Sumber informasi Tips dan Trik

Cegah Kerusakan dengan Perhatikan Cairan Mobil

Jakarta – Layaknya tubuh manusia, cairan mobil juga sangat penting untuk ada di beberapa bagian komponennya. Setiap cairan mobil ini memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Seperti oli mesin sebagai pelumas komponen mesin yang bergerak atau air radiator untuk membantu proses pendinginan mesin.

Fungsi cairan mobil ini hendaknya tidak dianggap remeh misalnya kalau oli mesin atau air radiator yang berkurang secara drastis akan berakibat fatal. Rata-rata cairan mobil menganut sistem sirkulasi tertutup.

Oleh karena itu, penyebab berkurangnya cairan mobil dapat dengan mudah terdeteksi, yakni karena penguapan atau kebocoran. Ada satu lagi indikator penting, jika cairan berkurang drastis, besar kemungkinan telah terjadi masalah pada sistemnya.

Penguapan biasa terjadi lantaran atmosfer kerja mesin yang panas. Sedikit banyak cairan mobil pasti akan menguap. Sedangkan kebocoran akibat rusaknya sistem distribusi, seperti robeknya selang sambungan juga kerap terjadi.

Musim liburan adalah waktu mobil akan beroperasi menempuh jarak yang jauh dan durasi perjalanan yang panjang. Untuk itu, pastikan cairan tersebut dalam kondisi ideal.

Syarat minimalnya; volumenya tidak berkurang sesuai anjuran pabrikan. Pada saat yang sama, periksa juga masa penggantiannya. Jangan ditunda jika sudah dekat waktunya.

Air Radiator

Berkurangnya air radiator akan menurunkan kemampuannya dalam menjaga suhu kerja mesin. Inilah yang kerap terjadi sehingga menimbulkan mesin overheat.

Selain itu, pemeliharaan yang salah dalam jangka waktu yang lama juga menjadi penyebabnya overheat. Pemilik mobil seringkali masih menggunakan air keran atau air mineral biasa untuk mengisi ulang air radiator mobil.

Ini salah, air minum mineral kemasan dan air keran memiliki kandungan zat besi dan kapur. Kandungan tersebut akan menimbulkan kerak pada salurannya dan memungkinkan adanya penyumbatan.

Air Aki

Mungkin soal air aki ini akan lebih ditujukan kepada para pemilik mobil dengan aki basah konvensional. Silahkan cek posisi ketinggian air aki dan tambahkan sendiri jika sudah dibawah normal.

Jangan sampai aki kekurangan cairan elektrolitnya, karena kekurangan tersebut akan membuat aki soak. Aki yang soak tentu akan mengurangi output ampere-nya. Ampere aki mobil yang terlalu kecil bisa membuat aki  cepat rusak. Ini dikarenakan kebutuhan dan kapasitas listrik mobil cukup besar, sehingga memerlukan output ampere yang besar pula.

Memeriksa aki basah bisa kondisional, lampu indikator di dashboard mobil pun bisa menjadi acuan. Hanya saja, periksalah minimal 2 minggu sekali untuk memeriksa dan membersihkan bagian terminal aki.

Oli Mesin

Oli Mesin merupakan cairan yang memiliki tugas dan tanggung jawab paling besar ketika mesin bekerja. Oleh karena itu, berkurangnya oli mesin ini tidak boleh dibiarkan. Jangan menunda pengisian ulang oli mesin ini hingga terlalu lama.

Oli mesin mobil yang belum juga diganti akan menurun kualitasnya. Sehingga penurunan kualitas melumas beberapa komponen pun akan berkurang.

Akibat yang sangat terasa adalah konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan beberapa komponen mesin yang bergesekan pun akan lebih cepat kering. Sama halnya dengan kasus air radiator, kemungkinan mesin menjadi overheat akan semakin besar pula.

Beberapa komponen yang akan rusak karena kualitas oli yang buruk adalah bagian bantalan dari motor lalu piston kemudian dinding silinder.

Minyak Rem

cairan mobil

Minyak rem tak bisa sembarangan ganti

Serupa dengan oli mesin, minyak rem juga menggunakan sirkulasi tertutup. Kelemahan dari minyak rem ini adalah kemampuannya dalam menangkap air (higroskopis).

Secara umum, penggantian minyak rem dilakukan setiap 2 tahun atau setiap 40.000 km jarak tempuh pemakaian. Tapi mungkin tergantung pada pemakaian dan kualitas minyak remnya. Kalau pakai minyak rem yang kualitas rendah, mungkin setahun sekali sudah harus dicek dan diganti.

Untuk mengganti minyak rem mobil memang cukup lumayan sulit karena perlu keahlian khusus. Dalam mengganti minyak rem lama dengan yang baru harus secara vakum atau tertutup agar tidak ada udara yang masuk ke sistem hidroliknya.

Udara yang masuk meskipun sedikit akan membuat rem ‘ngempos’. Hal ini dikarenakan udara akan menyerap tekanan. Untuk rem ABS perlu alat khusus agar sistemnya tidak eror.

Oli Power Steering

Segera periksa bila setir sudah terasa lebih berat ketika diputar. Hati-hati juga terhadap kebocoran, karena letak pompa power steering yang ada di bawah dapat beresiko memercikkan minyak ke knalpot. Sama dengan cairan kimia lainnya, oli power steering juga memiliki titik bakar yang cukup rendah sehingga mudah menyala.

Bagi pemilik mobil dengan fitur EPS (electric power steering) mungkin bisa berlega hati karena oli power steering tidak diperlukan lagi. Pada EPS, sistem pompa hidrolisnya telah diubah menjadi sistem elektrikal.

Freon AC

Memang, wujudnya lebih tepat disebut sebagai gas. Tapi jangan pernah sepelekan freon AC terutama saat mobil dibawa berlibur bersama keluarga. Di tengah panas terik, ternyata AC tidak dingin. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana perjalanan Anda dan keluarga menjadi sangat tidak nyaman?

cairan mobil

Intip freon AC dari sight glass, untuk mengetahui kondisinya. Foto/Ilustrasi.

Anda bisa mengintip melalui sight glass di ruang mesin. Nyalakanlah mesin dan AC, jika kondisi normal, dalam kondisi idle akan tampak gelembung pada sight glass dan jika di gas akan terlihat bening. Freon AC dinyatakan tidak normal bila saat idle terlihat bening, namun saat digas timbul gelembung udaranya.

Air Wiper

Cairan yang satu ini memang tidak berhubungan dengan kinerja mesin, tapi menjadi sangat penting untuk visibilitas saat perubahan cuaca yang ekstrem. Ketika cuaca panas serta berdebu dan menghalangi pandangan, wiper tanpa air hanya akan menambah kacau penglihatan. Air wiper akan sangat berguna untuk membersihkan kaca tersebut agar pandangan pengemudi tetap terjaga. (Berbagai Sumber/dol)

Dimas Hadi

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif sejak 2016 di Carmudi Indonesia. Sebelumnya aktif menulis bermacam esai sosial-budaya dan beberapa karya tulis lainnya sejak 2009. Email : dimas.hadi@icarasia.com
Follow Me:

Related Posts