Berita Mobil Sumber informasi

Biaya Pembuatan Mobil Listrik Indonesia Ini Seharga Supercar

 

Mobil listrik Blits dengan model ‘Buggy’ (Foto: Santo/Carmudi)

Penulis: Santo Evren Sirait

Jakarta – Indonesia memiliki mobil listrik karya anak bangsa. Bahkan mobil listrik Indonesia ini diciptakan untuk mengikuti reli paling ganas di dunia yaitu reli Dakar. Mobil listrik ini bernama Blits, (Budi Luhur-ITS) hasil kolaborasi antara dua perguruan tinggi yaitu Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Dibutuhkan waktu satu tahun untuk membangun mobil listrik Blits. Biaya yang dikeluarkan dalam membuat mobil listrik Indonesia ini tidaklah sedikit. Meskipun belum dihitung secara menyeluruh, namun diperkiraan uang yang sudah dikeluarkan mencapai miliaran rupiah atau mungkin sudah setara dengan banderol supercar mewah.

“Kemungkinan sekira Rp2 sampai 3 miliar. Mungkin sekitar segitu. Biaya pengeluaran paling mahal untuk baterai cell, biayanya separuhnya dari itu,” ujar Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS Dr Muhammad Nur Yuniarto ST, di Jakarta, Senin (12/11).

Membangun mobil listrik Blits tidaklah mudah. Selain membutuhkan biaya besar, tim juga harus teliti terutama soal kelistrikan.

Pria yang akrab disapa Nur itu menuturkan bahwa pekerjaan tersulit saat membangun Blits adalah mengintregasikan antara motor listrik dan transmisi ke controller. “Mengawinkan itu semua paling sulit,” sambungnya.

Proses pengerjaan mobil listrik Indonesia ini dilakukan bersama antara mahasiswa UBL dengan ITS. Semua komponen yang tertanam di Blits juga merupakan hasil riset bersama. Ada beberapa spare part di mobil yang terpaksa harus beli bahkan impor, sebab belum tersedia di dalam negeri.

“Ada beberapa spare part kami beli seperti ban, velg. Kami fokus membuat drivetrain, bodi, sasis, itu sudah bisa didapat di Indonesia. Sedangkan engine ECU kami impor. ‘Grobaknya’ (rangka) industri karoseri di sini sudah bisa, tapi engine impor. Motor baterai manajemen sistemnya itu kita rekayasa sendiri. Yang harus kita impor juga baterai cell dari luar negeri tapi packing sudah bisa kita buat sendiri,” terang Nur.

Interior Blits. Foto/Carmudi

Mobil Listrik Blits Berawal dari Gesits

Pada kesempatan yang sama, Kasih Hanggoro, Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, menceritakan secara singkat awal mula diciptakannya mobil listrik Blits. Ia menuturkan ide pembuatan mobil listrik kolaborasi UBL dan ITS ini tercetus berkat keberhasilan ITS menciptakan sepeda motor listrik Gesits.

“Pada akhir 2016 itu ketika kita lihat ada Gesits, motor listrik buatan ITS bekerja sama dengan Garansindo Group. Pada saat itu terisiar kabar bahwasanya bangsa Indonesia itu akan memproduki Gesits. Nah kalimat produksi ini lah yang membuat saya berpikir panjang, apa iya kita akan memproduksi Gesits? Nah saya bereaksi kalau bangsa Indonesia bisa mempercayai produk-produk dari univeritas saya yakin bangsa ini akan maju,” ucap Hanggoro.

Merespon pemikiran tersebut, ia berkunjung ke ITS untuk bertemu dengan Nur. Gayung berambut. Hasil pemikiran Hanggoro diterima dengan baik oleh Nur. Lalu keduanya sepakat untuk berkolaborasi membangun mobil listrik dengan desain dan bentuk berbeda serta mengusung gaya reli.

“Maka dari pertemuan-pertemuan berikutnya dan atas dukungan banyak rekan, kita akan membuat mobil listrik yang bisa dikompetisikan di reli Dakar. Mulanya seperti itu. Kalau buat mobil biasa itu sudah banyak,” pungkas Hanggoro.

Saat ini mobil listrik Blits tengah melakukan uji jalan sepanjang 15 ribu kilometer yang dimulai dari Surabaya, Jakarta, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak (Pulau Kalimantan), Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar (Pulau Sulawesi), Kendari, Manado, Ternate, Sorong (Papua), Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi dan finis di Surabaya.

Blits memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk Explore Indonesia dengan Blits Battery Pack. Baterainya memiliki maximum capacity 90kWh, maximum voltage 380V, base voltage 350V, max discharge current 777A dan base discharge current 259A.

Panjang mobil listrik Blits sekira 342,6 cm. Kemudian lebarnya 192,4 cm, tinggi 172,4 cmn dan jarak sumbu roda 34,5 cm. (dna)

Wahyu Perdana Putera

Berkarir di sejumlah online media sejak 2012 sebagai jurnalis teknologi, sains dan otomotif, kini di Carmudi Indonesia sejak Juli 2015 untuk mengulas & mempublikasikan kabar otomotif terkini dari perspektif lain. Menggilai mobil retro era '80-90an, modifikasi & kultur balap jalanan Jepang serta hobi modifikasi dengan aliran oldschool brutal seperti Shakotan, Kyusha & Kaido Racer. Email: wahyu.perdana@carmudi.co.id
Follow Me:

Related Posts