Berita Reviews Sumber informasi

REVIEW: Ini Rasanya Duduk di Baris Ketiga Wuling Cortez

Penulis: Fransiscus Rosano

Malang – Selain fitur berlimpah, Wuling Cortez juga menyediakan ruang kabin yang lebih besar dibanding adiknya, Confero. Namun seperti apa rasanya duduk di baris ketiga Wuling Cortez?

Carmudi mencobanya langsung dengan mengikuti ajang Media Test Drive yang diadakan PT SGMW Motor Indonesia yang diadakan di Malang sampai Surabaya, Jawa Timur. Ada beberapa hal yang dirasakan, baik itu kenyamanan atau sebaliknya.

Captain Seat Lewat Tengah

Menapak ke baris ketiga Wuling Cortez, ada dua caranya. Untuk Cortez dengan konfigurasi standar alias 8 seater di varian 1.8C dan 1.8L non Lux+, tersedia one touch tumble.  Artinya cukup tarik tuas di samping jok dan jok akan terjatuh ke depan.

Sedangkan varian Lux+ yang mengaplikasikan captain seat 7 seater, harus menapak ke tengah di antara kedua jok untuk “menyelip” ke ruang baris ketiga.

“Kalau di Cortez 8-seater jok tengahnya terpisah 60:40 saat mau dilipat,” ujar Arief Ramadhi, Product Planning Wuling Motors Indonesia.

Nah, berkat dimensi Cortez dengan panjang 4.780 mm, lebar 1.816 mm dan tinggi 1.755 mm, sudah natural seisi kabin bahkan hingga baris paling belakang pun terlihat luas. Tak seperti Confero, terdapat tiga headrest di baris ketiga.

Begitu duduk, sudut paha memang sedikit naik dibanding di baris kedua. Wajar untuk penumpang di atas 170 cm, sementara di bawahnya posisi duduk masih tergolong nyaman.

Ruang kaki terbilang sangat luas ketika jok baris kedua digeser mentok ke depan. Sedangkan bila dimentokkan ke belakang, memang ruang kaki di barus ketiga jadi mentok. Untungnya terbantu bagian belakang jok baris kedua yang tidak menggunakan bahan keras.

Enaknya, sudut sandaran alias recline jok baris ketiga Wuling Cortez ini bisa diubah dengan posisi yang cukup fleksibel. Mau tegak, mau rebah, tak masalah.

Sayangnya ruang kepala tergolong pas-pasan bila sudut sandaran jok harus dibuat tegak, sedangkan bila dibuat rebah tinggi 170-an cm pun masih tidak masalah.

Tak Ada Kekurangan Teknologi & Storage

Seperti Confero, Wuling sepertinya sangat mengenali kebutuhan mobil keluarga di Indonesia. Karena hingga baris ketiga, storage dan fitur yang disediakan bisa dibilang berlimpah.

Mulai dari fitur, blower AC terpisah dengan penumpang tengah dan ada tiga ventilasi, satu untuk masing-masing penumpang. Ada USB port 5V/2.5A untuk mengisi ulang daya smartphone penumpang di paling belakang.

Bahkan, sensor berat yang mengindikasikan ada penumpang duduk di belakang ketika belum mengenakan sabuk pengaman pun juga ada.

Sedangkan sisi storage, di belakang masing-masing jok tengah ada kantung dan di samping kiri-kanan ada storage mini.

Suspensi Independen Luar Biasa

Paling tak disangka adalah faktor kenyamanan. Berkat setiap varian Cortez 1.8L sudah menggunakan suspensi belakang independen. Guncangan dan gerakan bodi di belakang tidak tergolong masif.

Melewati jalanan menikung maupun berlubang, duduk di belakang masih relatif nyaman. Tentunya cukup berbeda di varian 1.8C yang masih menggunakan suspensi belakang semi-independen. Sayangnya belum dapat kami coba dalam kesempatan ini.

Tentu tak semuanya sempurna. Contohnya, bahan kulit sintetik yang digunakan cukup keras. Atau dudukan sabuk pengaman yang posisinya terlalu ke samping sehingga membuat penumpang kiri dan kanan sedikit tertusuk. (dol)

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts