Tips Aman Berkendara ala Toyota

 Jakarta – Angka kecelakaan di jalan raya saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tahun lalu, tepatnya periode 1 Januari – 9 Agustus 2016, terjadi jumlah kecelakaan sebanyak 3.738 kejadian. Meningkat bila dibanding periode sama tahun 2015 sebanyak 3.642 kasus kecelakaan.

Lingkungan dan kebiasaan buruk saat berkendara menjadi faktor penyebab tingginya angka kecelakaan di jalan.

“Sistem keselamatan yang dimiliki sebuah kendaraan, bukan satu-satunya cara menghindari korban jiwa di jalan. Banyak faktor lain seperti kondisi jalan dan lingkungan sekitar saat berkendara,” jelas Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, saat membuka sesi kedua workshop “Toyota Safety Features”, Rabu (29/3).

Jangan menggunakan telepon genggam saat mengendarai mobil.Foto/Google

Selain itu mengerti tentang pentingnya cara berkendara yang baik merupakan cara lain, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.

Tips Aman Berkendara ala Toyota

Menurut Ghandi Ahimsaputra, Head Product Knowledge TAM, perilaku yang baik saat berkendara jadi kunci aman. “Kita harus tau menjaga perilaku saat berkendara. Tidak hanya itu saja, teknologi yang tersedia di kendaraan juga harus digunakan dengan baik. Seperti seatbelt, saat ini masih banyak pengendara yang tidak menggunakannya, hanya jadi pajangan saja. Kalau ada polisi atau razia baru dipakai. Itu saja udah menyalahi aturan,” jelas Ghandi.

Seatbelt bukan hanya pajangan saja.Foto/Google

Lanjut Ghandi, masih banyak hal yang perlu disadari oleh setiap pengendara mobil. Tidak sekadar disadari, tapi juga harus dilakukan, demi menjaga kelancaran dan keamanan saat berkendara.

Berikut tips aman berkendara dari Ghandi Ahimsaputra kepada Carmudian :

1. Selalu ingat pakai seatbelt saat masuk mobil
2. Posisikan spion mobil sesuai dengan pandangan
3. Posisikan tubuh pengemudi sejajar dengan stir mobil, upayakan agar tidak terlalu jauh dari jangkauan tangan. Ukur posisi duduk dengan tangan lurus sampai ke atas stir. Untuk batasannya, adalah pergelangan tangan.
4. Posisikan genggaman tangan pada kemudi dengan posisi jam 9.30 (tangan kiri) dan 14:30 (tangan kanan)
5. Hp di silent mode agar tidak mengganggu fokus saat nyetir
6. Saat mobil pertama kali dijalankan, usahakan sesekali mencoba sistem pengereman.
7. Perhatikan dan patuhi selalu rambu-rambu lalu lintas yang terdapat pada jalan yang dilalui
8. Selalu gunakan lampu sein saat akan berpindah jalur atau berbelok. Dan pastikan untuk menoleh sedikit ke arah yang akan dituju sebelum berbelok / berpindah jalur, untuk memastikan kendaraan aman dari blind spot
9. Pastikan untuk menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depan (jangan terlalu dekat). Jarak aman berada antara 2-5 meter ke depan
10. Jangan melakukan pengereman mendadak. Pastikan melihat ke belakang sesaat setelah melakukan pengereman mendadak
11. Jangan terbawa emosi jika jalur diambil oleh mobil lain. Lebih baik mengalah dan berikan kesempatan pada mobil tersebut untuk ambil jalur. Ambil nafas dalam-dalam kemudian hembuskan jika mulai terpancing emosi
12. Gunakan klakson mobil untuk memberitahu kendaraan lain bahwa posisi kendaraan sedang berada di samping atau di belakang kendaraannya, jika terlihat pengendara lain ingin melakukan perubahan jalur atau berbelok.
13. Jika ada pengendara yang menyalakan lampu sein untuk berpindah jalur, siap-siap mengurangi kecepatan dan memberikan kesempatan pengendara tersebut untuk berpindah jalur

Lebih mawas diri, jangan terpancing emosi, dan perhatian terhadap kondisi mobil merupakan cara paling ampuh untuk menghindari kecelakaan.

Sedikit pesan dari Gandhi, “Kesadaran akan safety driving berasal dari diri kita sendiri. Jika ingin selamat dan aman, mulailah dari kita sendiri terlebih dahulu,” tutupnya.

Semoga tips aman berkendara yang sudah diberikan dapat menjaga Carmudian dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jaga selalu keselamatan saat berkendara! (Zie)