Reviews

Test Drive DFSK Glory 560, Si Bongsor yang Lincah Anti Limbung

Konvoi test drive DFSK Glory 560 ke Lido Resort. Foto/Carmudi

Sukabumi – Setelah melakukan debut pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 pada 27 April lalu, PT Sokonindo Automobile baru menggelar sesi test drive DFSK Glory 560 hampir empat bulan setelah peluncuran. Carmudi ikut diundang menguji kemampuan SUV keluarga ini dalam perjalanan dari DFSK Pondok Indah menuju Lido Resort, Sukabumi.

PT Sokonindo Automobile menyediakan 17 unit DFSK Glory 560 CVT L Type seharga Rp 239 juta. Sesi test drive DFSK Glory 560 ini juga dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus lalu. Test drive memakai varian tertinggi dari Glory 560 untuk membuktikan soal kenyamanan dan kelengkapan fitur dari SUV ini.

Rute yang dilalui mayoritas melalui jalur tol, mulai dari JORR, Jagorawi, kemudian Bocimi sejauh 75 kilometer. Pengujian performa off road ringan baru dilakukan di kawasan Lido Resort. Jalur pengujian melewati tol Bocimi yang naik turun berliku cukup mencerminkan kondisi pemakaian sehari-hari untuk jalur antar kota.

Rombongan Glory 560 melewati tol Jagorawi. Foto/Carmudi

Pada kesempatan ini saya bisa merasakan bagaimana kenyamanan Glory 560 saat menjadi penumpang dalam jalur Pondok Indah sampai Lido. Setelah itu, saya mengeksplorasi performa Glory 560 saat kembali dari Lido ke Pondok Indah melewati jalan berliku tol Bocimi dan kemacetan khas tol JORR menuju Pondok Indah. Dalam sesi test drive ini, saya mencoba sisi kenyamanan, performa, dan kualitas audionya.

Penasaran, bagaimana performa dan kenyamanan Glory 560 dalam perjalanan Pondok Indah sampai Lido, begitu juga sebaliknya? Yuk selami lebih dalam tulisan di bawah ini.

Kenyamanan ala SUV China Bisa Bikin Merem Melek

Hayo jangan berpikiran macam-macam soal sub judul di atas. Merem melek di sini maksudnya bikin sampai ngantuk lalu tertidur dan bangun melek lagi. PT Sokonindo Automobile berusaha merancang DFSK Glory 560 sebagai SUV keluarga yang nyaman dengan material interior yang berkualitas.

Kursi baris kedua DFSK Glory 560

Jangan bandingkan GLory 560 dengan mobil China era awal 2000-an yang built quality-nya asal-asalan. Interior DFSK Glory 560 di varian tertinggi hampir semua bagian trim dan dashboard tertutup oleh bahan soft touch yang empuk dengan tekstur leather.

Mau duduk di kursi baris kedua, atau duduk di kursi depan, sama nyamannya kok. Busa joknya tebal dan empuk, baik di kursi depan atau tengah. Bedanya cuma pada desain jok di kursi depan yang semi bucket, sementara kursi tengah bentuk sandarannya rata tapi pas di punggung untuk bersandar.

Belum lagi, busa headrest di Glory 560 juga tebal dan bahannya empuk. Enggak perlu tambah bantal pun bisa memakai headrest bawaan untuk bersandar kala badan ingin lebih rileks. Hati-hati lho, desain jok semi bucket yang nyaman di punggung bikin kita waktu jadi pengemudi terlalu rileks, malah bisa kurang fokus.

Kursi depan DFSK Glory 560

Bila di baris kedua bentuk sandarannya rata, beda halnya dengan di baris pertama yang berbentuk bucket seat. Kursi ini nggak kalah nyaman karena sandarannya didukung busa yang lumayan tebal. Dengan posisi sandaran sedikit lebih rebah, maka penumpang bisa mendapat posisi duduk yang rileks banget.

Ruang kaki juga pas untuk baris pertama dan kedua, tidak terlalu lega tapi tidak sampai kesempitan apabila jarak setelan kursinya terlalu mepet. Apabila hanya mengangkut lima orang penumpang, maka kursi baris kedua bisa diatur lebih rebah dengan sudut 45 derajat dan ini nyaman untuk tidur. Makin asik lagi karena bantingan suspensinya masuk kategori medium untuk ukuran SUV.

Suspensi Lembut dan Empuk

Ayunan suspensinya tidak terlalu empuk tapi tetap nyaman dan stabil saat mobil dipacu dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Mobil tidak limbung sehingga tidak bikin penumpang jadi mual saat bermanuver di jalan tol. Kalau untuk penumpang bobok mania sih, karakter kabin dan suspensi Glory 560 cocok untuk membuat cepat terlelap.

Ruang kepala juga lega, dan pandangan jadi terasa luas di kursi baris pertama dan kedua. Ini jadi nilai lebih buat dipakai sekeluarga saat jalan-jalan ke luar kota. Lumayan lah bisa menikmati perjalanan sambil lihat pemandangan untuk lima orang. Sayangnya, saya tidak sempat merasakan duduk di kursi baris ketiga.

Kursi baris ketiga DFSK Glory 560

Menurut pengalaman Fransiscus Rosano, sang reviewer Carmudi, duduk di kursi baris ketiga ini sangat sempit bagi orang dewasa. Sebab, konsep dari Glory 560 ini sebenarnya adalah SUV 5+2 bukan 7-penumpang. Kursi baris ketiga lebih cocok untuk anak-anak di bawah 10 tahun atau dilipat sekalian untuk tambahan bagasi.

Kabin Hening dengan Kualitas Sound System Nendang

Sebelum membahas soal performa, ada baiknnya kita ulas terlebih dahulu bagaimana kualitas kekedapan kabin dan sound system di Glory 560. Kabin SUV keluarga ini lumayan kedap dan suara bising dari luar tidak banyak masuk ke dalam. Struktur rangka dan bodinya juga kokoh meredam guncangan saat mobil menghantam lubang jalanan.

Memang, peredaman ini tidak benar-benar mantap tapi sudah oke kok. Sebab, suara gesekan ban dengan permukaan beton di jalan tol kadang masih terdengar lirih sampai kabin, begitu juga dengan mesin saat mulai digeber. Kekedapan kabin ini lumayan oke karena suara musik yang disetel cukup keras tidak bocor keluar saat semua pintu dan jendela ditutup rapat.

Head unit

Bicara soal suara musik, saya apresiasi soal kualitas sound system di Glory 560 ini. Head unitnya berupa layar sentuh 8 inci dan memiliki berbagai fungsi, seperti: radio, koneksi bluetooth, navigasi GPS, interkonektivitas smartphone (iOS dan Android). Ini mampu memproduksi suara musik yang menghentak tapi pas di telinga. Setelan equalizernya juga tidak ribet dan bisa diutak-atik sesuai selera.

Suara sound system di mobil ini kuat di treble dan nendang menghentak di bass. Alunan musik rock dan ballad yang diputar pada head unit bisa dinikmati maksimal. Saya sempatkan untuk merasakan hasil olahan suara dari head unit touchscreen mendengarkan alunan musik Bon Jovi dan Queen sendirian di waktu kosong.

Saat pengujian ini saya memakai setting equalizer yang dicustom sedikit. Hasilnya, kombinasi hentakan drum ala Tico Torres dan efek petikan gitar dari Richie Sambora mengalun secara lantang, melengking, dan menghentak. Demikian juga dengan petikan gitar ala Brian May yang mengalun nikmat dan jernih dan hentakan ala Roger Taylor juga terdengar membulat mantap.

Panel instrumen

Nggak cuma mantap untuk lagu-lagu kelas ballad atau rock, head unit ini asik juga untuk menikmati alunan lagu pop dan blues. Speaker yang didukung tweeter membuat alunan suara Glenn Fredly terdengar jernih dan lembut. Kombinasi kabin kedap dengan head unit yang didukung speaker dan tweeter membuat penumpang atau pengemudi betah berlama-lama di dalam mobil.

Nah, di bagian terakhir kita ulas soal performa dan kelincahan Glory 560 sepanjang perjalanan Lido Resort sampai ke DFSK Pondok Indah, Jakarta.

Memacu DFSK Glory 560 di Jalur Berliku dan Kemacetan Ibukota

Sekembalinya dari Lido Resort, gantian giliran saya mengemudi. Tidak seperti dua rekan media lainnya yang bergantian dalam satu trip, saya menyetir sendiri dari Lido ke Pondok Indah. Dari sini saya bisa mengeksplorasi performa maupun kelincahan Glory 560 sepanjang jalan tol dan Arteri Pondok Indah.

DFSK Glory 560 dipacu di tol Bocimi

Tidak seperti ketika berangkat yang dibebaskan melaju tanpa pengawalan polisi, perjalanan kembali dari Lido kini dipimpin oleh vorijder dari Polantas. Sekalipun mendapat pengawalan, awak media masih bisa mengekspolorasi performa mobil sepanjang tol Bocimi. Saya pun tak sabar ikut memacu Glory 560 di jalan tol Bocimi yang sangat lengang.

Masih dalam iring-iringan yang mulai berjalan cepat, saya mulai menggeber mesin 1.500 cc turbo milik Glory 560. Akselerasi awal apabila gasnya diurut maka tenaga yang dihasilkan juga meningkat secara bertahap, jadi nggak ngagetin. Semburan tenaga dari turbo juga cukup mantap tapi perlu sedikit bermain ayun gas supaya sinkronisasi di transmisi CVT lebih cepat.

Test Drive DFSK Glory 560 melibatkan 17 unit kendaraan

Mesin 1.500 cc turbocharger menghasilkan tenaga 150 PS pada 5.600 rpm dan 230 nm pada 1.800-4.000 rpm. Tenaganya diklaim setara dengan mesin naturally aspirated lebih dari 2.000 cc dan memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Hasilnya, dalam iring-iringan itu saja saya bisa memacu mobil hingga kecepatan 145 km/jam. Dipacu dengan kecepatan di atas 120 km/jam pun mobil tetap stabil dan melaju mantap. Stabilnya suspensi ini juga terasa saat jalan berliku di tol Bocimi.

Handling DFSK Glory 560 Lincah

Untuk tikungan besar, mobil masih anteng berbelok di rentang kecepatan 90-100 km/jam. Putaran setir Glory 560 ini juga sedikit berat dalam kecepatan tinggi dan presisi sehingga berkendara terasa mantap dan yakin. Dua faktor ini membuat kemampuan manuver saat sesi Test Drive DFSK Glory 560 juga jempolan.

Perjalanan melewati tol Bocimi

Ini saya bisa rasakan setibanya di ruas tol Jagorawi dan JORR yang lalu lintasnya ramai cenderung padat. Putaran setirnya yang presisi membuat selap-selip ‘goyang tipis-tipis’ di keramaian tol dan sepanjang arteri Pondok Indah cukup mudah dan lincah. Pengeremannya juga halus dan pakem sehingga cocok juga untuk berkendara dengan gaya agresif.

Menurut saya pribadi, handling Glory 560 ini bukan layaknya low SUV pada umumnya, tapi mirip city car seperti Honda Brio. Suspensi stabil dan putaran setir presisi membuat Glory 560 cocok untuk mobil di perkotaan tapi tidak kedodoran saat dipakai berlibur ke luar kota. Catatan kecil hanya saya soroti pada performa CVT pada Glory 560 yang kurang responsif seperti CVT jadul.

DFSK Glory 560 varian tertinggi

Sinkronisasi CVT terhadap gas apabila diinjak dengan diurut kadang masih terlambat atau ada miss. Untuk mensiasatinya, kadang saya harus sedikit kickdown supaya CVT cepat merespon perpindahan gigi dan mengejar akselerasi supaya lebih bertenaga.

Penulis: Yongki.

Editor: Lesmana

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts