Berita Mobil Sumber informasi

Ingin Investasi Pabrik, VW Tak Punya Produk yang Laris

Jakarta – PT Garuda Mataram Motor (GMM) selaku APM VW di Indonesia mengaku berencana membangun pabrik untuk merakit mobil Volkswagen secara lokal. Sayangnya, hal tersebut ternyata masih dalam tahap wacana dan belum ada realisasi dari pihak VW Indonesia.

Jonas Chendana, Chief Operating Officer PT GMM mengatakan jika investasi ini akan sedikit mundur. Hal itu disebabkan adanya penyesuaian. Salah satu wacana yang tengah dikatakan adalah dengan membangun kembali pabrik yang ada di Indonesia. Indomobil Group sebelumnya memiliki pabrik di kawasan Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

“Pabrik SKD VW ini sebenarnya kita pernah membuat. Pabrik ini tentu saja tidak hilang begitu saja. Ada harapan untuk dapat mengaktifkan kembali pabrik ini. Yang jelas kami dapat menyampaikan agar semua pihak bersabar,” kata Jonas di MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

VW Indonesia Tak Punya Produk yang Laris

Ada salah satu hambatan yang akan dialami oleh Volkswagen ini sebelum benar-benar mendirikan pabrik. Pasalnya produsen otomotif asal Jerman tersebut tidak memiliki produk yang bisa terjual dalam jumlah banyak. Saat ini penjualan Volkswagen bisa dibilang layaknya hidup segan mati pun tak mau. Penjualan dari merk asal Jerman di Indonesia ini sangat memprihatinkan.

“Itu benar (kita membutuhkan produk yang bisa dijual cukup banyak). Jadi sebenarnya kita harus fokus ke dalam produk yang bisa terjual cukup banyak dulu. Dulu kita punya Golf, dan ada juga Tiguan,” sambung Jonas mengiyakan hal tersebut. Penjualan Volkswagen Indonesia beberapa tahun terakhir sangat kecil.

Bahkan jika dibandingkan dengan produsen otomotif premium lainnya, VW tak bisa lebih baik. Mazda contohnya. Produsen asal Jepang dengan harga yang selevel dengan VW ini pun masih mampu mencatatkan penjualan ribuan unit setiap tahunnya. Salah satu pengaruh menurunnya penjualan Volkswagen di Indonesia adalah tidak adanya jaringan layanan aftersales.

VW Tiguan

VW Tiguan (Foto: Carmudi)

Sudah menjadi rahasia umum jika diler-diler dari Volkswagen di Indonesia banyak yang bangkrut. Hal ini jelas membuat konsumen berpikir kembali untuk membeli produk asal Jerman tersebut. Para pembeli mobil ini biasanya masih terdiri dari golongan pecinta loyal yang memang membeli berdasarkan merk. Selain itu, masalah skandal emisi yang mendera perusahaan ini juga menjadi salah satu memburuknya performa VW di Indonesia.

“Pihak prinsipal VW pusat sangat ketat dengan emisi. Jadi kalau mesin saat ini mereka pakai Euro5 dan Euro6. Tapi kita lebih baik melupakan itu karena Indonesia tidak akan mendapatkan mesin itu. Alasan prinsipal adalah mereka tidak mau lagi tersandung masalah kasus emisi. Jadi mereka saat ini tidak mau mengambil resiko,” papar Jonas.

Berdasarkan data wholesales yang dirilis oleh GAIKINDO di  2019 ini, VW hanya mencatatkan angka puluhan unit. Pada Januari hanya 15 mobil yang terjual, sedangkan Februari hanya 31 unit. Maret penjualannya mencapai 27 unit, dan di April hanya 4 unit saja. Jelas angka ini merupakan angka yang sangat menyakitkan dan memprihatinkan bagi sebuah APM. Masihkan VW menjual mobil dengan angka hanya puluhan unit per tahun?(dol)

Rizen Panji

Hobinya menghabiskan bahan bakar di akhir pekan. Dan pastinya tergila-gila dengan mobil tua apalagi mobilnya model pintu dua. Oiya, dirinya juga senang melihat interior mobil yang sangat rapih dan bersih, lho!

Related Posts