Spesifikasi Suzuki Smash Cocok untuk Pasar Luar Jawa yang Minim Infrastruktur

Garut – Seperti diketahui penjualan jenis motor bebek di Tanah Air saat ini memang sedang sedang menurun. Tapi Suzuki Indomobil Sales (SIS) tetap optimistis bahkan memasang target penjualan  sekitar 30.000 unit bebek tahun ini.

Hal ini ditegaskan Sales & Marketing 2W Departement Head SIS, Yohan Yahya kepada Carmudi Indonesia disela-sela test ride Suzuki GSX -150 S. Yohan juga menambahkan meskipun motor bebek sedang tidak bagus penjualannya pihaknya masih tetap menyiapkan strategi pasar.

“Memang pasar bebek mengecil, namun masih ada celah tertentu yang kita harus masukin . Misalnya kalau kita melihat Smash, kenapa Smash keluar lagi? Karena market yang kita raih itu beda lagi,” ujarnya.

Yohan juga tak mengelak kenyataan bahwa saat ini permintaan pasar motor bebek secara keseluruhan memang sangat terus menurun sejak 10 tahun lalu. Namun dirinya beranggapan Suzuki masih punya peluang untuk memasarkan produk motor bebeknya.

“Bila dilihat dari porsinya motor bebek sekarang tinggal 10 persen dari total. Dulu kita bicara 10 tahun ke belakang, bebek itu masih 50 persen. Namun angka 10 persen itu, dibandingkan dengan total pasar yang ada itu masih 600 ribu. Jadi dari 600 ribu sebulan masih 60 ribu, berarti kan masih ada (kesempatan) meski kecil,” tutu Yohan.

Sasar Pasar Fleet Pejualan Smash

Seperti dikabarkan sebelumnya pihak SIS selaku agen pemegang merek (APM) Suzuki di Indonesia luncurkan kembali motor bebek Smash akhir Maret lalu. Target pasar Smash mengincar pasar di luar Jawa, dengan tujuan utama konsumen fleet (beli banyak).

“Kebanyakan Smash untuk pemerintahan sih, jadi kebutuhan akan pertanian, kehutanan, itu masih ada. Jadi dibuatnya memang lebih ke arah situ, karena kalau kita bicara Jawa, dominan matik semua,” ujarnya kepada wartawan, di Garut, Jawa Barat.

Yohan juga mengatakan alasan SIS kembali meluncurkan Smash dengan mengincar pasar di luar Jawa. Alasannya adalah ketersediaan infrastuktur di luar jawa yang masih  minim.

“Sumatera, Kalimatan, Sulawesi karena kebutuhan mereka akan motor tapi tidak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai,” kata Yohan.

“Mereka butuh motor yang bisa di segala medan tapi simpel, artinya bebek bisa dipakai kaum laki-laki sama perempuan, dan kalau infrastruktur belum bagus masih bisa dipakai,” tambahnya.

Sebagai informasi Suzuki Smash dibanderol mulai Rp 12,850 juta untuk tipe pelek jari-jari dan Rp 13,65 juta untuk tipe pelek racing dengan pilihan warna seperti putih, hijau, merah, dan hitam.

Menggunakan mesin 115cc LEaP Technology (Light, Efficient and Powerful). Dipadukan dengan teknologi fuel injection yang dikendalikan oleh ECM (Electronic Control Module).

Ada juga fitur Safety Shutter Key menjamin keamanan lubang kunci dari tindak kejahatan dengan penutup magnetik. Sasis dan rangka dibuat dengan material yang kuat dan telah teruji di ajang Suzuki Jelajah Negeri menempuh  ribuan kilometer.

Suzuki New Smash FI yang kebanyakan berasal dari perusahaan, SIS mentargetkan penjualan sebanyak 500 unit per bulan secara Nasional. SIS segera melakukan distribusi produk mulai pertengahan Maret 2017 ke dealer-dealer Suzuki di Tanah Air.

Dari 2 tipe yang dihadirkan memberi pilihan beberapa warna dan tampilannya makin stylish. Suzuki New Smash FI juga dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. (Dol)