Berita

Gara-gara Pajak Mobil Baru 0 Persen, Mazda Akui Konsumen Tahan Pemesanan

Pajak 0 persen

Wacana pajak mobil baru 0 persen bikin konsumen tahan pesan mobil Mazda (Foto: Carmudi)

Jakarta – Mazda turut merasakan dampak wacana relaksasi pajak mobil baru 0 persen yang sempat digulirkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Atas wacana ini, para calon konsumen pun menahan pemesanan mobil baru.

Fedy Dwi Parileksono, Head off Public Relation Sales, Marketing & PR Div PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), mengakui bahwa ada beberapa konsumen yang menahan untuk melakukan pemesanan.

Kendati demikian, penurunan penjualan mobil memang tidak begitu terlihat.

“Belum kelihatan penurunanya, tetapi yang kalau kami lihat di diler-diler, konsumen yang menahan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) ada. Namun, ya memang secara kebetulan masih pandemi, jadi orang yang mau beli mobil juga belum terlalu banyak dibanding sebelum pandemi,” ungkap Fedy kepada Carmudi di Jakarta (2/11/2020).

Dirinya bersyukur beberapa minggu setelah wacana relaksasi pajak mobil baru 0 persen dikeluarkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan pernyataan menolak usulan tersebut. Sehingga konsumen yang tadinya menahan jadi mendapat kepastian dan berubah pikiran lalu langsung memesan mobil.

“Setelah keluar pernyataan dari Menkeu Sri Mulyani yang menyatakan tidak bisa memberikan kelongaran pajak, dan spesifik ke industri otomotif, akhirnya pasar mobil baru bergairah lagi. Nah, kami mencari momentum itu lah untuk kembali mengelar pameran,” terang Fedy.

Mendorong Pertumbuhan Sektor Otomotif

Kementerian Perindustrian mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB). Upaya ini diharapkan dapat menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.

“Kami sudah mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk relaksasi pajak mobil baru 0 persen sampai bulan Desember 2020,” kata Menperin Agus, pada pertengahan September lalu.

Menperin menjelaskan, upaya pemangkasan pajak pembelian mobil baru tersebut diyakini bisa mendongkrak daya beli masyarakat. Tujuannya yakni untuk memulihkan penjualan produk otomotif yang tengah turun selama pandemi.

Pajak 0 persen

Meski wacana relaksasi pajak ditolak Menkeu, industri otomotif kembali bergairah lagi setelah mendapat kepastian. (Foto: Carmudi)

“Kalau kita beri perhatian agar daya beli masyarakat bisa terbantu dengan relaksasi pajak, maka kita terapkan. Kemudian pada gilirannya bisa membantu pertumbuhan industri manufaktur di bidang otomotif tersebut,” terangnya.

Meski usulan tersebut tujuannya baik, tetapi sayangnya ditolak oleh Menkeu Sri Mulyani.

“Kami tidak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0 persen. Seperti yang disampaikan oleh industri dan Kementerian Perindustrian,” ucap Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, pemerintah ingin memberikan insentif kepada sektor industri di Tanah Air secara merata. Ia juga menyebutkan pemerintah sudah memberikan beberapa insentif kepada industri otomotif yang bisa dimanfaatkan.

“Kami akan mencoba memberikan dukungan-dukungan kepada sektor industri secara keseluruhan melalui insentif-insentif yang sudah kami berikan,” tutur Menkeu Sri Mulyani.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga: Mazda Adakan Pameran Mobil dan Hadirkan Ragam Promo Pembelian Menarik

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts