Berita

Wuling Almaz, SUV Buatan Cikarang yang Mendunia

Jakarta – Tren mobil sport utility vehicle (SUV) di perkotaan memang belum surut, meskipun di segmen lain (MPV dan City Car) masih saling mengejar dalam permintaan pasar. Namun jangan salah menyiasati hal ini beberapa merek mengeluarkan mobil SUV kompak. Sebagai pilihan kaum urban mereka punya berbagai alasan dalam menentukan.

Sesuai dengan jenisnya (SUV), kendaraan ini harus handal untuk segala kondisi dan medan. Karena mempunyai ground clereance tinggi, beberapa konsumen memang mencari fungsionalitasnya. Kedua, terkait masalah tren mobil SUV yang memiliki tujuh bangku penumpang.

Dua faktor ini menjadi daya tarik bagi pasar Indonesia meskipun mayoritas dikuasai segmen seven seater MPV. Karakter mobil SUV yang mempunyai desain kokoh, stylist dan banyak fitur makin digandrungi.

Peluang ini yang dilihat PT SGMW Motor Indonesia sebagai produsen merek Wuling di Indonesia untuk meluncurkan Almaz yang sukses di pasar otomotif Tanah Air. Keberadaan Wuling Almaz mampu memikat konsumen dalam menentukan pilihan baru dengan model dan fitur kekinian.

Di Indonesia, mobil ini bertarung dengan pemain lama yaitu Terios, Rush, bahkan Wuling Almaz yang masuk jenis Sport Utility Vehicle (SUV) medium juga bersaing dengan Honda CR-V, Nissan X-Trail, Mazda CX-5, DFSK Glory 580, dan VW Tiguan.

Kesan maskulin dan sporty tidak hanya terpampang dari sisi depan mobil Wuling Almaz atau Wuling SUV saja, tetapi juga dari sisi samping. Pada sisi belakang mobil Wuling Almaz didesain tampak kekar tetapi ramping.

Tak hanya eksterior yang mampu membuat konsumen jatuh cinta, desain interior dan fitur yang diberikan tak kalah menarik dan kekinian. Ini merupakan warna baru bagi mobil yang bermain dikelas yang sama.

Di line up Wuling, Almaz merupakan kendaraan terlaris dalam penjualan Wuling di Indonesia dengan kontribusi mencapai 40 persen dari total penjualan. Almaz menjadi backbone penjualan Wuling dengan 40 persen lebih tahun ini.

Dari total penjualan Wuling 13.808 unit sepanjang Januari-September 2019, Almaz menjadi kontributor terbesar dengan penjualan sebanyak 6.253 unit.

Sebanyak 80 persen dari penjualan Almaz merupakan model dengan kapasitas tujuh tempat duduk. Kemudian, wilayah penjualan DKI Jakarta memenangkan angka penjualan nasional untuk Almaz dan disusul Jawa Timur.

Ekspor Almaz

Tak hanya diminati dan laris di Indonesia, Wuling Motors juga mengekspor Almaz buatan pabrik Cikarang, Jawa Barat. Tahap pertama, Wuling Almaz diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dan Oseania, diantaranya Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.

Sepanjang September 2019, Wuling Motors Indonesia mencatat ekspor Wuling Almaz sebanyak 770 unit. Thailand menjadi negara dengan tujuan ekspor tertinggi sebanyak 747 unit disusul Fiji 34 unit. Sampai akhir tahun ini, ekspor Wuling Almaz ditargetkan mencapai 2.600 unit.

Model yang diekspor mengaplikasikan basis Wuling SUV, akan tetapi memakai nama Chevrolet Captiva di negara tujuan ekspor. Hal ini memungkinkan karena principal Chevrolet yakni General Motor (GM) merupakan salah satu pemilik perusahaan SGMW Motor, di mana Wuling berada di dalamnya. Selain itu sebagai bagian dari sinergi global pabrikan.

Di Negeri Gajah Putih, Almaz akan dipasarkan oleh merek Chevrolet Varian Almaz yang diekspor merupakan model 5 seater dan 7 seater dengan sedikit perubahan untuk memenuhi regulasi. Namun, secara fitur tidak ada perbedaan antara yang dipasarkan di dalam negeri dan yang diekspor.

Ini menjadi sejarah Wuling sekaligus mengukuhkan komitmen jangka panjang dengan menjadikan fasilitas produksi di Cikarang sebagai pilar bagi otomotif dunia. Dimulainya kegiatan ekspor ini juga turut membuktikan bahwa produksi anak bangsa Indonesia mampu bersaing di tingkat mancanegara.

Bahkan Wuling tak segan dan memastikan bahwa pabriknya berkompeten untuk mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat internasional.

Penulis: Dony

Editor: Lesmana

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts