Review Mazda CX-30

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) pada penghujung Januari lalu meluncurkan Mazda CX-30. Banyak yang menyebut bila CX-30 mirip seperti Mazda3 hatchback. Tidak salah memang karena keduanya memang mirip dan juga CX-30 menggunakan platform yang sama dengan Mazda3.

Bisa dibilang, CX-30 adalah versi crossover dari Mazda3. Sebab, baik dari sisi fitur keduanya juga sama semua. Untuk CX-30 ini hadir bagi konsumen muda dari kalangan mapan yang dinamis menyukai petualangan. Dalam merancang CX-30 ini Mazda memiliki 4 value utama, yaitu desain, comfort, safety, dan performance.

Mazda CX-30 diperkenalkan pertama kali saat ajang Geneva International Motor Show pada Maret 2019 Ialu. Dengan ukuran yang kompak, menjadikan Mazda CX-30 lebih mudah untuk bermanuver dalam menghadapi berbagai kondisi jalan dan lalu-lintas. Mazda CX-30 memang dirancang agar mudah dikendarai yang ditunjang dengan postur mobil yang tinggi.

Mazda CX-30 sudah mengusung evolusi terbaru desain KODO khas Mazda yang merupakan model Mazda generasi ketujuh. Body cladding pada Mazda CX-30 yang berukuran cukup besar sehingga sukses terlihat maskulin. Mazda Indonesia yang diageni oleh PT Eurokars Mazda Indonesia membawa CX-30 langsung dari Jepang.

Mobil ini menggabungkan ketangguhan sebuah SUV dengan keindahan yang mengalir dan luwes layaknya coupe. Desainnya mengekspresikan bentuk baru keanggunan yang terinspirasi oleh nilai-nilai estetika Jepang, yaitu Yohaku, Sori, dan Utsuroi.

Hadirnya G-Vectoring Control Plus (GVC Plus) sebagai bagian dari teknologi SKYACTIV-VEHICLE DYNAMICS menambahkan kendali yaw moment langsung melalui rem. Teknologi ini menjaga kendali mobil saat perubahan lajur dengan kecepatan tinggi dan berkendara di jalan yang Iicin.

Segmentasi Pasar Review Mazda CX-30

Mazda kini memposisikan diri sebagai merek premium, dengan karakter konsumen dari kalangan kelas atas. Modelnya pun kian berkelas dan semakin mewah, terutama pada CX-30 ini. Memakai basis platform dari Mazda3, CX-30 menyasar kalangan muda mapan yang gemar berpetualang ke daerah sub urban atau pedesaan.

Ukurannya yang kompak serta ground clearance tinggi membuat mobil ini cukup nyaman dan mudah melewati jalan bergelombang di pedesaan. Dalam menggarap CX-30 ini Mazda memiliki filosofi desain yang berpusat pada manusia (human-centric). Ini membuat pengemudi dapat dengan mudah memantau panel instrumen dan memiliki pandangan yang luas saat berkendara.

Mazda CX-30 memiliki kabin yang cukup lapang untuk lima orang. Kabinnya dibuat dari bahan berkelas, berkualitas tinggi dengan aksen hitam dan memiliki peredaman kabin yang baik. Tipe GT memakai bahan kulit sedangkan tipe Touring memakai bahan fabric.

Desain Eksterior Review Mazda CX-30

Mazda CX-30 mengadopsi gaya KODO – Soul of Motion dari Mazda terbaru dengan terinspirasi oleh nilai-nilai estetika Jepang. Mobil ini mengadopsi desain yang baru untuk sebuah compact crossover berdasarkan konsep desain ‘Sleek & Bold’. Dalam sosok CX-30 memiliki ketangguhan sebuah SUV dengan keindahan yang mengalir dan luwes layaknya coupe.

Konsepnya berasal dari garis sapuan kuas yang digunakan dalam kaligrafi Jepang yaitu Yohaku, keindahan ruang kosong; Sori, kurva yang menggambarkan ketenangan dan keseimbangan; serta Utsuroi, permainan cahaya dan bayangan. Ini membuat desain CX-30 ramping dan maskulin dengan adanya over fender.

Wajah Mazda CX-30 berkarakter elegan namun tetap tegas, dengan gril yang berukuran besar dipadu lis berwarna silver pada bagian bawah dan menyambung hingga lampu utama. Desain headlamp yang pipih dan sudah mengadopsi teknologi LED membuat Mazda CX-30 punya karakter yang khas.

Headlamp terdiri dari susunan LED yang menghasilkan bentuk silinder yang rumit untuk menunjukkan keindahan artistik. Desain bumper depan yang lebih solid dengan lekukan yang membuatnya terlihat dinamis. Aura coupe juga terlihat pada bagian pilar D yang tidak terlalu lebar dan berlekuk.

Sekalipun penampilannya ramping, sebenarnya Mazda CX-30 ukurannya proporsional lho dengan dimensi 4.395 x 1.795 x 1.540 mm. Atapnya cukup rendah yaitu 1.540 mm yang membuatnya tampil ramping. Kesan SUV berusaha diperkuat dari over fender dan side skirt warna hitam yang mengeliling mobil mulai dari bumper depan menyambung ke fender hingga belakang.

Kesan modis dan fashionable bisa kita lihat dari desain belakangnya dengan lampu pipih dan sudah mengadopsi LED. Kaca belakangnya tidak terlalu luas tapi sudah cukup untuk visibilitas melihat kondisi belakang mobil.

Desain Interior Review Mazda CX-30

Desain kabin CX-30 mengadopsi filosofi desain yang berpusat pada manusia (human-centric) sebagai ciri khas Mazda. Tim desainer Mazda memakai aksen arsitektur tradisional Jepang dengan memanfaatkan penggunaan Ma atau ruang kosong. Setiap elemen pada panel instrumen dirancang dengan sudut yang menghadap pengemudi sebagai pusatnya.

Desain dashboard dan kokpit diposisikan simetris secara horizontal, untuk lebih memberikan kesan menyatu antara pengemudi dengan mobil serta kemudahan dalam pengoperasian. Pengemudi pun memiliki visibilitas lebih luas saat mengemudi dari desain dashboard yang landai dan horizontal ini.

Di bagian tengah, terdapat head unit sebesar 8,8 inci dibuat mencuat sehingga memberi kesan futuristik. Pengaturan audio dan fitur bisa kita lakukan dari tombol di setir, semisal mengatur volume speaker, mengganti tampilan MID di panel instrumen dan juga beberapa fitur berkendara seperti cruise control.

Mazda yang mulai naik kasta pun membuat interior CX-30 kian mewah melalui pemilihan bahan kulit dan fabric berkualitas. Kesan elegan hadir dari pemakaian warna hitam glossy untuk seluruh kabin hingga ke bagian kursi. Adapun interiornya cukup akomodatif untuk lima orang termasuk pengemudi.

Spesifikasi Mesin dan Performa Review Mazda CX-30

Mazda CX-30 dibekali mesin bensin SKYACTIV-G 2,0 liter terbaru yang menghasilkan tenaga hingga 178 Hp pada 6.000 Rpm dan torsi maksimum 224 Nm pada 3.000 Rpm. Pilihan transmisinya hanya tersedia transmisi otomatis 6-speed SKYACTIV-DRIVE.

Karena Mazda CX-30 ini diimpor langsung dari Jepang, maka spesifikasinya mengikuti standar global. Dengan menggunakan fitur i-Activ AWD yang berfungsi untuk mendeteksi beban vertikal pada keempat roda. Sistem pada ECU mengatur distribusi torsi antara roda depan dan belakang kemudian meningkatkan traksi dan cengkraman ban yang lebih baik.

Fitur lainnya berupa G-Vectoring Control Plus yang bisa membuat laju berkendara lebih mulus dan bebas selip di tikungan. GVC Plus sekaligus menambahkan kendali yaw moment langsung melalui rem sehingga mobil dapat dikontrol jauh lebih baik di berbagai situasi. Teknologi ini juga menjaga kendali mobil saat perubahan lajur dengan kecepatan tinggi dan berkendara di jalan yang Iicin.

Urusan kenyamanan pun Mazda CX-30 lebih baik ketimbang saudaranya, Mazda3. Dengan ground clearance 180mm, membuat travel suspensi yang dimiliki CX-30 berukuran lebih besar dan panjang sehingga terasa lebih ‘empuk’ dibandingkan dengan Mazda3.

Dukungan suspensi Macpherson Strut yang disematkan di bagian depan dan Torsion Beam di bagian belakang, membuat Mazda CX-30 nyaman dan stabil di jalanan bergelombang. Sementara itu, Mazda3 menggunakan travel suspensi yang lebih kaku karena hanya lebih sering digunakan pada kondisi jalan perkotaan yang mulus.

Fitur Keamanan dan Keselamatan Review Mazda CX-30

Sempat dijelaskan di atas, GVC Plus membantu kendali yaw moment langsung melalui rem untuk menghasilkan kontrol optimal. Mazda CX-30 memiliki sensor sensitif, seperti Mazda Radar Cruise Control dan Brake Assist. Fitur ini bekerja untuk melakukan pengereman darurat saat posisi mobil terlalu mepet dengan mobil di depan.

Fitur lainnya berupa LKA (Lane Keep Assist) akan memberikan peringatan melalui bunyi dan getaran pada setir kemudi mobil. Fitur Airbags, ABS, dan EBD sebagai fitur keselamatan standar, serta Hill Launch Assist (HLA) dan High Beam Control menjadi dukungan saat melewati jalanan antar kota.

Kelebihan dan Kekurangan Review Mazda CX-30

Melihat sosok CX-30 ini langsung memancarkan aura kemewahan dan karakter tegas khas Mazda. Interiornya juga memancarkan aura kemewahan dengan aksen hitam di seluruh bagian. Kombinasi kemampuan SUV dan gaya coupe membuat CX-30 ini begitu ideal bagi kalangan muda berduit tebal yang gemar bepergian ke desa di pegunungan.

Crossover yang dibangun dari Mazda3 ini punya karakter yang lincah di berbagai kondisi jalan, baik itu perkotaan atau pedesaan yang berbatu. Bantingan suspensinya lembut dengan kontrol optimal dari fitur GVC Plus yang dimiliki. Sekalipun penampilannya ramping, kabin Mazda CX-30 ini cukup proporsional untuk lima orang.

Berbicara soal kelemahan Mazda CX-30 ini relatif sulit, mungkin dari segi harga yang termasuk mahal untuk ukuran sebuah crossover. Dengan harga nyaris mencapai setengah miliar rupiah, kompetitor terdekat dari CX-30 hanyalah Toyota C-HR. Nama Mazda yang kini beranjak sebagai mobil mewah membuat CX-30 lebih pantas dimiliki konsumen di kota besar. Mazda punya kualitas produk yang jempolan namun jaringan purna jualnya tak selengkap dan sebanyak Honda dan Toyota yang tersebar hingga ke pelosok Indonesia.