Review Wuling Formo

Tidak hanya bermain di segmen kendaraan penumpang, Wuling Motors di bawah naungan PT SGMW Motors Indonesia juga menyasar pasar kendaraan niaga ringan di Tanah Air. Hasilnya pabrikan asal Tiongkok ini pun meluncurkan Wuling Formo akhir 2018 lalu. Formo merupakan wujud keinginan Wuling Motors untuk ekspansi pasar yang lebih luas guna menyasar segmen Light Commercial Vehicle (LCV). Wuling Formo kemudian dianggap sebagai kendaraan yang tepat untuk angkutan umum dan kendaraan usaha seperti taksi, travel, hingga jasa ekspedisi pengiriman barang. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat berniaga, Formo pun ditawarkan dalam dua tipe, minibus dan blind van.

Meski sebagai kendaraan komersial ringan, namun Wuling Formo juga tetap dibekali berbagai fitur untuk menunjang kenyamanan berkendara. Sebut saja misalnya AC dan power window yang kerap tidak hadir di mobil komersial. Selain itu, Wuling Formo memiliki mesin yang ditempatkan di depan membuat pengemudi dan penumpang bertambah nyaman di kabin mobil.

Pabrikan asal Negeri Tiongkok mendatangkan Formo juga bukan tanpa alasan. Wuling Motors sangat optimis menghadirkan Formo di segmen kendaraan komersial ringan karena melihat perekonomian di Indonesia yang tengah tumbuh. Selain itu Wuling Formo juga bisa menjadi pilhan baru bagi para pengusaha di Tanah Air. Hingga kini, Wuling Formo tersedia dalam tiga varian. Mulai dari Formo 1.2 Blind, Formo 1.2 Minibus (8 seater), dan Formo 1.2 Minibus (7 seater).

Dimensi Wuling Formo

Dimensi Wuling Formo sekilas memang mirip dengan low MPV Confero yang notabene memang menggunakan platform sama. Demi menunjang mobilitas kegiatan niaga, tentu dibutuhkan kendaraan yang memiliki kapasitas kabin yang cukup luas. Wuling Formo memiliki panjang keseluruhan sepanjang 4.493 mm, lebar 1.691 mm, tinggi 1.715, dan jarak sumbu roda sepanjang 2.720 mm. Hasilnya, Wuling Formo cukup bisa diakui memiliki kabin luas dan layak menjadi kendaraan niaga ringan terbaik di Indonesia. Ketambahan lagi, kapasitas tangkinya mencapai 42 liter.

Dengan dimensi yang dimiliki Wuling Formo tersebut rupanya juga berimbas pada radius putarnya. Tidak seperti Wuling Confero yang punya radius putar sebesar 5,5 meter, Formo justru lebih kecil. Wuling Formo memiliki radius putar 5,4 meter. Meskipun perbedaannya tidak begitu kentara, namun radius putar yang dimiliki Formo bisa sangat berasa saat berkendara. Ini jelas akan sangat membantu mobilitas perniagaan konsumen.

Eksterior Wuling Formo

Secara tampilan, Wuling Formo tampak ingin tampil berbeda dengan kendaraan komersial ringan lain yang sudah lebih dulu eksis di Tanah Air. Namun jika dibandingkan dengan sang kakak, Confero tipe terendah, rupanya memiliki perbedaan cukup signifikan. Misalnya saja di tampilan wajah Formo dengan gril yang dibiarkan menggunakan cat dasar. Tidak seperti Confero yang masih ada variasi dengan bilah berwarna putih. Namun hal ini akan sangat memudahkan pemilik jika bagian depan Formo menabrak sesuatu. Perbaikan gril akan jadi lebih mudah.

Bergeser ke bagian sampingnya, Wuling Formo tersedia dalam dua jenis, yaitu minibus dan blind van. Sesuai namanya, dari luaran kaca belakang blind van tidak ada alias tertutup sama sekali, dan sebaliknya untuk tipe minibus. Namun perlu disampaikan juga, seperti disinggung sebelumnya, kaca Formo tipe blind van dilengkapi dengan power window. Ini jelas jadi fitur 'wah' untuk mobil niaga. Satu poin lebih untuk kendaraan komersial ringan, nih.

Masih di bagian samping, Wuling Formo pun sempat mendapat cibiran perihal pintunya. Dengan status sebagai kendaraan niaga, konfigurasi pintu terbuka ke samping dianggap kurang layak untuk mobil komersial yang memerlukan akses lebih luas dibandingkan kendaraan penumpang. Biasanya, pintu kendaraan niaga memang dibuat konfigurasi geser sehingga sangat memudahkan akses keluar masuk barang maupun penumpang. Padahal, tidak jarang pula mobil berpenumpang yang menggunakan pintu geser.

Memutar ke belakang, kedua tipe Formo dilengkapi spoiler kecil di atas kaca belakang berwarna hitam. Jika melihat spesifikasi lampu belakang, Wuling masih membekali Formo dengan lampu bohlam pijar biasa, baik itu untuk sein, stop lamp, dan lampu mundur. Penggunaan bohlam di seluruh lampu belakang ditengarai karena daya tahan bohlam terhadap guncangan.

Interior Wuling Formo

Masuk ke dalam kabin, Wuling Formo rupanya tidak banyak berbeda dengan Confero tipe terendah. Perbedaannya mungkin hanya ada pada jam analog yang dihilangkan dan beberapa motif abu-abu pada dasbor. Selain itu, material pelapis jok pun diganti dengan bahan yang dianggap bisa lebih mudah dibersihkan. Apresiasi tinggi patut diberikan kepada Wuling karena berani tidak mengubah banyak bagian interior Formo jika dibandingkan sang kakak Confero. Penggunaan layout dasbor yang sama dan penyematan logo emboss Wuling sebagai pengganti jam analog di Confero jadi solusi terbaik untuk kendaraan niaga ringan ini. Selain itu, ornamen berkelir abu-abu yang bisa terlihat di atas kisi-kisi AC juga tidak ada.

Namun sempat terjadi perdebatan soal tuas transmisi di kalangan pemerhati otomotif. Pasalnya, tuas transmisi Formo selayaknya mobil penumpang biasa, di tengah antar jok pengemudi dan penumpang. Padahal banyak pihak yang menganggap bahwa tuas transmisi kendaraan niaga baiknya bisa diposisikan di dasbor atau di sekitar kemudi. Hal ini guna memberikan ruang lebih luas di kabin depan. Tapi lagi-lagi apresiasi layak diberikan kepada Formo karena tampilan head unit dinilai diletakkan sangat rapi yang terintegrasi dengan dasbornya.

Pembahasan lanjut ke konfigurasi jok. Layaknya kendaraan niaga, jok Formo dinilai kurang nyaman jika dibandingkan dengan kendaraan penumpang. Sekali lagi, ini memang menjadi karakter kendaraan niaga yang tidak bisa dielakkan karena lebih sering mengangkut barang daripada penumpang. Hal ini juga bisa dilihat dari dihilangkannya head rest (tidak untuk tipe minibus). Untuk kursi sebelah kiri baris kedua juga memiliki mekanisme pelipatan yang tidak biasa.

Mesin dan Performa Wuling Formo

Wuling Formo dibekali mesin berkapasitas 1.2 L. Banyak pihak yang pesimistis akan performa dapur pacu tersebut. Pesimisme ini tentu saja berlandaskan pada perbandingannya dengan Confero yang dibenamkan mesin berkapasitas 1.5 L. Mesin Wuling Formo berkonfigurasi 4 silinder yang di atas kertas diklaim mampu hasilkan tenaga sebesar 76,4 Hp pada putaran mesin 5.600 Rpm serta torsi maksimum sebesar 110 Nm pada rentang putaran 3.800 hingga 4.400 Rpm. Dengan mesin yang dirancang untuk overstroke (langkah piston lebih panjang dari bore-nya) tampak jelas bahwa Wuling Formo diprioritaskan untuk mengejar torsi mesin yang maksimal.

Walau bagaimanapun juga, performa kendaraan dengan keluaran tenaga dan torsi mesin sangat bergantung pada bobot bawaan. Namun hal tersebut seakan terobati oleh karakter pedal kopling yang ringan, sehingga cukup menyenangkan saat berkendara di tengah kemacetan.

Fitur Wuling Formo

Sebagai kendaraan niaga, Wuling Formo hadir dengan fitur yang beragam dan bisa dibilang "anti mainstream" baik tipe minibus dan blind van. Dengan penyematan power window saja misalnya, fitur yang tak biasa ada di kendaraan niaga ringan layak diberi apresiasi tinggi. Wuling rupanya tidak pelit untuk memberi fitur berkendara. Masih soal fitur power window pada Wuling Formo, menariknya lagi up and down window bisa dikendalikan dari pintu pengemudi. Ini jelas fitur terbaik di kelas kendaraan niaga ringan yang justru lebih banyak digunakan untuk 'tempur' di sektor komersial.

Selain itu, pengemudi juga dapat dengan mudah melihat informasi-informasi penting dari instrument cluster yang dipadukan juga dengan Multi-Information Display (MID). Di situ banyak indikator yang mempermudah dan membuat nyaman saat berkendara. Di dasbor pun juga disematkan fitur hiburan berupa head unit untuk mendengarkan musik atau radio yang dilengkapi port USB dan port outlet 12 volt di kedua tipe Formo, minibus atau blind van.