Tips Aman Berkendara Saat Hujan Bagi Pemobil

Tips aman berkendara saat hujan wajib diketahui oleh setiap pemilik mobil. Pasalnya musim hujan selalu datang menyapa setiap tahun. Bahkan terkadang tingkat kelebatannya berpotensi mengganggu keselamatan berkendara.
Belum lagi ditambah situasi-situasi lain yang kerap menyertainya, semisal seperti banjir hingga angin kencang. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah antisipasi agar tetap bisa berkendara dengan selamat.
Berikut ini adalah sejumlah tips aman berkendara saat musim hujan yang Carmudi rangkum dari berbagai sumber.
Isi Konten
- 1. Tunda Perjalanan Jika Memungkinkan
- 2. Jaga Kecepatan Kendaraan
- 3. Mengaktifkan Fitur Defogger atau Anti Embun
- 4. Jaga Jarak dengan Kendaraan Lain
- 5. Menyalakan Lampu Utama atau Senja
- 6. Hindari Pengereman Mendadak
- 7. Hindari Manuver Secara Tiba-Tiba
- 8. Hindari Area Rawan Banjir
- 9. Memastikan Ban dalam Kondisi Prima
- 10. Periksa Lampu-Lampu dan Wiper
- 11. Berkendara di Lajur yang Kering
- 12. Hindari Berkendara di Belakang Kendaraan Besar
- 13. Waspada Terhadap Hydroplaning atau Aquaplaning
- 14. Waspada Terhadap Pemotor Berteduh
1. Tunda Perjalanan Jika Memungkinkan
Berbeda dengan sepeda motor, mobil memang menawarkan kenyamanan ekstra karena Anda tidak perlu basah-basahan ketika hujan turun saat perjalanan.
Tapi untuk menghindari potensi bahaya dalam perjalanan, Anda juga bisa menunda perjalanan ke lain waktu atau setidaknya sampai hujan reda.
2. Jaga Kecepatan Kendaraan
Hindari berkendara dengan kecepatan terlalu tinggi. Potensi bahaya seperti hydroplaning atau aquaplaning lebih rentan terjadi ketika mobil melaju kencang.
Hujan yang lebat juga akan memengaruhi jarak pandang Anda. Kurangi kecepatan agar tersedia waktu yang cukup bagi untuk bereaksi ketika ada sesuatu di depan.
3. Mengaktifkan Fitur Defogger atau Anti Embun
Mayoritas mobil baru yang ada di pasaran saat ini telah dilengkapi dengan fitur defogger. Sebagai informasi, defogger merupakan fitur anti embun untuk kaca belakang dan kaca depan mobil.
Cara kerja defogger kaca depan memanfaatkan semburan udara dari ventilasi AC. Sedangkan defogger kaca belakang bekerja melalui kawat tembaga tipis yang menempel secara horizontal.
Jika mobil Anda sudah dilengkapi dengan fitur ini maka jangan lupa mengaktifkannya saat hujan karena sangat berguna.
4. Jaga Jarak dengan Kendaraan Lain
Dalam dunia safety driving ada dua metode menentukan jarak aman antar kendaraan. Pertama menggunakan patokan meter yang mengacu pada kecepatan kendaraan itu sendiri.
Misalnya, ketika melaju 80 km/j maka rajak amannya adalah 80 m, kecepatan 90 km/j jarak amannya 90 m, dan 100 km/j jarak amannya 100 meter. Akan tetapi cara ini kurang efektif karena sulit bagi sebagian orang untuk menerka jarak secara imajiner.
Alternatifnya adalah menggunakan hitungan detik. Dalam kondisi cuaca normal dan jalanan kering idealnya jarak antar kendaraan ialah tiga detik. Tapi saat hujan melanda jaraknya bisa diatur lebih lebar lagi, misalnya empat atau lima detik.
Untuk menghitungnya, manfaatkan objek statis yang berada di pinggir jalan, misalnya tiang listrik. Ketika kendaraan di depan melewati objek tersebut, mulailah berhitung tiga detik. Jika mobil Anda sudah melewati objek tersebut sebelum hitungan detik ketiga artinya jarak terlalu dekat.
5. Menyalakan Lampu Utama atau Senja
Dalam situasi hujan lebat yang mengakibatkan jarak pandang terbatas, pengendara mobil boleh saja menyalakan lampu utama atau senja. Dengan begitu lampu belakang mobil juga akan ikut menyala.
Hal ini dapat membantu pengendara lain di belakang untuk mendeteksi keberadaan kendaraan Anda.
Satu hal yang perlu diingat ialah dilarang menyalakan lampu hazard jika bukan dalam situasi darurat karena dengan begitu lampu sein mobil tidak akan berfungsi.
6. Hindari Pengereman Mendadak
Tips aman berkendara saat hujan yang selanjutnya berkaitan dengan pengereman. Permukaan jalan yang basah terlebih lagi digenangi air memiliki kemungkinan mengurangi cengkraman ban permukaan aspal.
Oleh karena itu penting menghindari pengereman secara mendadak agar mobil tidak tergelincir kemudian hilang kendali.
Ketika harus mengurangi kecepatan kendaraan, lakukan pengereman secara bertahap. Maka itu penting untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain yang berada di depan agar tersedia ruang yang cukup.
7. Hindari Manuver Secara Tiba-Tiba
Karena alasan yang sama dengan poin sebelumnya, Anda pun sebaiknya menghindari manuver secara tiba-tiba. Misalnya berbelok, menyalip, atau pindah lajur dengan mendadak.
8. Hindari Area Rawan Banjir
Menghindari area rawan banjir juga menjadi salah satu tips aman berkendara saat hujan yang perlu diingat. Hal ini dikarenakan banjir bisa berdampak sangat parah pada kendaraan.
Terutama jika air sampai masuk ke ruang bakar mesin sehingga terjadi water hammer. Dapat dipastikan mesin harus mengalami perbaikan besar yang menelan banyak biaya.
Oleh karena itu sebisa mungkin untuk menghindari area rawan banjir dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai rute yang akan dilalui.
9. Memastikan Ban dalam Kondisi Prima
Saat musim hujan tiba tidak ada salahnya menaruh perhatian ekstra pada ban mobil Anda. Perlu diingat, ban mobil menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.
Dengan kata lain kondisinya akan sangat memengaruhi pengendalian dan keselamatan kendaraan tak terkecuali saat musim hujan.
Hal utama yang mesti diperhatikan ialah ketebalan pola tapak ban. Jika ketebalan pola ban sudah sejajar atau lebih rendah dari Tread Wear Indicator (TWI) tandanya ban sudah waktunya ganti.
Menunda penggantian ban yang sudah “gundul” terlebih saat musim sangat berisiko karena bisa mengakibatkan mobil tergelincir di jalan raya.
10. Periksa Lampu-Lampu dan Wiper
Visibilitas menjadi tantangan tersendiri ketika berkendara saat musim hujan. Terkait hal ini ada dua hal yang perlu dipahami oleh seorang pengendara.
Pertama ialah pentingnya memiliki pandangan yang jelas ke sekeliling kendaraan terutama ke arah depan. Hal ini hanya bisa dilakukan jika mobil memiliki wiper yang berfungsi secara maksimal.
Selain itu, penting juga untuk memastikan pengendara lain dapat melihat dan menyadari keberadaan kendaraan kita di jalan raya. Oleh karena itu lampu-lampu kendaraan harus bekerja dengan baik.
11. Berkendara di Lajur yang Kering
Di antara sejumlah lajur yang tersedia, biasanya ada satu lajur yang lebih banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan yang melintas. Hal itu membuat lajur tersebut lebih kering.
Ada baiknya Anda pun menggunakan lajur tersebut untuk membuat kerja ban lebih ringan dalam mendapatkan cengkraman ke permukaan aspal.
12. Hindari Berkendara di Belakang Kendaraan Besar
Kendaraan besar seperti bis dan truk memiliki roda dengan diameter yang besar pula. Pada kondisi jalanan yang basah ban, tersebut akan menciptakan cipratan yang cukup mengganggu visibilitas jika Anda berkendara di belakangnya.
13. Waspada Terhadap Hydroplaning atau Aquaplaning
Hydroplaning atau aquaplaning merupakan situasi terbentuknya lapisan air di antara roda dan permukaan aspal. Dengan begitu ban akan kehilangan cengkraman sehingga mobil tak bisa dikendalikan.
Sebabnya adalah kecepatan laju kendaraan yang terlalu tinggi. Oleh karena itu perlu melakukan langkah antisipasi dengan cara menjaga kecepatan kendaraan.
Karena jika sampai mengalami hydroplaning maka mobil akan sangat sulit dikendalikan. Pengereman pun menjadi sia-sia karena ban tidak memiliki cengkraman ke permukaan aspal.
14. Waspada Terhadap Pemotor Berteduh
Sampai saat ini masih kerap dijumpai pengguna sepeda motor berteduh di kolong jembatan saat hujan turun. Ada baiknya pengguna mobil mewaspadai hal ini sehingga tidak tancap gas ketika masuk ke kolong jembatan.
Itulah beberapa tips aman berkendara saat hujan yang perlu diingat oleh pemilik mobil. Walau terkesan “banyak aturan” namun semuanya bertujuan agar perjalanan Anda menjadi lebih selamat.
Baca Juga:
- Cara Merawat Cat Body Mobil Tetap Kinclong di Musim Hujan
- Pahami Gejala Awal Ban Mobil Selip Saat Berkendara di Kondisi Hujan
Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas