Reviews

Test Drive Toyota Calya: Sudah Melebihi Avanza? (2)

Hari kedua gelaran Test Drive Toyota Calya ‘Calya Wonderful Journey’ (19-20 September 2016) berlangsung di rute yang lebih panjang yakni di ruas yang membentang antara Malang dan Surabaya. Perjalanan antar kota tersebut menggunakan varian Toyota Calya G dengan transmisi otomatis.

Dari sisi eksterior, tidak ada perbedaan sama sekali dengan varian manual. Sementara pebedaan antara varian terendah E dan G adalah pada aksen chrome yang membalut beberapa titik di bodi. Tampang dan buritan Toyota Calya yang atraktif diketahui mencomot fitur layaknya mobil di kelas yang lebih tinggi. Sebut saja pada bagian antena, spion, handle pintu, fitur auto off headlamp, intermitten wiper belakang yang beberapa diantara fitur tersebut bahkan tidak ada di model Toyota Agya sekalipun. Desain velg two-tones 14 inci termasuk pada ban cadangan juga membuat tampilan mobil makin oke.

picsplay_1474426617919

Desain Lebih Atraktif Ketimbang Rival di Kelasnya

Di Instagram banyak beredar quotes ‘anak mobil’ yang berisi kutipan sebagai berikut: “If you park it and not look back at it, you bought the wrong car“. Nah, kutipan tersebut juga disinggung ketika pihak Toyota Astra Motor (TAM) menjabarkan konsep desain agresif dan modern Toyota Calya. Bagaimana membuat desain LCGC 7-seater, sebuah MPV entry-level modern yang enak dilihat dan pemilik dapat bangga karenanya. Ya, patut diakui desain Toyota Calya memang lebih good looking ketimbang rival utama di kelasnya.

Menjajal Toyota Calya di trek berliku dengan panjang sekitar 101 KM antara Malang dan Surabaya memang cukup menantang. Melewati tol, inilah kesempatan untuk menjajal performa sesungguhnya dari mesin 3NR yang memiliki kapasitas 1.197 cc dengan 4 silinder. Mesin 4-silinder segaris ini sudah mengusung teknologi Dual VVT-i yang menyemburkan tenaga 88 PS pada 6.000 RPM dan mampu mencapai torsi maksimum hingga 11 Kgm pada 4.200 RPM.

Impresi awal pada varian otomatis ini cukup mengejutkan. Secara pribadi kami merasa tarikan awal pada putaran bawah mesin terasa lebih responsif ketimbang varian manual. Pun halnya dengan perpindahan di tiap percepatan yang lebih halus. Akselerasi dari 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam sekitar 12-13 detik.

picsplay_1474426688757

Toyota Calya Lebih Stabil Ketimbang Avanza

Suspensi yang oke punya juga membuat Toyota Calya lebih enak dikendarai ketimbang sang kakak, Avanza. Entah mengapa ciri limbung yang seakan menjadi khas Avanza nyaris tidak terasa di Toyota Calya. Begitu nyaman, meski tentu fiturnya masih kalah dengan kakaknya. Dari pantauan kami, konsumsi BBM Toyota Calya bisa mencapai sekitar 1:20 km. Dari hari pertama hingga memasuki setengah perjalanan di hari kedua, hanya turun satu bar saja di display.

Arm rest di jok depan juga nyaman, meski bentuk handbrake untuk sebagian orang akan terasa mengganggu. Ada fitur sederhana di dashboard yakni slot penyimpanan kartu yang sangat berguna ketika masuk jalan tol. Sempat merasakan jok penumpang di baris kedua dan ketiga, Toyota Calya rasanya juga lebih lega pada ruang kaki dan tubuh ketimbang Avanza. Patut diapresiasi bagaimana perancang Toyota bekerja keras memaksimalkan dan mengatur ruang kabin sedemikian rupa.

picsplay_1474426698774

Jok baris kedua pun dapat dimajukan untuk memberikan ruang kaki yang lebih luas di baris ketiga. Selain itu dengan postur sekitar 170 cm, ruang kepala di baris ketiga juga oke lewat desain cekungan pada plafon. Jika jok baris ketiga dilipat, akan tersedia ruang bagasi yang sangat lapang. Fitur kursi baris kedua juga cukup lengkap dari mulai power outlet, power window hingga AC Circulator yang terbukti brilian sebagai replika AC double blower.

Fitur ini mengalirkan hembusan AC dari depan dengan optimal hingga baris ketiga. Jika AC single bisa menyejukkan seluruh mobil dalam kurun waktu sekitar 10 menit sementara double blower 5 menit, sistem AC Circulator berada di tengahnya yakni sekitar 7-8 menit.

Kompartemen penyimpanan barang di dalam kabin juga efisien. Di sisi keamanan, sudah ada airbag untuk pengemudi dan penumpang depan, 3 point seatbelt di setiap kursi, parking sensor, alarm immobilizer dan ABS.

img_0263

Semua kelebihan Toyota Calya yang mendekati Avanza, jika tidak bisa dibilang sudah melebihi, bahkan diakui pihak Toyota Astra Motor (TAM) bisa mengancam penjualan Avanza. Bukan hanya Avanza, angka penjualan model lain seperti Agya pun sempat diprediksi bakal tersedot Toyota Calya. Meski realitanya hingga saat ini belum terjadi.

“Kami sempat memprediksi Avanza dan Agya bakal turun, tetapi ternyata justru stabil yang bisa diartikan Toyota Calya menciptakan pasar baru,” sebut Dimas Aska, Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) di sela-sela gelaran Test Drive.

Hal tersebut pun diamini Henry Tanoto selaku Vice President Director PT Toyota-Astra Motor. “Harapan kami Toyota Calya bisa menjadi opsi masyarakat Indonesia. Memenuhi ekspektasi tinggi untuk memiliki mobil dari mereka yang sebelumnya memiliki motor,” katanya.

“Agustus ini sudah terjual sekitar 8.266 unit. Target kami perbulannya 8.000 unit,” tambah Henry.

Menurut Henry, tren positif biasanya berlangsung selama enam bulan untuk produk baru. Namun melihat potensi besar Toyota Calya dengan sejumlah keunggulan yang tidak seperti sebuah LCGC pada umumnya, jangan kaget jika pada akhirnya mobil ini akan menjadi ‘mobil rakyat’ berikutnya yang menggantikan posisi dua model Toyota sebelumnya, Kijang dan Avanza.

Ya, siapa tahu?

img_0253

 

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts