Berita Mobil Sumber informasi

Mobil Pedesaan Murah Terbaru Bakal Meluncur di GIIAS 2018

Prototype mobil pedesaan (Foto: Kemenperin)

Jakarta – Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 tidak hanya dimanfaatkan oleh produsen mobil terkenal asal Jepang, Korea Selatan hingga Eropa, tetapi juga perusahaan lokal.

Adalah PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) selaku perusahaan memproduksi mobil pedesaan atau dikenal juga dengan sebutan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). KMWI akan ikut serta dalam pameran akbar tersebut.

Rencananya KMWI akan memamerkan jajaran mobil pedesaan yang dijual dengan harga murah di bawah Rp100 juta. Selain itu akan ada satu mobil pedesaan terbaru yang bakal diluncurkan di GIIAS.

“AMMDes ini akan di-launching pada pagelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang rencananya dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” kata kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dalam keterangan resminya.

Saat ini mobil pedesaan itu tengah masuk tahap finalisasi prototipe dan uji coba. Dijadwalkan mulai masuk jalur produksi pada Januari 2019.

“Uji coba lapangan AMMDes dilakukan di kawasan Bogor mulai awal April 2018 dan masih berlangsung sampai saat ini,” ujarnya.

Menurut Airlangga, pengujian itu dilakukan terhadap performa dan daya tahan unit AMMDes yang meliputi mesin, sasis, suspensi, transmisi dan lain-lain. “Hasil pengujian dilakukan untuk menyempurnakan rancangan AMMDes,” imbuhnya.

Untuk pengembangan kedepannya, KMWI juga menyiapkan beberapa desain platform AMMDes melalui pengembangan powertrain dan sasis. Misalnya, untuk kendaraan yang akan diaplikasikan di daerah datar dan perbukitan dengan kemiringan 20-300, menggunakan penggerak diesel dan bensin.

Komponen Lokal Mobil Perdesaan 70 Persen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan mobil pedesaan menggunakan komponen lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 100 persen.

Oleh karena itu Kemenperin terus mendorong produsen yang membuat mobil perdesaan supaya meningkatkan penggunaan komponen lokal.

Saat ini industri dalam negeri telah mampu memproduksi sebanyak 185 jenis komponen. Ini setara 70 persen dari nilai total pengembangan alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut.

“Melalui konsolidasi dengan pelaku industri nasional, kami berhasil memfasilitasi dalam membangun komitmen kerjasama dengan lebih dari 70 industri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes, dimana sebagian besar adalah industri kecil dan menengah (IKM),” tutur Airlangga.

Sementara itu Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto menyampaikan, Kemenperin berkomitmen memberikan dukungan nyata dalam program pengembangan AMMDes.

“Sesuai dengan filosofinya sebagai alat kerja yang multiguna, AMMDes dirancang dengan fungsi multiguna, fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan,” paparnya.

Dengan fungsi multiguna tersebut, lanjut Harjanto, AMMDes dapat membantu Kelompok Usaha Bersama (KUB), Koperasi, Gapoktan, Bumdes dan kelompok petani atau nelayan lainnya.

Mulai dari mengangkut dan memproduksi hasil panennya. Kemudian juga dapat membantu memperlancar penyediaan sarana produksi serta membantu mempercepat distribusi barang antara kota dan desa.

“AMMDes ini dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota,” tutup dia. (dna)

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts