Terungkap, Perhatikan Hal Ini Jika Mobil Mau Lulus Uji Emisi

Jakarta – Pemerintah provinsi DKI Jakarta mewajibkan setiap kendaraan lulus uji emisi sejak awal tahun 2021. Hal tersebut mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 6 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Dalam aturan tersebut, kendaraan berusia 3 tahun atau lebih wajib ikut uji emisi gas buang. Jika kendaraan tidak lulus uji emisi, maka kendaraan bakal dikenakan biaya disinsentif biaya parkir tertinggi serta ditilang oleh pihak Kepolisian.
Lantas timbul pertanyaan, berapa ambang batas emisi gas buang kendaraan?
Menurut Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2006 disebutkan mobil mesin bensin produksi di atas 2007 harus berpatokan parameter karbon monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.
Kedua poin tersebut menjadi patokan pengujian emisi gas buang kendaraan yang ada di Indonesia. Buat mobil yang sudah berusia lebih dari 5 tahun sebenarnya ada beberapa tips agar mobil bisa lulus uji emisi.
Menurut laman Auto2000, ada beberapa komponen yang wajib diperhatikan agar mobil bisa lulus uji emisi dengan baik. Apa aja ya kira-kira?
Filter Udara
Filter udara menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi angka HC. Filter udara yang kotor bisa menghambat aliran udara masuk ke ruang mesin.
Akibatnya angka HC bisa menjadi tinggi karena pasokan udara ke mesin menjadi berkurang. Untuk itu penting mengganti filter udara sesuai dengan anjuran penggantian komponen kendaraan misalnya 10 ribu km sekali.
Oli Mesin
Faktor lain yang menentukan angka emisi gas buang adalah oli mesin. Oli mesin yang sesuai kebutuhan mesin bisa membuat kerja mesin menjadi maksimal.

Data uji emisi di bengkel Auto2000 bisa dilihat langsung di website Dinas Lingkungan Hidup (Auto2000)
Sedangkan kesalahan pemakaian oli mesin bisa membuat mesin cepat panas. Efeknya, kerja mesin menjadi berat dan emisi gas buangnya sulit dikendalikan.
Sensor Oksigen
Sensor oksigen pada mobil juga berpengaruh memberikan emisi gas buang kendaraan yang bagus. Sensor yang bagus bisa menciptakan pembakaran yang sempurna.
Selain itu, ada juga katalitik konverter yang bertugas mengubah emisi gas buang menjadi udara bersih. Katalitik konverter biasanya terletak di bagian bawah mobil.
Busi dan Knalpot
Komponen terakhir yang cukup berpengaruh pada hasilan angka emisi gas buang adalah busi. Busi sebaiknya diganti secara berkala, misalnya setiap 10 ribu km.
Busi yang baik akan menghasilkan proses pembakaran yang baik. Hal ini akan sangat mempengaruhi efisiensi pada mesin kendaraan.
Sedangkan untuk tempat gas buang atau knalpot, usahakan memakai knalpot standar karena sudah diperhitungkan kadar gas buangnya agar sempurna.
Penggunaan knalpot racing atau yang sudah dimodifikasi tentu bisa mengubah kadar emisi dari mobil. Untuk itu, usahakan pertahankan keaslian mobil seperti baru keluar dari pabrik.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas