Diam-Diam Hyundai Sedang Mengembangkan Pesaing Ertiga, Avanza, dan Xpander
Jakarta – Melihat begitu suburnya pasar Low Multiple Purpose Vehicle (LMPV) membuat Hyundai tergiur untuk berkecimpung di dalamnya. Dari rumor yang beredar, pabrikan asal Korea Selatan itu secara diam-diam sedang mengembangkan mobil baru yang akan bermain di segman Low MPV. Seperti diketahui, saat ini terdapat beberapa Agen Pemegang Merek (APM) di dalam negeri yang mencoba peruntungan di segmen gemuk tersebut. Di antaranya adalah Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, Nissan Livina, dan Wuling Confero.
Mengingat pasar Low MPV sangat populer di Indonesia, Hyundai berencana memproduksi mobil baru itu secara lokal di Indonesia. Seperti dilansir Indianautosblog, kemungkinan Low MPV menjadi mobil pertama yang akan diproduksi di pabrik baru Hyundai di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.
Model yang sudah sangat lama dinanti-nantikan ini telah dirumorkan selama bertahun-tahun. Namun kehadirannya baru dikonfirmasi belum lama ini. Low MPV dari Hyundai akan diperkenalkan setidaknya setahun lagi seiring dengan selesainya pembangunan pabrik. Kemungkinan mobil sudah masuk jalur produksi pada paruh kedua 2021.
Pabrik Hyundai di Indonesia akan menjadi basis produksi untuk pasar ASEAN. Pabrik baru Hyundai diklaim mampu memproduksi mobil hingga 150.000 unit per tahun, nantinya akan ditingkatkan menjadi 250.000 unit kendaraan setiap tahun.
Hyundai Masih Tutup Mulut
Selain Low MPV, Hyundai diketahui tengah mengembangkan dua model lagi di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) dan sedan. Sampai saat ini belum diketahui pasti apakah kedua model tersebut juga diproduksi secara lokal di Bekasi.
Di acara peluncuran GrabCar Elektrik, President Director of Hyundai Motors Indonesia (HMI) Sung Jong Ha sempat membahas sedikit soal pabrik Hyundai. Akan tetapi dirinya menolak untuk menyebutkan model apa saja yang akan diproduksi di sana.
“Akan butuh beberapa tahun, mungkin 1, 2, atau 3 tahun baru mulai produksi di sana. Kita juga akan mengembangkan produk baru untuk pasar Indonesia, tapi itu masih rahasia,” ungkap Sung Jong Ha, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.
Seperti diketahui, keseriusan Hyundai menggarap pasar otomotif di Indonesia ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Company. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Chung Eui-sun pada November 2019 lalu.
Lewat Nota Kesepahaman itu, Hyundai Motor Company (HMC) berencana menggelontorkan investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekira Rp21,7 triliun. Investasi sebesar itu adalah untuk pembangunan pabrik (baru) Hyundai sebanyak dua tahap.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas