberikan tips bagaimana mencegah korban modus pecah kaca mobil, Carmudi juga akan membagikan beberapa cara bagi pemilik mobil yang sudah menjadi korban modus pecah kaca.

Hal pertama yang pasti dilakukan adalah datang ke pihak berwajib untuk melapor kasus kejahatannya. Setelah beres dengan pihak berwajib, Carmudian bisa langsung mengurus bagian kaca mobil yang pecah. Pada umumnya, material kaca mobil yang dipakai sekarang ini menggunakan tempered glass, dimana dikenal memiliki sifat ‘pecah jagung’ atau ‘pecah seribu’.

Sebutan tersebut memiliki artian jika kaca mobil dipecahkan, akan menjadi butiran sangat kecil, bukan serpihan tajam. Saat pecah, sebagian kaca ada yang jatuh ke dalam. Sebagian lagi ada yang masih menempel di kaca film dan bagian kaca film harus dipotong.

Jika tidak dipotong dan dibiarkan saat mobil dibawa berkendara, maka butiran kaca yang pecah bisa bertebaran dan melukai pengguna mobil. Bahkan, bisa masuk ke dalam organ tubuh karena ukuran butirannya yang sangat kecil.

Carmudian bisa menyapu menggunakan kuas atau kain basah yang ditempelkan pada butiran kaca kecil yang terselip di jok atau interior mobil. Jika yang dipecahkan kaca bagian depan, mobil disarankan tidak dikemudikan. Selain berbahaya bagi pengguna mobil, juga melanggar peraturan lalu lintas yang berlaku.

 

Penulis: Nadya Andari

Editor: Dimas

Baca Juga:

Biar Lulus, Ini Contekan Soal Ujian SIM C yang Bisa Dipelajari

Nadya Andari

Memulai karir sebagai Content Writer di Carmudi Indonesia sejak awal tahun 2019. Lulusan Desain Komunikasi Visual yang suka sekali menulis, seperti cerpen, artikel, dan sebagainya.
Follow Me:

Related Posts