Tips Berkendara di Jalan Tol, Cocok Buat Para Pemudik

Jakarta – Tips berkendara di jalan tol tentu akan sangat diperlukan terutama menjelang musim mudik Lebaran kali ini. Tidak sedikit dari masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang ke kampung halaman. Selain lebih irit biaya, urusan fleksibilitias pun jadi alasan. Secara umum, fasilitas mudik yang juga meliputi kendaraan umum mengakibatkan jumlah pemudik jalur darat jadi semakin tinggi.
Infrastruktur jalan tol yang dinilai sudah semakin optimal, baik secara panjang jalan tol hingga kualitas jalannya juga jadi faktor utama masyarakat memilih mudik dengan menggunakan mobil sendiri. Sekali lagi, tips berkendara di jalan tol menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini juga ditujukan bagi para pengendara yang sedikit punya pengalaman berkendara lintas kota maupun provinsi.
Tanpa panjang lebar, yuk simak tips berkendara di jalan tol berikut ini.
Jaga Jarak 3 Detik
Hal utama dari tips berkendara di jalan tol adalah menjaga jarak aman. Jaga jarak sudah seharusnya dipatuhi dan tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh para pengendara untuk keselamtan diri sendiri dan keluarga. Jarak ideal antara kendaraan adalah sekitar 10-20 meter. Nah, untuk Anda yang masih merasa pemula, ada kok trik khusu yang sangat berguna untuk bisa jaga jarak aman kendaraan yaitu dengan metode ‘Jarak 3 Detik’. Maksud dari cara ini adalah dengan menggunakan selisih waktu antara mobil yang dikendarai dengan mobil di depan sekitar tiga detik.
Anda bisa menggunakan objek lain yang berada di pinggir jalan untuk dijadikan patokan, misalnya pohon. Anda bisa menunggu mobil di depan selama tiga detik setelah melewati pohon, kalau sudah lewat baru Anda yang jalan. Cara lain juga bisa digunakan, yaitu dengan patokan ban belakang mobil di depan. Selama Anda masih bisa melihat ban belakang tersebut, maka jarak mobil Anda dengan yang di depan masih sangat aman.
Hindari Kantuk
Bentuk jalan tol yang cenderung lurus dan kecepatan mobil yang konstan bisa mengundang rasa kantuk lebih kuat. Tentu saja ini harus dihindari. Menurut Training Director Garda Oto, Marcell Kurniawan, obat ngantuk ya cuma tidur. Jadi menurutnya harus ada manajemen kelelahan yang berhubungan dengan investasi tidur selama 10-45 menit sebelum perjalanan jauh, kenali jam biologis sendiri, tetap fit dengan berolahraga, atur jam makan, dan istirahat setiap 2 jam sekali.
Selain mengantuk, kondisi jalan tol yang cenderung lurus dan membosankan bisa juga bikin pengendara kerap melamun. Untuk menghindari hal ini bisa dengan mendengarkan lagu atau percakapan di radio.
Gunakan Jalur Lambat
Kalau Anda masih ragu dan takut menyetir untuk kecepatan tinggi bisa dengan menggunakan jalur lambat di bagian kiri tol. Jalur lambat bisa sangat nyaman dilalui, namun tetap jaga kecepatan ideal atau kecepatan minimum. Jaga kecepatan minimum kendaraan Anda berkisar 60-80 km/jam.
Jangan Panik Saat Mogok
Ya, mogok di jalan tol memang cukup mengundang kepanikan dan menjadi hal yang merepotkan. Padahal yang seharusnya diutamakan adalah ketenangan. Tips berkendara di jalan tol saat mogok bisa dilakukan mulai dari berhentikan mobil Anda di bahu jalan sebagai langkah pengamanan untuk keselamatan. Bahkan kalau bisa tepikan lagi mobilnya hingga ke rumput. Ini tentunya untuk menghindari kontak atau serempet oleh mobil lainn yang tengah menggunakan jalur paling kiri selain bahu jalan.
Kedua, nyalakan lampu hazard, dan tambahkan lampu kecil juga jika kejadiannya pada malam hari atau kondisi kabut gelap. Mobil yang melintas nantinya bisa mengetahui dan waspada akan mobil Anda yang tengah dalam keadaan darurat.
Ketiga, segera pasang segitiga pengaman. Fungsinya tidak jauh beda dengan lampu hazard, yaitu memberi tahu pengendara lain bahwa ada kendaraan yang bermasalah di dekat mereka. Segitiga pengaman hendaknya dipasang lebih dari 10 meter di belakang mboil dan lebih keluar 30-50 cm dari bodi terluar sisi kanan mobil.
Itu tadi beberapa tips berkendara di jalan tol yang bisa diaplikasikan saat mudik lebaran. Tetap perhatikan keselamatan diri sendiri dan keluarga. Seberapa cepat Anda sampai bukanlah indikator kebahagian menyambut Hari Raya di kampung halaman. Selamat mudik!