Berita Sumber informasi

Kecelakaan Motor Meningkat Tiga Kali Lipat, IRSA Kembali Merapat

Petumbuhan kendaraan di Indonesia, khususnya di Jakarta memang sudah tidak dapat terbendung lagi. Tercatat ada 12% kenaikan populasi kendaraan tiap tahunnya.

Sayangnya hal itu juga berimbas pada jumlah kecelakaan. Menurut data Kepolisian Republik Indonesia, tahun lalu sebanyak 72% jumlah kecelakaan lalu lintas didominasi oleh sepeda motor.

Dengan tingkat fatalitas sebanyak 25.868 jiwa melayang. Angka jumlah kecelakaan motor ini jika dilihat dari tahun 2010 hingga 2016 terjadi peningkatan 3 kali lipat.

Tidak hanya korban jiwa, akibat kecelakaan juga mampu berdampka pada perekonomian. Dari catatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), kerugian ekonomi mencapai Rp205-220 triliun.

Mengapa angka kerugian bisa sebesar itu? Ternyata dari hasil perhitungan, kebanyakan korban jiwa adalah mereka yang masuk dalam usia produktif (15-64 tahun). Sekitar 80% korban jiwa masuk dalam kategori usia produktif.

Apabila yang menjadi korban kecelakaan adalah tulang punggung keluarga, maka dapat dipastikan itu membuat suatu keluarga rentan jatuh miskin.

Faktor Penyebab Kecelakaan Motor

Sumber: Antara

Menurut Indonesia Road Safety Award (IRSA), faktor-faktor penyebab angka kecelakaan motor juga didukung oleh menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum (transportasi massal).

Kualitas sarana dan prasanarana angkutan umum dinilai di bawah standar suatu pelayanan publik yang baik. Lalu juga fasilitas pejalan kaki belum jadi fokus dari program keselamatan berkendara di berbagai kota atau daerah di Indonesia.

Pejalan kaki sebenarnya menjadi target yang rawan kecelakaan akibat kurangnya fasilitas seperti zebra cross, alih fungsi trotoar dan lain sebagainya.

Untuk itu perlu campur tanggan dari pelbagai instansi. Mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Untuk itu gagasan untuk membangun ide mengatasi masalah ini pihak Kepolisian RIAdira Insurance dan Bappenas menggelar sharing session IRSA 2017.

Menurut Indra Baruna selaku Direktur Utama Adira Insurance berharap sharing session ini tidak sekedar memberikan penghargaan saja tapi juga bisa merangkul berbgai pihak untuk mewujudkan zero accident.

“Diharapkan forum ini referensi untuk menerapkan suatu tata kelola keselamatan jalan di setiap wilayah di Indonesia,” cetusnya. 

Partisipasi IRSA 2017 Meningkat

Pelbagai Stakeholder IRSA serius cari solusi kurangi kecelakaan motor

Kegiatan rutin IRSA yang tiap tahun digelar Adira Insurance ini ternyata tahun ini kembali mendapat respon positif.

Hal itu terlihat dari jumlah partisipasi peserta yang meningkat. Tercatat tahun ini ada 120 kota dan kabupaten yang terlibat untuk membuat gagasan untuk menekan angka kecelakaan motor di wilayahnya.

Namun dari dari 120 peserta itu akan disaring menjadi 23 kota terbaik untuk menjadi finalis IRSA 2017.  Kota-kota itu akan dinilai bagaimana penerapan tata kelola lalu lintas yang baik, sehingga bisa menekan angka kecelakaan.

Jika lima pilar keselamatan jalan telah terpenuhi, maka akan keluar pemenang yang akan mendapat predikat kota/kabupaten terbaik dalam tata kelola lalu lintas di Indonesia.

Namun, tidak sekedar titel atau penghargaan semata. Satu hal yang terpenting adalah pencapaian target nasional ntuk menurunkan korban akibat kecelakaan bisa tercapai.

“Bappenas mendukung sepenuhnya pelaksanaan IRSA ini. Jadi tiap daerah bisa saling belajar bagaimana menerpkan tata kelola lalu lintas yang baik dalam hal keselamatan jalan,” ujar Ikhwan Hakim, selaku Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas.

 

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts