Berita

5 Hal Perlu Diketahui dari Bergabungnya Mitsubishi-Nissan

Mitsubishi Motors Corporation (MMC) resmi bergabung dengan aliansi Renault-Nissan. Aliansi maut ini akan menghasilkan peringkat ketiga di dunia dalam hal penjualan mobil secara global. Meski strategis, tetapi kemitraan ini bisa dibilang tidak setara. Mitsubishi tengah bermasalah dan maka dari itu mereka memanggil ‘bantuan’ dari Nissan.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui dari bergabungnya Mitsubishi-Nissan:

1. Mitsubishi-Nissan dan Skandal Konsumsi BBM

Meskipun Mitsubishi meraih profit pada tahun fiskal 2015, namun pabrikan berlogo tiga berlian itu telah terpukul skandal dan masalah kualitas produk. Sebagian besar kerugian besar Mitsubishi tahun ini, sekitar 28 miliar yen atau kira-kira setara dengan US$270,69 juta, adalah akibat dari skandal pemalsuan data konsumsi BBM selama lebih dari dua dekade dari mobil kecil Kei Car yang sangat populer di Jepang.

Banyak dari Kei Car itu di-rebadging oleh Nissan, dikenal dengan Nissan DAYS dan Mitsubishi Ek. Tidak seperti skandal Volkswagen, kecurangan yang dilakukan Mitsubishi justru tidak terungkap oleh pihak berwenang, tetapi oleh Nissan yang ironisnya adalah mitra dalam bisnis mobil kecil mereka dan kini mengakuisisi Mitsubishi.

Namun ini ternyata menjadi faktor Mitsubishi kemudian memilih Nissan daripada pabrikan mobil lain untuk menjadi malaikat penyelamat mereka.

Credit: The Wall Street Journal

Credit: The Wall Street Journal

2. Bos Nissan Carlos Ghosn akan Menjadi Chairman Mitsubishi

Saking butuhnya Mitsubishi akan bantuan dari Nissan, CEO sekaligus presiden Osamu Masuko secara terbuka meminta Nissan ‘memberikan’ akses kepada eksekutif mereka untuk bergabung dengan direksi Mitsubishi.

Dari permintaan Masuko, Nissan sudah menyiapkan empat representatif untuk bergabung dengan jajaran direksi Mitsubishi, termasuk bos Renault-Nissan Carlos Ghosn yang akan menempati posisi sebagai Chairman.

3. Mitsubishi-Nissan dan Penghematan Biaya Produksi

Dari sisi bisnis, akan ada penghematan biaya dalam skala besar pada biaya produksi dan pembelian komponen. Dalam beberapa tahun ke depan, keduanya dapat membeli komponen dan komoditi lain dalam volume lebih besar pada titik harga yang lebih rendah.

Dari penghematan ini keduanya dapat melakukan salah satu dari dua hal seperti berikut. Pertama adalah menjual mobil di harga yang lebih rendah. Dua, menjual mobil pada titik harga yang sama seperti sekarang, namun dengan lebih banyak fitur.

4. Mitsubishi-Nissan dan Potensi Produk di Masa Depan

Bergabungnya Mitsubishi ke aliansi Renault-Nissan membuat Mitsubishi akan mendapatkan akses ke platform crossover, SUV dan pikap dari mobil-mobil yang dilahirkan Nissan-Renault. Bukan hanya platform, tetapi juga akses teknologi antara kedua pabrikan.

Bayangkan seperti apa potensi dan biaya produksi yang dapat dipangkas jika Juke, Outlander Sport, Pajero, X-Trail, Triton dan Navara berbagi platform yang sama.

Mitsubishi memiliki kekuatan di teknologi plug-in hybrid, sementara Nissan memimpin di dunia dalam penjualan mobil listrik. Ada ruang lingkup yang luas untuk saling berbagi teknologi dan masing-masing pabrikan untuk mengisi ceruk kekurangan pabrikan lainnya.

nissan-navara-mitsubishi-triton-440x250

Kekuatan Mitsubishi di pasar Kei Car Jepang dapat digunakan Nissan, meskipun tentu, Mitsubishi perlu bekerja keras untuk membangun kembali kepercayaan publik pasca skandal. Ini tidak mudah karena catatan penjualan Mitsubishi pasca skandal terjun bebas nyaris setengahnya.

“Kami berkomitmen untuk membantu Mitsubishi Motors membangun kembali kepercayaan pelanggan. Ini adalah prioritas seperti kami mengejar sinergi dan potensi pertumbuhan dari peluasan hubungan kami,” kata Carlos Ghosn.

5. Adakah Keuntungan yang Didapat Industri dari Bergabungnya Mitsubishi-Nissan?

Meski berpotensi saling menguntungkan untuk kedua pabrikan, tetapi dampak yang akan dibawa keduanya di industri otomotif mungkin tidak akan terlalu signifikan.

Aliansi Renault-Nissan adalah tentang dua pabrikan yang membuat mobil berkualitas, tetapi dalam dua karakter dan jejak geografis yang berbeda. Nissan kuat di kawasan Asia dan Amerika Serikat, sementara Renault di Eropa dan Amerika Selatan. Keduanya memang mesra mengembangkan mesin dan platform, tetapi hasil akhir produk mobil mereka berbeda.

Dalam arti, antara Renaut dan Nissan keduanya menghemat biaya untuk menciptakan segmentasi pasar yang lebih kuat. Sementara Mitsubishi-Nissan memiliki karakter yang cenderung sama baik pada jenis mobil yang dilahirkan maupun pada sisi segmentasi pasar.

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts