Waspada Ranjau Paku Setan, Sering Menyerang Pemotor di Malam Hari

Jakarta – Kondisi lalu lintas yang ramai cenderung macet di sore hingga malam hari saat jam pulang kerja ternyata dimanfaatkan oleh oknum tukang tambal ban untuk meraup untung. Mereka dengan sengaja menebar ranjau paku setan di kawasan jalan protokol Jakarta. Cara ini membuat korbannya terpaksa harus menepi untuk menambal ban karena anginnya habis.
Tentunya hal ini patut diwaspadai, sebab ban tubeless sekalipun tidak sanggup melawan ranjau paku setan. Bentuk paku yang berongga seperti jarum suntik membuat lapisan ban tubeless yang semestinya menahan udara tidak keluar malah bocor. Sebagai informasi, paku setan ini adalah paku buatan dari bahan kerangka payung yang dipotong dengan salah satu sisi tajam.
“Biasanya tambal ban nakal kayak begini banyak di daerah dari arah Grogol sampai MT Haryono Cawang situ. Dia pakai paku setan, bikinnya dari rangka payung dipotong dan ujungnya dibikin tajam. Sengaja dibikin begitu supaya angin ban tubeless langsung habis dan pemotor buru-buru nambal,” ujar Syahrul Romadon, pengelola kios tambal ban mobil di Kalimalang, Jakarta Timur.
Bentuk kerangka payung yang seperti huruf U ini bila menusuk ban tubeless ini layaknya lubang jarum, bisa membuat ban bocor di rongga yang terbuka. Lain halnya dengan paku biasa, lapisan di dalam ban tubeless bisa menahan udara di sela-sela paku agar tidak banyak terbuang keluar.
“Kalau cuma tertusuk paku beton sih ban tubeless masih kuat dipakai jalan, soalnya angin dikit doang bocornya,” tambah pria dengan sapaan Aung itu.
Antisipasi Ranjau Paku Setan
Anda perlu tahu bagaimana menghindari ranjau paku setan ini, supaya tidak jadi korban berikutnya. Ada beberapa cara antisipasi dari kejahatan oknum tukang tambal ban ini. Carmudian bisa pakai cairan anti bocor atau mengidentifikasi titik-titik dimana mereka biasanya beroperasi mencari mangsa.
“Buat antisipasi ranjau paku biasanya pakai cairan anti bocor, tapi sebaiknya pilih yang bagus. Jadi waktu kena paku, cairannya bisa nutup lubang termasuk paku setan. Cairan anti bocorn yang jelek itu encer, itu cairannya enggak mau nutup lubang dan seringkali rembes dari tempat bocornya,” ujar Gilar Riyadinata, mekanik Pro Ban Otista, Jakarta Timur pada kesempatan berbeda.
Modus operandi yang dilakukan oleh oknum tambal ban penebar ranjau paku ini biasanya dilakukan sore hingga malam hari. Kadang lokasi mereka berpindah-pindah tapi masih di kawasan yang sama. Berbeda dengan bengkel tambal ban untuk mobil yang harus membuka kios, kawanan tambal ban nakal ini hanya membuka lapak ala kadarnya.
“Cirinya enggak jauh dari titik ranjau paku ada tukang tambal ban, biasanya itu (tambal ban) yang nakal. Mereka buka lapak dadakan di trotoar atau pinggir jalan dan pasti enggak punya kios permanen. Kadang mereka juga pindah-pindah tempat enggak di situ saja,” jelas Aung.
Apabila Carmudian sering mendapati beberapa titik tukang tambal ban dadakan dalam satu ruas jalan protokol, sebaiknya patut waspada. Agar tidak terkena ranjau paku setan, sebaiknya hindari ruas jalan sebelah kiri.
“Buat jaga-jaga, kalau lagi bawa motor di jalan protokol mending jangan di jalur paling kiri. Mereka buang ranjau paku di situ. Ambil jalur tengah atau kanan sekalian aja supaya aman,” tuturnya.