Tak Cuma di Indonesia, Nissan Juga Menutup Pabrik di Filipina

Manila – Nissan Motors Co berencana menutup pabrik perakitan mobil di Filipina pada Maret mendatang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk merestrukturisasi operasi regionalnya.
Menurut informasi yang didapat dari Nissan, pihaknya menutup pabrik perakitan yang digunakan untuk membuat sedan Almera di Provinsi Laguna, selatan Manila, setelah kontraknya berakhir dengan mitra lokalnya.
Pabrik perakitan mobil Nissan di sana hanya mempekerjakan sedikit karyawan, jumlahnya 133 orang.
Keputusan yang diambil oleh pabrikan mobil asal Jepang itu merupakan pukulan bagi industri otomotif Filipina, terlebih pemerintah setempat tengah berupaya menciptakan lapangan pekerjaan.
“Pengumuman Nissan menutup pabrik perakitan mobil mereka di negara itu sangat disesalkan, ini semakin menunjukkan situasi kritis industri kendaraan bermotor lokal,” kata Menteri Perdagangan Filipina, Ramon Lopez, dilansir dari Nekkei Asia, Senin (25/1/2021).
Keputusan Nissan tersebut menambah daftar merek yang menutup pabriknya di sana. Sebelumnya sudah didahului oleh Honda dan Isuzu.
Baca Juga:
- Laporan Hasil Uji Tabrak Nissan Magnite Dirilis Oleh ASEAN NCAP
- First Drive Nissan Magnite, Gimana Rasanya Mesin Kecil Berturbo?
“Penghentian pabrik perakitan mobil Nissan Almera mengikuti Honda dan Isuzu. Hal ini tentu menjadi sorotan bahwa industri perakitan mobil lokal sangat dipengaruhi oleh lonjakan impor mobil dari negara lain,” kata Lopez.
Nissan merupakan merek mobil terlaris ketiga di Filipina tahun lalu, setelah Toyota dan Mitsubishi.
Tahun lalu Nissan hanya berhasil menjual mobil sebanyak 21.751 unit, turun 49% bila dibandingkan penjualan 2019 sebelum Covid-19 mewabah.
Dari banyak mobil yang terjual sekira 4.500 unit disumbang oleh Almera.
Nissan mengatakan akan terus berinvestasi di Filipina dengan menambah diler.
Nissan Juga Tutup Pabrik di Indonesia
Tak cuma di Filipina, Nissan juga memutuskan menutup pabrik di Eropa, Amerika Serikat, serta Indonesia pada 2019.
Salah satu penyebab penutupan pabrik karena Nissan mengaku mengalami kerugian untuk pertama kalinya dalam 11 tahun karena berbagai faktor.
Di antaranya, permintaan mobil baru mengalami penurunan tajam akibat dampak dari pandemi virus corona dan kegiatan produksi mobil terganggu.
Guna mengurangi beban biaya operasional, Nissan merumahkan ribuan karyawan dan menutup pabrik di Indonesia serta Spanyol.
Baca Juga:
- Pabrik Nissan di Indonesia Tutup, Thailand “Pede” Jadi Basis Produksi
- Nissan Akan Ekspor Livina Rakitan Pabrik Mitsubishi ke Pasar Asia
Chief Executive Officer (CEO) Nissan Makoto Uchida mengatakan sebagai pengganti, produksi mobil Nissan di Eropa akan dipusatkan di Sunderland, Inggris. Sedangkan produksi dari pabrik Nissan di Indonesia akan pindah ke Thailand.
Nissan juga telah memangkas target produksi global sebesar 20 persen.
Nissan Motor Co melaporkan telah mengalami kerugian sebesar 671,2 miliar Yen pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2020.
Ini merupakan kerugian tahunan pertama sejak 2009, ketika diterjang krisis keuangan global.
Produksi kendaraan secara global juga mengalami penurunan sekira 62% jika dibandingkan dengan April 2019. Begitu juga dengan penjualan mobil secara global merosot hampir 42%.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas