Suzuki Ignis Melejit Sementara Karimun Menahan Nafas

Jakarta – Kehadiran varian baru Suzuki Ignis membungkam beberapa line-up yang ada di keluarganya, padahal seperti diketahui Ertiga dan Karimun sebelumnya sangat laris. Ini dibuktikan lewat ajang IIMS 2017 yang beru berakhir yang digelar selama 10 hari.
Selama pameran Suzuki Karimun Wagon R mungkin jadi kurang dilirik, bila melihat data Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sepanjang IIIMS 2017, Ignis berhasil mencatat pemesanan sebanyak 370 unit hingga 3 Mei. Sementara Karimun Wagon R cuma 20 unit. Secara total mereka membukukan 632 SPK.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat awal pameran menargetkan penjualan dari seluruh model yang dipajang mencapai 400 unit. Namun Ignis dari sebelumnya per 5 Mei dikabarkan terjual 478 unit, maka per 6 Mei jumlahnya bertambah menjadi 666 unit.
Harold Donnel, 4W Marketing Head of Product Development and Accessories Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengungkapkan kalau hadirnya Ignis tidak serta merta mengancam Wagon R. Menurutnya Karimun Wagon R memang diposisikan sebagai mobil entry level.
“Konsumen biasanya lebih mencari kendaraan dengan arah harga, fungsionalitas, dan efisiensi bahan bakar. Dari sisi harga, Karimun Wagon R bermain di angka Rp 135 juta ke bawah. Nah kompetitor belum punya produk di harga Rp 140 -150 juta untuk emosional dan Ignis hadir untuk mengisi kekosongan itu dan mendapat respons positif,” ujarnya.
Suzuki Ignis Senjata Baru untuk Penjualan
Kehadiran Suzuki Ignis tidak serta merta mendongkrak penjualan Suzuki, peran Karimun Wagon R juga masih tetap dioptimalkan. Hal ini diungkapkan Direktur Pemasaran SIS Donny Saputra kalau Suzuki tak bisa berbuat banyak untuk memoles tampang Wagon R tapi hal itu harus tetap dilakukan agar menarik konsumen.
“Kami tidak mau mengeluarkan produk yang keluar dari konsep produk. Ketika kami keluarkan (Wagon R) kami sadar itu produk untuk fungsionalitas. Tapi kalau mau cari tampang, Wagon R tampangnya mau dirombak gimana tak akan membuat jadi Ignis,” ucap Donny.
Dia melanjutkan dengan memasukkan Ignis jadi formulasi pas untuk memperkuat penjualan. Maka dari itu pihaknya tak mau setengah-setengah dan menjadikan Ignis senjata baru Suzuki di Indonesia.
Porsi pasar terbesar adalah first time buyer, bahkan beberapa waktu lalu dia menyebut 70 persen penjualan mobil di bawah Rp 200 juta diserap konsumen tersebut. Ini salah satu alasan SIS memperkuat dengan Suzuki Ignis.
Panjualan SIS selama IIMS dari data terakhir per 6 Mei mencapai 1.352 unit dari semua model. Angka ini jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Sementara secara total, merek Jepang itu sudah menerima 2.829 unit pemesanan untuk Ignis dan saat ini tengah dalam proses pengiriman ke konsumen. (Dol)