Berita Mobil Produk Sumber informasi

Toyota Tutup Pabrik di Australia, Peluang TMMIN Ekspor ke Negeri Kanguru

Penulis: Santo Evren Sirait

Jakarta – Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) merupakan perusahaan yang mempropduksi mobil merek Toyota untuk kebutuhan pasar lokal dan ekspor. TMMIN sudah melakukan aktivitas ekspor sejak 1987.

Mobil yang pertama kali diekspor adalah Toyota Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke Brunei Darusalam. Tidak berhenti sampai disitu, seiring berjalannya waktu TMMIN kembali dipercaya untuk memproduksi beberapa model Toyota untuk keperluan pasar domestik maupun ekspor.

Setidaknya ada sembilan model Toyota yang sampai saat ini masih diproduksi dan diekspor seperti Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, Avanza, Rush, Town/Lite Ace, Agya, dan Sienta. Tidak cuma kendaraan dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU) yang diekspor, ada juga kendaraan yang terurai atau complete knock down(CKD). Namun dari keduanya, kendaraan CBU memberikan kontribusi yang lebih besar.

Produk-produk Toyota yang diproduksi di Indonesia diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Pasifik, serta Timur Tengah. Ke depan TMMIN akan terus menambah negara-negara yang menjadi tujuan ekspor, saat ini sudah beberapa negara yang tengah dibidik.

“Kita sudah pergi ke sana bukan hanya Australia, ada juga Laos, Myanmar, dan Afrika Utara. Ya sekiranya yang punya potensial destinasi ekspor baru,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, di Jakarta Selasa (28-11-2017).

Sekarang ini lanjut Warih, pihaknya belum malakukan ekspor kemungkinan mulai tahun depan itu pun belum ke semua negara yang disebutkan tadi. “Tahun depan mulai paling enggak Laos dan Afrika Utara,” tambah Warih.

Dengan bertambahnya negara sebagai tujuan ekspor, kata Warih tidak serta merta langsung menambah jumlah ekspor secara drastis. “Volumenya belum signifikan misalkan 1.000 unit pertahun, jadi masih belum banyak merubah volume,” katanya.

Ekspor Mobil Ke Australia Belum Terlaksana

Toyota Australia resmi menutup pabrik produksi mobil pada bulan lalu. Pabrik yang berada di Melbourne itu sudah beroperasi sejak 1963. Penyebab Toyota menutup pabriknya karena tingginya biaya produksi dan nilai mata uang di Negeri Kangguru itu.

Dengan tidak adanya pabrik bukan berarti Toyota berhenti berjualan di sana. Pabrikan yang bermarkas di Jepang itu masih terus menjual produknya, hanya saja didatangkan atau impor dari negara lain.

TMMIN mempunyai peluang besar untuk mengekspor kendaraan Toyota ke Australia, mengingat jarak antara Australia dengan Indonesia sangat berdekatan. Namun sampai saat ini TMMIN belum mau melakukan aktivitas ekspor ke sana.

“Belum lah (ekspor), jadi masing-masing market itu ada keuniknya tersendiri. Di Australia misalnya sama seperti kaya di Eropa harus mempunyai tingkat keamanan bintang 5, emisi harus baik. Jadi produk-produk kita perlu diperbarui dahulu supaya ready untuk diekspor. Jadi kita perlu waktu,” terang Warih.

TMMIN memprediksi total ekspor kendaraan tahun ini akan tebus 180 ribuan, sedangkan untuk tahun depan diperkirakan tidak akan jauh berbeda.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts