Site icon Carmudi Indonesia

Bajaj Qute Cuma Dapat Bintang 1 Saat Uji Tabrak, Layakkah Jadi Angkutan Umum

Bajaj Qute

Bajaj Qute hanya dapat satu bintang saat uji tabrak. Foto/ NCAP

Jakarta – Bajaj Qute, spesialis sepeda motor masuk ke segmen quadricycle, hanya mendapatkan rating bintang 1 dalam tes kecelakaan Euro NCAP. Organisasi tersebut telah mempelajari apa yang telah berubah di segmen ini dalam dua tahun terakhir. Bahkan telah memperkenalkan peringkat bintang khusus untuk kendaraan ini dalam membantu konsumen saat memutuskan untuk membeli.

Menurut tes tersebut, Qute mencetak 4 point dari 16 yang ditentukan untuk frontal crash dan 6 point dari 16 untuk side crash. Tes tersebut dibarengi dengan hasil microcar Toyota iQ ‘. Quadricycles lain yang juga diuji adalah Aixam Crossover GTR, Chatenet CH30 dan Microcar M.GO Family.

Pihak Global NCAP mengatakan, peralatan keselamatan jarang dipasang pada kendaraan ini dan hasilnya menunjukkan sedikit perbaikan sejak tes terakhir dilakukan pada 2014. Kinerja mereka dalam tes Euro NCAP jauh di bawah mobil penumpang berukuran sama.

“Quadricycles masih belum tunduk pada undang-undang yang sama dengan mobil penumpang. Meski begitu, kendaraan ini terlihat seperti mobil kota kecil dan cenderung bersaing untuk penjualan,” kata Dr Michiel van Ratingen, Sekretaris Jenderal, Euro NCAP.

Namun, kinerja mereka dalam tes Euro NCAP jauh di bawah mobil penumpang berukuran sama yang bisa dibeli dengan harga lebih murah. Yang pasti sangat berbeda jauh dengan spesifikasi yang diberikan.

Baja juga: Angkutan Bemo Diremajakan dengan Bajaj Qute

Struktur Bodi Tak Stabil

Laporan uji kecelakaan Qute mengatakan bahwa struktur tersebut dinilai tidak stabil dalam uji frontal karena banyak “spot” yang terlepas. Serta deformasi struktur menunjukkan bahwa ia tidak dapat bertahan dalam tingkat pemuatan yang lebih tinggi.

Di sisi benturan, pintu samping yang tertabrak bisa lepas engsel dari pilar A sebagai akibat dari struktur pintu yang kurang kuat. Tidak adanya airbag juga meningkatkan terjadinya luka serius atau fatal.

“Sangat mengecewakan melihat quadricycles masih kurang memiliki fitur keselamatan dasar yang umum terjadi pada mobil kecil, “tambahnya.

Dilain sisi, Bajaj Qute telah digunakan sebagai peremajaan untuk pengganti bemo yang sudah waktunya dimuseumkan. Melihat hal ini seharusnya pemerintah yang terkait memastikan kualitas kendaraan sebelum menggunakannya sebagai sarana transportasi umum.

Bahkan untuk sarana transportasi umum, sistem keselamatan kendaraan sudah diatur dalam undang-undang atau perpu. Pertanyaannya apakah Bajaj Qute yang akan menjadi pengganti bemo sudah dilakukan pengujian dengan semestinya? Karena ini menyangkut keselamatan penumpang dan pengendara.

Sebaiknya pemerintah melakukan kajian kelayakan lebih mendalam sebelum ini akhirnya menjadi angkutan umum. Pro dan kontra sudah pasti terjadi terkait masalah teknis, paling tidak mempertimbangkan keselamatan pengendara dan penumpang. Tidak hanya mengutamakan harga yang murah.