Perbedaan Jenis Kaca Film, Jenis Material Mempengaruhi Kesejukan Kabin
Jakarta — Kaca film memiliki peranan penting dalam menjaga suhu kabin agar tetap sejuk dari paparan sinar matahari ketika berkendara di siang hari.
Tanpa adanya kaca film, bisa dipastikan suhu di dalam kabin mobil akan menjadi panas lantaran tidak ada yang menahan sinar ultraviolet.
Baca juga: 10 Kaca Film Mobil Terbaik dan Murah
V-Kool sebagai salah satu produsen kaca film terkemuka selama 29 tahun di Indonesia membeberkan alasan mengapa produknya berbeda dengan merek lain.
Linda Widjaja, Vice President Director PT V-KOOL Indo Lestari mengatakan bahwa setiap jenis produk kaca film mereka memiliki teknologi baik metal maupun non metal.
“V-Kool mempunyai varian lengkap kaca film baik metal maupun non metal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Linda pun menjelaskan perbedaan kaca film berbahan metal dan non metal.
Baca juga: Daftar Pilihan Harga Kaca Film Mobil, Pilih Sesuai Selera
Perbedaannya, kaca film metal sebagian besar terbuat dari logam biasa seperti aluminium, nikel, atau perunggu.
Logam-logam ini memiliki fungsi penolak panas tetapi memiliki tampilan reflektif yang cukup mengganggu dan tidak banyak meneruskan cahaya.
Efek lainnya membuat visibilitas saat malam hari menjadi lebih sulit lantaran reflektif yang cukup mengganggu.
Kekurangan lainnya adalah jenis metal biasa memiliki kekurangan mudah mengalami demetalisasi dan logam yang ditambahkan pada film lebih tidak merata.
Logam biasa dan teknologi manufakturnya juga mempengaruhi pada harga film.
Konsumen harus waspada pada kaca film jenis ini bila dijual lebih tinggi dari pada nilai yang seharusnya.
Baca juga: Ketahui Cara Memilih Kaca Film Terbaik Bagi Mobil Anda
Sementara kaca film non metal dibuat dari non logam seperti oksida dan nitrat.
Manfaat dari jenis kaca film ini adalah tidak memiliki permukaan seperti cermin.
Namun, performa kaca film ini dalam penolakan panas umumnya rendah karena memiliki sifat seperti spons yang menyerap panas dan bukannya memantulkan panas.
“Jadi secara alami, mereka diklasifikasikan sebagai penyerap panas,” sambung Linda.
Karena kaca film non-metal bekerja dengan menyerap panas, maka permukaan kaca film rentan retak dan warnanya mudah pudar di bawah paparan sinar matahari.
Perbedaan Jenis Kaca Film V-Kool dengan Merek Lain
V-Kool sendiri mengaku jika kaca film buatan mereka menggunakan proses dielectric sputtering yang telah dipatenkan dengan menambahkan bahan tembus pandang super hingga 10 lapisan atom indium oxide dan perak.
Material tersebut juga diperkaya dengan emas. Proses kompleks ini memberi V-Kool performa penolakan panas yang baik tanpa terlihat reflektif atau gelap.
Hal inilah yang membuat kaca film V-Kool cenderung memiliki banderol yang lebih mahal dibandingkan merek lain di Indonesia.
“V-Kool menggunakan hanya 1% polyester transparan berkualitas tinggi dan disemprotkan (sputtering) atom metal berharga, seperti perak, emas dan indium oksida,” kata Linda.
Adapun biaya produksi dengan multi-layer Magnetron Coating System ini sangat tinggi.
Oleh karena itu, produk film ini memiliki performa tinggi dalam hal transmisi cahaya dan penolakan sinar infra merah.
“Sebenarnya, dengan performa superior V-Kool dan kemampuan menghemat biaya dalam jangka panjang dapat diasumsikan bahwa harganya sesuai dengan efisiensi dan performa,” pungkas Linda.
Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!