Mobil

Tantangan Besar Restorasi Mobil ke Bentuk Orisinalnya

Salah satu mobil klasik di Concours d’Elegance. (Foto: Carmudi/Yongki)

Jakarta – Siapa bilang Indonesia tertinggal soal peradaban otomotif dunia. Di negeri yang pernah dijajah oleh Belanda ini, pernah dan masih beredar banyak mobil eksotis yang langka di dunia. Sebagian mobil klasik yang terselamatkan lantas direstorasi agar bisa digunakan kembali.

Dalam keanggotaan Indonesia Classic Cars Owners Club yang juga ikut serta dalam acara Concours d’Elegance, mereka diharuskan melakukan restorasi mobil ke wujud aslinya. Ini berarti, proses restorasi tidak bisa asal-asalan dan sembarangan pasang part yang tidak sesuai aslinya.

Stanley Atmaja selaku Sekjen Indonesia Classic Cars Owners Club menuturkan bila kondisi mobil yang mengikuti Concours d’Elegance harus kembali ke wujud aslinya. Tantangan itu belum seberapa, karena mobil juga harus berfungsi secara normal.

“Untuk mencari part di zaman sekarang tidak terlalu sulit karena ada internet bisa beli online. Banyak perusahaan komponen yang tidak terlalu besar, mereka masih membuat part untuk mobil lama,” jelas Stanley, Senin (16/9/2019).

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari proses restorasi yang banyak yang dilakukan secara asal-asalan. Bagi penggemar otomotif sejati khususnya mobil lawas tentunya perlu sangat teliti untuk mengembalikan orisinalitas mobil.

Restorasi yang dilakukan kolektor mobil klasik harus bisa mengembalikan orisinalitas mobil. Sosok mobil klasik sebisa mungkin kembali ke wujud aslinya saat baru keluar pabrik.

“Untuk yang paling sulit itu fungsi mobil, misalnya coba wiper jalanin, ngerem, lampu sein hidupin. Engine juga yang paling susah, biasa ngadat kalau mobil tua. Kalau ini harus greengg,” ungkapnya santai.

Mendapatkan Part Untuk Restorasi Mobil

Morgan Three Wheeler di Concours d’Elegance. (Foto: Carmudi/Yongki)

Demi mendapatkan part restorasi mobil memang diakui banyak mengalami kesulitan. Stanley menjelaskan kesulitan soal ketersediaan suku cadang mobil klasik menjadi hal yang sepertinya tidak bisa dihindari. Sekarang ini, baik pabrikan atau produsen komponen tidak lagi memproduksi komponen mobil keluaran era 1950-an. Kolektor hanya berharap dari penyedia part reproduction.

“Jadi di pabrik sudah tidak dibuat, OEM juga sudah enggak ada. Reproduction part kayak karet pintu, karet kaca persis seperti aslinya tapi tidak ada stempel merek mobilnya. Ban ada satu penyedia, namanya vintage tire, mau cari ban apa saja ada,” beber Stanley.

 

Penulis: Yongki Sanjaya

Editor: Dimas

Baca Juga:

Parade Mobil Langka Pasca Perang Dunia II Pertama di Indonesia Digelar Akhir Pekan Depan

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts