Mobil Reviews

Test Drive Nissan Terra, Siap Lawan Ketangguhan Fortuner dan Pajero Sport?

Nissan Terra

Test Drive Nissan Terra digelar di Sirkuit Off Road Pagedangan BSD

Jakarta – Nissan akhirnya punya amunisi baru melawan dominasi Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport di segmen SUV full-size. Adalah Nissan Terra, sosok SUV dengan DNA yang diturunkan langsung dari Nissan Navara dengan desain gagah ala Nissan Patrol. Carmudi pun berkesempatan ‘menyiksa’ Terra dalam sesi test drive Nissan Terra di sirkuit off road Pagedangan, BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Berbeda dari kebanyakan test drive yang melakukan perjalanan jarak jauh ke luar kota, PT Nissan Motor Indonesia hanya menguji Terra tak jauh dari Jakarta. Namun, dalam sesi test drive kai ini medannya tersedia secara proporsional, baik on road apalagi medan off road. Setidaknya, sesi singkat tersebut sudah mampu menggambarkan kemampuan Terra sesungguhnya.
PT NMI menyediakan tiga sesi dalam aktivitas test drive Nissan Terra. Ada sesi on road di jalanan boulevard sebelah Mall AEON BSD, kemudian sesi off road memakai varian 4×2 dan sesi paling seru jelas meyiksa Terra dengan varian 4×4. Bicara soal puas, Carmudi jelas kurang puas karena masing-masing media hanya berkesempatan mencoba medan off road hanya satu putaran saja.

Impresi Awal Penampilan Nissan Terra

Nissan Terra

Nissan Terra menggabungkan kegagahan Nissan Patrol

Melihat sosok Nissan Terra, tersuguh SUV macho dengan DNA tangguh khas Nissan. Perawakannya bongsor mirip Nissan Patrol, tapi tidak terlihat tinggi layaknya Mitsubishi Pajero Sport atau Toyota Fortuner. Ini cuma efek visual saja kok, sebenarnya Nissan Terra juga perawakannya tinggi.
Saya yang punya tinggi 174 cm agak kesulitan keluar masuk kabin pengemudi karena enggan menapak foot step yang kotor dan licin penuh lumpur. Untuk turun, perlu sedikit lompat dan saat naik tanpa menginjak foot step rasanya seperti memanjat.
Lebih repotnya lagi, sisi pengemudi tidak dilengkapi dengan hadle tangan sebagai pegangan saat naik-turun. Terpaksa saya berpegangan pada setir mobil yang ukurannya agak mungil. Ya, Terra ukurannya bongsor tapi setirnya imut lho seperti sedan atau MPV.
Penampilan Nissan Terra ini gagah dan macho di luar, mewah dan nyaman di dalam. Tapi soal ukuran kursi depan, menurut pengalaman saya masih kalah lebar dan kalah tebal dibanding milik Pajero Sport. SUV andalan Mitsubishi ini punya bentuk kursi semi bucket dengan busa tebal dan empuk.
Saat duduk di Pajero Sport waktu itu rasanya seperti dipeluk kursi, empuk dan nyaman. Tapi jangan remehkan kursi pada Nissan Terra, busanya tetap empuk kok, dan bahkan sandaran punggungnya juga nyaman. Saran ke Nissan, busanya bisa nih dibuat lebih tebal atau kursinya semi bucket di depan supaya makin nyaman.

Kemampuan Nissan Terra di Jalan Aspal

Sebelum membahas kemampuan Terra saat disiksa dengan kubangan dan lumpur, sekarang kita bahas terlebih dahulu performa di atas aspal. Dua kata untuk menggambarkan Terra saat jadi mobil perkotaan, ‘Top Banget’. Kenapa saya bilang demikian, karena kemampuan akselerasinya yahud dengan suara mesin dan turbo yang halus.
Terra masih membawa ciri khas mobil Nissan yaitu setir yang ringan saat diputar dan sudut putarnya proporsional, tidak melebar atau tidak terlalu sempit saat putar balik. Memacu Nissan Terra di jalan aspal, rasanya malah tidak seperti memacu mobil besar yang berat.
Kemampuan pengendalian Nissan Terra tak ubahnya menggeber Grand Livina, setir ringan dan responsif. SUV ini punya tarikan awal yang sangat bertenaga tapi akselerasinya tidak menghentak. Karakter transmisi otomatis CVT pada Terra ini membuat akselerasi bisa relatif singkat.
Saat jalanan boulevard sepi, saya coba langsung kick down pedal gas. Hasilnya, mobil langsung melesat dan tak terasa larinya tembus 100 km/jam. Saya coba lewati speed trap di kecepatan itu, ternyata bantingannya lumayan empuk tapi mobil tetap stabil.
Mobil juga tetap stabil dan tidak ada body roll berlebihan saat menikung di kecepatan tersebut. Tapi sebaliknya, saat mobil dibawa santai dengan kecepatan 40-60 km/jam, bantingan suspensinya kurang asik. Suspensi terasa keras saat melewati speed trap di jalanan yang sama.
Kelemahannya itu, suspensi agak keras sehingga membuat penumpang di baris ketiga jadi tidak nyaman berlama-lama duduk. Bagian ekor mobil biasanya mendapat efek ayunan suspensi belakang paling parah. Bila suspensi terlalu empuk, maka penumpang belakang jadi mual dan bila keras rasanya seperti dibanting-banting.
Suara mesinnya makin senyap saat mobil melaju makin cepat, begitu juga turbonya. Ini jadi kelebihan Terra dibandingkan Fortuner. Suara siulan turbo tak terdengar di kabin tapi boost tenaganya tetap terasa. Hanya saja, pemilihan ban ini kurang sesuai dengan karakter kuping orang Indonesia.
Ban Nissan Terra terbukti tangguh saat melahap medan off road tapi berisik banget di atas aspal. Makin digeber, suara ban bisa lebih bising ketimbang suara mesin yang masuk ke kabin. Tampaknya Nissan Indonesia perlu mempertimbangkan jenis ban yang tetap tangguh tapi lebih senyap deh.

Menyiksa Nissan Terra di Lumpur dan Kubangan

Nissan Terra

Test Drive Nissan Terra di Jalan Banjir

Test drive Nissan Terra di medan off road terbai dua sesi, memakai varian 4×2 dan 4×4. Awak media pertama kali dipersilakan menyiksa versi 4×2 di kubangan dan jalan rusak. Ini untuk membuktikan kemampuan Terra apabila melewati banjir atau jalan tanah.
Menurut spesifikasi, Nissan Terra memiliki ground clearance 225 mm namun kemampuan melewati genangan air mencapai 50 cm atau lebih dari dua kali lipatnya. Menurut salah seorang anggota R&D Nissan yang ikut serta dalam test drive, ketinggian genangan jangan sampai lebih dari itu karena bakal masuk ke lantai kabin.
Untuk ketinggian 50 cm sebenarnya sudah melewati sela-sela pintu tapi belum sampai ke dalam dek kabin. Mudah saja bila cuma melewati kubangan pada kecepatan rendah, karena traksi ban tetap maksimal bila cuma melewati lumpur.
Pada sesi memakai varian 4×2 ini, panitia meminta media melewati suatu medan miring. Ini untuk membuktikan bila Terra sanggup melewati bidang miring tidak lebih dari 23 derajat. Tingkat kemiringan mobil bisa langsung diketahui pengemudi melalui gyroscope digital yang terpampang pada dashboard.
Pada kesempatan ini, awak media diminta mencoba fitur hill start assist pada Terra. Saat pengujian, mobil diharuskan melewati tanjakan dan berenti di tengah-tengah. Panitia kemudian meminta pengemudi melepas pedal rem dan mobil kemudian berhenti selama dua detik.
Momentum yang cukup menegangkan yaitu saat kebagian menguji unit 4×4. Tentu saja, medan yang disediakan lebih terjal dari 4×2 karena untuk menguji sistem 4×4 dan fitur pendukung seperti hill descent control.
Untuk melewati tanjakan dengan mode 4×4 jelas tidak bisa memanfaatkan fitur hill start assist begitu saja. Pengemudi harus langsung menginjak gas cukup dalam dari posisi landai di bawah untuk mendapatkan momentum dorong yang kuat.
Saat melewati jalur yang dibuat berlubang dan bergelombang kasar, cukup terasa bantingan suspensi Nissan Terra sedikit keras. Mobil berayun tapi pengendalian tetap aman karena ayunan kiri-kanan tidak sampai membuat limbung.

Menguji beberapa fitur unggulan Nissan Terra

Nissan Terra

Test Drive Nissan Terra di Jalan Banjir

Nissan Terra hadir sebagai SUV yang fiturnya lumayan komplit untuk medan on/off road. Sayangnya, fitur yang serba digital ini butuh adaptasi lebih jauh dari pengemudi konvensional.
Saat menggunakan unit 4×4, Nissan meminta awak media menguji fitur Hill Descent Control. Fitur ini berguna memberikan penyesuaian putaran roda yang mampu menghadapi berbagai rintangan seperti permukaan berlumpur dan memastikan penggerak empat roda diaktifkan dan menjaga mobil untuk turun perlahan-lahan.
Sayangnya, saat Carmudi mencoba fitur ini ternyata tidak bekerja semestinya. Oleh panitia, fitur ini sudah diaktifkan saat belum menuruni bukit. Semestinya, mobil merayap lambat saat turun bukit tanpa perlu di rem tapi karena fitur ini tidak bekerja maka mobil turun dengan cepat.
Ternyata, fitur ini baru bekerja apabila mobil berhenti sejenak di turunan seperti Hill Start Assist. Sistem elektronik perlu membaca kemiringan mobil terlebih dahulu kemudian bebkerja menahan laju roda.
Adaptasi lain yang perlu dilakukan pengemudi yaitu saat diminta parkir mundur memakai Around View Monitor dengan Moving Object Detection. Pengemudi harus melihat spion tengah yang berubah fungsi sebagai kamera mundur 360 derajat. Adaptasi ini sedikit membingungkan karena panel layar yang ramping terbagi tiga dengan masing-masing panel cukup kecil.
Menurut pengalaman saya, teknologi rear view kamera konvensional dengan memakai layar head unit lebih mudah dilihat dan memperhitungkan jarak dengan objek lain di belakang. Pengemudi tinggal memanfaatkan spion samping untuk melihat bagian belakang dan menghitung jarak mundur dari informasi kamera belakang.
Secara fitur, Nissan Terra punya banyak kelengkapan yang membuatnya tangguh di medan off road. Fitur kenyamanan juga tak kalah banyaknya yang memanjakan pengemudi dan penumpang. Head unit bawaan Terra dengan dukungan LCD Monitor 10 inch tergantung di atap membuat penumpang bisa menikmati sajian video ataupun film.
Nissan Terra

LCD display 10 inch pada Nissan Terra

Suara yang dihasilkan melalui speaker juga jernih, tidak cempreng dengan komposisi bass empuk dan nendang lalu treble menghentak. Untuk perjalanan jarak jauh dijamin tidak jenuh, karena fitur pada head unit juga lengkap, termasuk soket USB untuk memutar file pada flashdisk.

Kesimpulan

Terra memiliki segala kelengkapan fitur untuk medan off road dan kenyamanan sedan perkotaan. Kemampuannya melahap medan off road saat Test Drive Nissan Terra terbukti tangguh dan handling untuk jalan perkotaan patut diacungi jempol.
Hadir sebagai SUV modern membuat banyak fitur pendukung keselamatannya bekerja secara elektrik-otomatis. Satu sisi jelas memudahkan pengemudi yang jadi tidak repot, tapi bagi pengemudi jadul maka perlu adaptasi lebih jauh dengan fitur elektronik pada SUV ini.
Hal paling dikhawatirkan apabila ternyata fitur elektronik tidak berfungsi semestinya di saat genting. Pengemudi harus tahu bagaimana mengatasi kondisi tersebut agar mobil tidak sampai mengalami insiden.
Selain itu, karakter suspensi Nissan Terra termasuk lebih keras dibanding rivalnya. Memang, ini membuat gejala limbung atau body roll di medan off road atau kecepatan tinggi makin minim. Namun, bantingan suspensi mobil yang keras tidak bersahabat dengan bokong pengemudi atau penumpang karena busa jok yang kurang tebal.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts