Jadi Basis Produksi Chevrolet Captiva, Wuling Enggan Komentari Kepergian GM


Chevrolet Captiva berbasis Wuling Almaz yang dijual di Thailand dan Brunei Darussalam. (Foto: Indianautosblog)
Tangerang Selatan – Mengisi segmen SUV, Wuling Motors hanya menjagokan Almaz yang sebenarnya adalah rebadge dari Chevrolet Captiva. Bahkan, Wuling Motors juga menjadi basis produksi Chevrolet Captiva untuk pasar Thailand dan Brunei Darussalam. Melihat kompatriot satu grupnya hengkang dari Indonesia, Wuling enggan mengomentarinya lebih jauh.
“Kita omongin Chevrolet kan beda brand, silakan tanya ke sana. Memang dalam SGMW itu GM punya share besar, tapi di China. Ketika kita datang ke Indonesia itu sebagai SGMW, beda dengan GM di sini,” jelas Dian Ashmahani, Brand Manager Wuling Motors, Selasa (12/11/2019).
Lebih lanjut, Dian menegaskan bila antara Wuling Almaz dengan Chevrolet Captiva ini punya wilayah pemasaran yang berbeda. Dengan demikian, Wuling Motors tentunya tidak bisa memasarkan Captiva berbarengan dengan Almaz di Indonesia. Pihaknya hanya fokus untuk memasarkan Wuling Almaz di pasar domestik, bukan produk sejenis dari Chevrolet.
“Saat ini belum ada rencana Chevrolet Captiva di Thailand dijual di sini. Itu untuk dipasarkan di domestiknya Thailand,” jelasnya.
Tak lama setelah peluncuran Wuling Almaz, Wuling Motors ditunjuk oleh General Motors sebagai produsen Chevrolet Captiva pada wilayah regional di beberapa negara Asia Pasifik. Line produksi antara Almaz dan Captiva pun dibuat terpisah, karena produk Chevrolet memang diproduksi untuk ekspor. Sepanjang bulan ini, Wuling Motors telah mengekspor sejumlah 1.494 unit Captiva.
“Kalau kita lihat penjualannya Wuling sekarang kan cukup bagus ya. Bulan ini total terjual 1.900-an unit, dengan ekspor Captiva sebanyak 1.494 unit. Untuk Almaz 7-seater penjualannya mencapai lebih dari 80% penjualan Almaz,” tutur Dian.
Wuling Motors Belum Jadi Authorized Bengkel Chevrolet
General Motors Indonesia secara resmi mengumumkan akan hengkang dari bumi Nusantara pada Maret 2020 mendatang. Melihat pada kasus Ford sebelumnya, banyak pihak yang khawatir bila jaringan diler yang melayani purna jual Chevrolet akan bertumbangan.
Pada keterangan resminya, GM Indonesia berjanji untuk memastikan kelangsungan kebutuhan suku cadang serta layanan purna jual dengan terus bekerja sama authorized service outlet (ASO) di seluruh Indonesia. Tugas bengkel authorized ini untuk pengecekan rutin kendaraan, perbaikan, perawatan, pembelian fast-moving spare parts, beserta layanan garansi.
Melihat fakta yang terjadi di lapangan, Dian mewakili Wuling enggan berkomentar lebih jauh. Ia belum berani memastikan apakah nantinya pihak Wuling Motors diserahi tanggung jawab oleh GM untuk melayani purna jual mobil Chevrolet di Indonesia.
“Itu tanyakan ke Chevrolet saja,” tutupnya.
Penulis: Yongki Sanjaya
Editor: Dimas