Berita Mobil Sumber informasi

Punya 610 HP, Truk Volvo FH16 Ini Dibuat Khusus untuk Pertambangan

Salah satu model truk andalan Volvo (Foto: Endara/Carmudi)

Penulis: Endara Darata

Bogor – Dunia pertambangan tak lepas dari kendaraan berat sebagai faktor pendukung jalannya bisnis pertambangan. Ini membuat Volvo merancang sebuah truk berbasis ‘Head Tractor’ yang termasuk dalam kategori truk Heavy Duty, dirancang secara khusus untuk dapat menarik trailer bermuatan hasil tambang dengan sangat mudah.

“Truk Volvo FH16 memang kami peruntukkan untuk mengangkut hasil tambang. Khususnya wilayah pertambangan di Kalimantan. Dengan adanya sistem penggerak 6x4T pada FH16, kami rasa (truk ini) mampu menaklukkan jalan ekstrim disana,” ujar Armein Effendy, Marketing & Logistic Dept Head PT Wahana Inti Selaras, baru-baru ini.

Meskipun peruntukkannya untuk daerah yang sulit untuk dilalui, rasa nyaman pada truk Volvo FH16 tetap akan dapat dirasakan meskipun telah diisi 4 orang di dalam kabin.

Bagaimana tidak, truk ini telah dilengkapi dengan berbagai fitur. Mulai dari Cruise control, stir tilt and teleskopik, Electronic Parking Brake, Three Point Safety Belt, Power Steering, VSshaped Daytime Tunning Light (DRL), Anti Lock Breaking System (ABS), AC, alat perekam situasi didalam kendaraan, serta Air Suspended Seat.

Ketangguhan Truk Volvo FH16

Truk Volvo FH16 menggunakan jenis mesin D16C610, berkapasitas 16.000cc, 8 silinder segaris. Dengan kapasitas silinder yang dimiliki, dapat memuntahkan tenaga sebesar 610 hp pada 1.600-1.700 rpm, serta torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 2.800 Nm pada 1.000-1.500 rpm.

Demi menunjang itu semua, FH16 telah dilengkapi dua tipe transmisi I-Shift Transmission yakni ATO3112F dan ATO3550F. Masing-masing mempunyai 12 percepatan yang dapat berpindah secara otomatis dengan Overdrive and Crawler Gear.

Tidak hanya itu, FH16 di Indonesia telah berstandarkan emisi gas buang Euro3. Artinya Volvo memiliki satu langkah lebih maju dalam pengujian standar emisi gas buang. Mengingat sampai dengan sekarang ini, Pemerintah masih menetapkan Euro2 sebagai standar emisi gas buang.

Hal ini membuat banyak pertanyaan, akankah kendaraan di atas Euro2 diperbolehkan menggunakan bahan bakar minyak standar di bawahnya?

Bambang Prijono, selaku CEO PT Wahana Inti Selaras (INDOMOBIL Group), distributor tuggal Volvo Truk di Indonesia menjelaskan, boleh saja bio solar digunakan pada kendaraan truk dengan emisi gas buang lebih rendah seperti FH16. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mesin tetap awet dan terjaga.

“Truk Volvo dengan standar emisi gas buang Euro3 dianjurkan menggunakan Pertamina Dex untuk menjaga keawetan mesin. Namun permasalahan yang kerap kali terjadi adalah, perbedaan harga Dex yang hampir dua kali lipat dari harga bio solar. Boleh saja menggunakan jenis solar dengan kualitas standar, namun harus dicampur dengan perbandingan 30% dan 70%,” jelas Bambang.

Teknologi FH16 di Eropa berbeda dengan di Indonesia. Mengingat di sana telah menggunakan standar emisi gas buang Euro4.

“Kita menyesuaikan teknologi yang ada di Indonesia, sehingga penggunaan Bio solar masih tetap diperbolehkan, asalkan menggunakan perbandingan tersebut,” tutupnya. (dna)

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts