Isi detail Anda dan dapatkan penawaran terbaik dari Carmudi
Renault Kwid
Rp152.4 - 183.9 JutaRenault Kwid
Rp152.4 - 183.9 JutaCARI TAHU PROMO
Transmisi
Bahan bakar
Mesin
Tempat Duduk
Daftar Harga Renault Kwid
Review Renault Kwid
Nama Renault mungkin tak setenar merek-merek asal Jepang seperti Toyota, Daihatsu atau mungkin Nissan. Namun, merek asal Prancis ini tampaknya ingin total saat memutuskan terjun di pasar otomotif Nasional. Renault berusaha mengisi banyak segmen yang menarik, salah satunya kelas mobil murah. Untuk segmen pemula, Renault memperkenalkan Kwid, yaitu mobil mungil seukuran city car dengan gaya macho ala SUV. Kwid ini dengan bentuknya yang macho dengan bergaris bodi yang tegas. Dengan harga Rp 120 jutaan, kita bisa dapat mobil dari merek Eropa.
Renault Kwid telah diluncurkan pada Oktober 2016 lalu namun kurang mendapat sambutan. Agar kian memikat, Renault di bawah Maxindo Renault Indonesia lantas memperkenalkan Kwid Climber yang diproduksi di India. Secara desain dan dimensi, gagasan yang ditawarkan Kwid Climber memang tidak ada masalah sama sekali dan cocok dengan selera orang Indonesia. Di negara tempat Kwid ini diproduksi, peminatnya sangat banyak dan mobil ini juga laris. Kwid berhasil menjadi tulang punggung penjualan Renault di negeri Bollywood tersebut. Namun, Renault harus bekerja keras supaya Kwid diterima masyarakat luas di Indonesia.
Pasalnya, mobil ini punya mesin yang kecil dan minim fitur keselamatan. Di sisi lain, Renault setelah lepas dari grup Indomobil jaringan dealernya menyusut karena tidak bisa lagi menumpang ke Nissan.Tentu, akan sangat sulit bagi Kwid untuk bertarung di kelas city car yang telah dihuni mobil-mobil beken. Mobil seperti Honda Brio, Toyota Agya, atau bahkan Suzuki Ignis bukan lawan yang enteng. Sekalipun punya konsep yang sama dengan Suzuki Ignis, namun Renault Kwid belum bisa membuktikan soal performa, perawatan ataupun daya tahan. Namun, satu poin utama yang menjadi keunggulan Renault Kwid yaitu kabinnya termasuk besar bila dibanding LCGC dengan harga yang setara.
Segmentasi Pasar Renault Kwid
Segmentasi yang ingin coba diraih oleh Kwid ini adalah masyarakat yang ingin beralih dari pengguna sepeda motor. Dengan harga yang terjangkau, Renault Kwid menawarkan sesuatu yang berbeda dari LCGC. Renault ingin memberikan penyegaran atas desain mobil di segmen LCGC yang cenderung “itu-itu saja.” Dengan harga sekitar Rp 120 jutaan, Renault Kwid punya desain yang gagah layaknya crossover. Dengan kata lain, desain Kwid ini layak disandingkan dengan Suzuki Ignis yang memiliki konsep serupa. Sayangnya, mesin 1.0 liter yang diusungnya lebih pantas untuk bertarung dengan mobil LCGC.
Dengan demikian, Renault Kwid mencoba meraih simpati pengguna LCGC dengan menawarkan desain macho ala city car modern. Desainnya pun tidak norak, bahkan cukup kece dengan ground clearance tinggi dan guratan garis-garis tegas pada bodinya. Lagi-lagi, spesifikasi serba nanggung menjadi pekerjaan rumah Maxindo Renault Indonesia untuk membuat Renault Kwid lebih bisa memikat masyarakat ketimbang merek-merek Jepang yang sudah ada.
Desain Eksterior Renault Kwid
Melihat sosok Renault Kwid dari luar, tidak terlihat kalau mobil ini harganya di bawah Rp 150 juta. Penampilannya tangguh, maskulin, memiliki ground clearance tinggi, kuat kesan SUV tapi versi mungil. Dengan ground clearance setinggi 180 mm, cukup tinggi untuk ukuran city car. Sejatinya, Renault Kwid ini masuk kategori hatchback atau city car. Namun front and rear under guard dengan warna silver dan aksen over fender memperkuat kesan maskulin layaknya sebuah mini SUV pada mobil buatan India tersebut.
Konsep compact crossover pada sosok Renault Kwid membuat mobil ini ideal untuk melewati jalan perkampungan yang sebagian masih tanah berbatu. Renault Kwid memiliki kemampuan ala off-road yang didukung dengan jarak main suspensi yang cukup jauh. Melihat sekilas, kita langsung tahu kalau dek atau lantainya sejajar dengan separuh ban.
Dengan demikian, mobil ini dinilai cukup aman bila melewati genangan yang hanya menutupi sebatas tinggi trotoar. Dengan ruang fender yang cukup besar, maka velg bawaan Kwid berdiameter 13 inci masih bisa diperbesar menjadi 15 inci agar terkesan lebih macho. Nah disini masalah baru muncul, karena Kwid ini hanya memakai tiga baut sedangkan pelek mobil umumnya memakai empat baut. Mau tidak mau, pemilik terpaksa harus memakai PCD Adapter supaya bisa memakai velg empat baut dengan normal. Padahal, bila mobil ini sejak awal memakai velg dengan empat baut, akan lebih mudah dimodifikasi dan peminatnya dari kalangan muda tentu semakin banyak.
Melihat sisi depan, Kwid sudah tampil gagah melalui grill dengan gradasi seperti rantai putus-putus dua rangkap. Logo Renault yang cukup eye catching itu disematkan di sisi tengah grill guna memberikan identitasnya sebagai mobil Eropa. Sekalipun masih memakai bohlam halogen biasa, namun desain headlamp pada Renault Kwid bergaya tegas yang menonjolkan kesan maskulin.
Kwid lagi-lagi menegaskan kesan maskulinnya melalui lekukan di sisi bagasi belakang. Kesan tangguh turut hadir dengan adanya rear guard di bawah bemper belakang. Sayangnya, desain lampu belakang yang cenderung oval ini cukup kontras karena terkesan imut, sehingga jomplang dengan gayanya yang tangguh. Lagi-lagi, insinyur Renault tidak ingin menyembunyikan kesan 'mobil murah' pada Kwid dengan memasang wiper tunggal di depan seperti mobil garapan Datsun. Padahal, bila mobil ini memakai wiper ganda maka kesannya lebih berkelas.
Desain Interior Renault Kwid
Segmentasi yang ingin dibidik Renault untuk pengguna Kwid sangat jelas yaitu peralihan dari pengendara motor yang baru membeli mobil. Karakter konsumen peralihan biasanya didominasi kalangan berusia muda. Inilah yang membuat kabin Renault Kwid punya gaya yang atraktif dan modis. Pada varian Kwid Climber, memadukan orange lining yang sporty dengan kelir piano black yang elegan. Untuk bahan pelapis joknya, Renault Kwid memakai bahan kulit sintetis. Wajar saja, karena harganya pun juga lebih murah daripada para rival.
Tidak ada yang istimewa dari kabin Renault Kwid, material dashboard hingga doortrim begitu terlihat unsur plastiknya tanpa adanya aksen pemanis. Untungnya, pengaturan AC di mobil ini yang termasuk lengkap karena ada pengaturan arah semburan AC ke tangan atau ke kaki bahkan keduanya. Pada varian tertinggi yaitu Kwid Climber telah memakai head unit 2DIN dengan layar sentuh.
Head unit ini memiliki fitur konektivitas modern, antara lain Bluetooth, port USB dan AUX sehingga cukup proporsional untuk hiburan. Head unit ini juga mendukung untuk fitur kamera mundur, dan ini nilai lebih dari Renault Kwid. Di sekeliling konsol tengah dipercantik dengan lis orange yang terkesan ceria. Belum lagi, panel spidometernya juga sudah digital di saat mobil sejenis masih analog.
Tapi jangan senang dulu, desain spidometer pada Renault Kwid ini lebih mirip seperti speedometer di motor keluaran terbaru. Selain itu, panel instrument cluster tidak tidak ada tachometer untuk membaca putaran mesin. Memang, interior Renault Kwid mendingan bila dibanding LCGC karena ini terkesan lapang di bagian headroom.
Dengan karakter city car namun bergaya SUV, ternyata Renault Kwid punya bagasi yang cukup lega. Mobil ini memiliki volume bagasi sebesar 300 liter dan diklaim mampu membawa koper ukuran sedang sebanyak dua buah.
Spesifikasi Mesin dan Performa Renault Kwid
Renault Kwid memang dibekali mesin yang cukup kecil, yaitu 1.0 liter SCe dengan kubikasi 999 cc. Mesin ini mampu memproduksi tenaga maksimal 68 ps pada 5.500 rpm dan torsi puncak 91 Nm pada 4.250 rpm. Pilihan transmisinya ada manual 5-percepatan dan transmisi otomatis AMT (Automated Manual Transmission). Performa mesin, Renault Kwid memang kalah segalanya dibanding city car ataupun LCGC lainnya. Tapi jangan pandang kapasitas atau tenaganya yang kecil, pasalnya Kwid juga punya bobot yang ringan, yaitu 800 kilogram.
Dengan power to weight ratio yang oke, Kwid jelas menyenangkan untuk perjalanan dalam kota. Dimensi yang kecil pun memudahkan mobil ini selap-selip di antara kemacetan. Namun, kita tidak bisa berharap lebih dari mesin seliteran untuk perjalanan jarak jauh. Mesin akan ngeden dan menghasilkan getaran yang lumayan terasa bila dipaksa melaju konstan di atas 100 km/jam.
Fitur Keamanan dan Keselamatan Renault Kwid
Karena mengisi segmen mobil murah, maka Renault Kwid bisa dibilang minim fitur keamanan dan keselamatan. Bahkan dari hasil uji tabrak ASEAN NCAP, Kwid masuk kategori tidak aman dan hasilnya sangat jauh dari kata sempurna. Renault hanya membekali Kwid dengan satu airbag saja itupun khusus untuk pengemudi. Fitur keselamatan lainnya berupa sabuk pengaman untuk penumpang di depan dan belakang. Begitu buruknya, Kwid tidak mendapat bintang sama sekali dengan skor 10,12 poin untuk hasil tes bagi perlindungan penumpang dewasa atau Adult Occupant Protection (AOP) saat pengujian ASEAN NCAP 2018.
Untungnya, Renault Kwid versi Indonesia sudah dibekali fitur ABS dan fitur The Traffic Assist Mode yang membuat mobil tetap stabil di jalan licin. Renault memang memiliki strategi berbeda soal fitur keselamatan tergantung dari wilayah Kwid dipasarkan. Untuk pasar Asia Tenggara fitur keselamatannya tidak selengkap versi Amerika Latin. Untuk fitur keamanan pun tidak ada yang menarik, semuanya terbilang standar seperti alarm dan kunci mobil dengan remote. Minimnya fitur ini dimaksudkan untuk menekan harga supaya tidak semakin mahal.
Kelebihan dan Kekurangan Renault Kwid
Dengan harga berkisar antara Rp 120 sampai 150 jutaan, Renault Kwid berusaha memikat konsumen pengguna LCGC dengan desain atraktif. Dengan mesin kecil, tentunya konsumsi bahan bakar juga cukup efisien. Interiornya juga cukup menarik karena cukup lega dan terdapat head unit dengan fitur parking camera.
Sayang seribu sayang, kelemahan dari Renault Kwid ini juga tak kalah banyak seperti isu layanan purna jual, minimnya fitur keselamatan, hingga kapasitas mesin yang lebih kecil daripada mobil LCGC kebanyakan. Niat untuk menggeser dominasi mobil LCGC pun semakin sulit karena pihak Renault yang nampaknya belum mempersiapkan semuanya dengan matang.
Spesifikasi Lengkap
Videos
Warna Tersedia
Review Terbaru
Suzuki Ignis dan Renault Kwid Jadi Incaran Pengunjung IIMS 2017 Geser Mobil LCGC
Jakarta – Tak hanya mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang menjadi incaran para pengunjung Indonesia International Motor … Baca lainnya
Jakarta – Tak hanya mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang menjadi incaran para pengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Selain mempertimbangkan harga, desain dan fitur yang saat ini menjadi incaran konsumen. Ya, model Suzuki dan Renault, kini … Baca lainnya