Suzuki Percaya Diri, All New Ertiga Tahun Ini Akan Ekspor
Ubud – Tak puas hanya mencapai target pesanan mencapai 6.000 unit lebih di dalam negeri, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mulai melirik pasar luar negeri. Rencanannya akan melakukan ekspor All New Ertiga sebanyak mungkin pada September 2018.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Head of Product Development & Marketing Research PT SIS, Harold Donnel di acara Media Test Drive All New Suzuki Ertiga yang berlangsung di Bali, Senin (25/06).
“Kemungkinan di semester dua, sekitar bulan September kami berencana mengekspor All New Ertiga. Beberapa negara kami tuju, tak kurang dari 20 negara,” jelasnya.
Namun ini masih menunggu kepastian dari negara yang bersangkutan, kaitannya dengan berbagai regulasi yang berlaku. Baik di Indonesia sebagai negara produsen, maupun regulasi negara tujuan ekspor.
“Contoh paling kecil adalah letak kemudi. Indonesia kan pakai setir kanan, sementara beberapa negara lain pakai setir kiri. Kami harus merubahnya saat produksi,” lanjut Harold.
Berita Terkait : Pesanan Suzuki All New Ertiga Diklaim Sesuai Target
Lewat kegiatan ekspor Ertiga ke luar negeri, Suzuki berharap mampu memberi kontribusi serta menguntungkan bagi kegiatan ekonomi Indonesia.
All New Ertiga, Produk Lokal Penuhi Pasar Global
Seperti disebutkan di atas, PT SIS berencana mengirim All New Ertiga ke 20 negara dunia. Ini menunjukkan bahwa Low MPV berlogo ‘S’ ini kualitasnya cukup diperhitungkan.
Apalagi sudah banyak improvement yang diterapkan bila dibanding dengan Ertiga di generasi sebelumnya. Namun negara mana saja yang bakal jadi tujuan kedatangan All New Ertiga, Harold masih belum bisa menyebutkan secara pasti.
Namun yang pasti di kawasan Asia, Amerika Latin, serta Kepulauan Karibia dan Ocenia. “Kalau memang sudah ada informasi jelas terkait rencana ini, kita pasti update ke teman-teman soal detailnya,” janjinya.
Rencana ini juga menurutnya tidak akan mengganggu sama sekali suplai Ertiga baru untuk permintaan domestik. Karena kapasitas produksi secara otomatis juga akan ditingkatkan.
“Saat ini kita masih produksi di angka 5000 unit. Jumlah tersebut khusus untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia, tidak di split untuk pengiriman ke luar negeri,” pungkasnya.