Spesifikasi Ekspor Honda Brio dari Indonesia untuk Dunia, Tapi Bukan Kelas LCGC

Jakarta – Sebelum melakukan ekspor Honda Brio, model ini sejak awal kemunculannya telah menjadi primadonanya PT Honda Prospect Motor (HPM). Penjualannya selalu menjadi yang terlaris dari pabrikan Jepang tersebut. Setelah laris di dalam negeri, HPM mencoba peruntungan dengan mengekspornya, dimana spesifikasi Honda Brio untuk pasar mancanegara tidak berubah.
Seremoni ekspor ini akan dilakukan pada 26 Maret mendatang di pabrik milik HPM di Karawang, Jawa Barat. Peresmian ini dilakukan bertepatan dengan ulang tahun HPM selaku agen pemegang merek Honda ke-20 tahun ini.
“Kami akan melakukan ekspor Honda Brio ke dua negara, yaitu Filipina dan Vietnam. Ekspor tersebut sekaligus merayakan ulang tahun HPM ke-20 tahun. Kita akan ekspor dalam bentuk CBU (Completely Built-Up) dengan kualitas yang sama (dengan Indonesia),” ucap Jonfis Fandy selaku Marketing and Aftersales Service Director PT HPM.
Jonfis menjelaskan bila unit yang akan diekspor nantinya adalah Brio dan Brio RS. Sementara itu, varian Brio Satya tidak bisa diekspor karena merupakan kendaraan LCGC yang khusus untuk pasar dalam negeri. Sebagaimana diketahui, LCGC sebenarnya adalah city car yang masuk kategori khusus regulasi pemerintah.
“Unit ekspornya adalah Brio dan Brio RS, Satya tidak ada karena mobil itu khusus untuk Indonesia saja. Brio Satya dibuat memenuhi regulasi LCGC. Penyesuaian tertentu seperti untuk kondisi jalan tentu ada, tapi secara keseluruhan spesifikasi Honda Brio untuk ekspor tidak terlalu berbeda,” jelas Jonfis.
Spesifikasi Ekspor Honda Brio dari Indonesia untuk Dunia
Jonfis mengakui bila Brio ternyata memikat negara-negara lain untuk ikut merasakan juga kemampuannya yang cukup mumpuni. Awalnya, Brio hanya dikembangkan sebagai city car dan LCGC untuk pasar domestik. Tidak hanya ekspor utuh unit Brio, HPM juga mengekspor komponen kendaraan ke Vietnam dan Filipina.
“Awalnya Brio memang dikembangkan untuk Indonesia, tetapi ada permintaan dari luar sehingga kami putuskan untuk ekspor juga. Kita baru mulai pertama untuk ekspor unit, tetapi untuk ekspor komponen juga tetap jalan. Tujuannya sementara ke dua negara itu dulu saja,” pungkasnya.