TEST DRIVE: Enak Mana Wuling Confero S Dibanding MPV Sejuta Umat?

Penulis: Fransiscus Rosano Adi Prakoso
Ubud – Meski sudah resmi diluncurkan dari bulan Agustus silam, belum banyak Wuling Confero S yang beredar di jalanan umum. Wajar, lini produksi belum lama dimulai dan delivery ke konsumen pun baru pada tahap awal.
Membuat kami dan semakin banyak masyarakat penasaran, seperti apa sih rasa mengemudi calon Avanza Killer ini?
Beruntung PT SGMW Indonesia selaku Agen Pemegang Merek Wuling di Tanah Air mengajak Carmudi ke Pulau Dewata, untuk langsung coba menjajal produk pertamanya di dalam negeri tersebut.
Turun dari Bandara Ngurah Rai di Denpasar, kami langsung dijemput sebuah Confero S berkelir Dark Brown dengan seorang sopir di jok pengemudi. Sehingga kami bisa istirahat santai di kursi penumpang selama menuju ke Ubud.
Baca Juga: Ternyata Ini Rasa Jadi Penumpang di MPV Cina Wuling Confero S
Sesampainya di lokasi, tak sabar langung untuk berpindah ke baris depan.
Kami kedapatan varian Confero S tertinggi, 1.5L Type L, yang sudah ditambah opsi captain seat 7-seater. Pada varian tertinggi ini sekalipun, jok pengemudi belum kedapatan pengatur ketinggian. Namun posisi standarnya cukup tinggi dan mementingkan visibilitas lewat kaca depan ekstra-besarnya.
Kelebihan Wuling Confero S
Setir sudah bisa diatur tilt naik-turun, sehingga menemukan posisi duduk yang ergonomis tak terasa terlalu sulit. Yang tidak kami sangka, Wuling cukup berani untuk mengajak mengitari daerah yang konon punya jalan cukup sempit dan berliuk-liuk di Bali.
Padahal kalau diingat, Confero punya radius putar paling besar di kelasnya, 5,5 meter. Untungnya, kami sama sekali tidak merasa kesulitan untuk bermanuver di jalanan sempit ini. Kalaupun sedikit kerepotan, hanya ketika hendak berputar balik saja.
Seperti yang pernah kami sebutkan pada video First Drive Review kami di bawah ini, feel memutar setir Confero S berlebih ringan. Di antara setiap low MPV yang pernah kami jajal, setir Confero jadi yang paling hambar alias sangat sulit untuk merasakan bannya sedang apa ketika sedang diam atau di kecepatan rendah.
Bobot setir Electronic Power Steering (EPS) ini bertambah di kecepatan tinggi, meski tetep masih terasa tawar kalo dibanding setiap lawannya, bahkan dibanding Avanza Xenia sekalipun.
Koplingnya pun sangat ringan dan khasnya MPV murah seperti ini, tidak perlu diinjak terlalu dalam untuk memasukkan gigi, jadi sering injak-lepas kopling juga tidak akan membuat bakal cepat pegal.
Sedangkaan rasio gigi transmisi manual 5-percepatannya termasuk panjang-panjang, membuat pindah gigi paling optimal baru sekitar di 2.500-an rpm keatas.
Kabin Lebih Kedap Dibandikan dengan Avanza
Namun yang sangat sangat membuat kami kaget justru soal peredaman suaranya. Tak disangka, Confero S dengan harga kurang dari Rp 170 juta ini memiliki peredaman suara dari luar, suara dari ban atau suara mesin dengan sangat baik.
Selama 170an km perjalanan yang kami tempuh di Indonesia Bagian Tengah ini, tak pernah sama sekali kami mengeluhkan soal berisiknya keadaan di dalem mobil. Apalagi melihat ban GT Radial Champiro Eco yang digunakan konon biasanya membuat road noise cukup tembus ke kabin.
Perihal mesin, angka tenaga dan torsi jantung mekanis P-TEC DVVT yang mirip milik Chevy Spin ini memang tergolong average.
Sayang, responnya tergolong kurang agresif. Akselerasinya tidak bisa dibilang galak meski kami kickdown di gigi dua atau tiga. Oh iya, putaran mesin juga dibatasi di 5.800 rpm saja, cukup rendah dibanding mobil lainnya.
Akan butuh effort lebih untuk menyusul kendaraan di jalan tol, juga ketika ingin meningkatkan kecepatan dari medium ke tinggi. Untungnya, tanjakan super curam sudah kami coba lewati dan tanpa masalah berkat penggerak roda belakangnya juga. Meski hal ini bukan berarti dilewati semudah itu yaa.
Setting suspensi cenderung terasa keras, bahkan ketika kabin sedang diisi sampe lima penumpang. Dikombinasikan dengan jok semi sintetik yang cukup keras, bantingannya lebih terasa lagi saat mengenai kontur jelek atau lubang.
Tapi yang membuat kami kagum, adalah dengan bodi tinggi dan kotaknya. Karena Wuling Confero S ini tergolong cukup stabil bila harus diajak menikung dengan kecepatan tinggi.