Reviews

Review All New Toyota Yaris Cross: Bergerak Senyap!

Kesempatan untuk melakukan first drive review All New Toyota Yaris Cross tentu tidak kami sia-siakan.

Oh iya, salah satu daya tarik kami dari mobil ini ada pada sistem hybrid yang ditanamkan.

Menurut Toyota, All New Yaris Cross menggunakan teknologi hybrid paralel yang fungsinya membuat bahan bakar jadi sangat efisien.

Toyota mengeklaim jika mobil ini mampu mencatatkan angka konsumsi BBM di 1:30 km/liter.

review yaris cross

Review All New Yaris Cross

Apalagi Toyota juga mengatakan bahwa All New Yaris Cross yang meluncur di Indonesia ini berbeda dengan versi Jepang dan Eropa.

Untuk pasar Eropa, mesinnya berkode M15A-FKS untuk non hybrid dan M15A-FXS untuk versi hybrid.

Sedangkan untuk yang di Indonesia mendapatkan mesin berkode 2NR-VE yang tentu familiar di sini.

Review All New Toyota Yaris Cross

Nah, berikut ini kami akan membeberkan rasa berkendara dari hasil review kami tentang All New Toyota Yaris Cross ini.

Posisi Duduk

Sebelum memulai perjalanan, kami mengatur posisi berkendara di area parkir After Seven tempat lokasi memulai perjalanan.

Di sini kami mengatur jok yang sudah dilengkapi pengaturan elektrik.

Setir juga dapat diatur secara tilt dan teleskopik untuk memudahkan mendapatkan posisi berkendara ideal.

Pengaturan gerakan spion juga bisa diatur secara elektrik, bahkan untuk melipat.

Kaca tengah juga memberikan visibilitas yang bagus ke belakang.

Terlebih kaca belakang yang ukurannya pas, tidak terlalu besar dan terlalu kecil yang akan memudahkan pengemudi saat melihat spion tengah.

Desain pada dasbor didesain driver oriented, sehingga memudahkan pengaturan bagi pengemudi saat berkendara.

Bahkan head unit sengaja mengarah ke arah driver agar mudah diakses.

Suara Senyap

All New Yaris Cross yang kami coba merupakan tipe S HV yang dijual seharga Rp440,6 juta OTR Jakarta.

Seperti kendaraan elektrifikasi lainnya, mobil ini memiliki karakter suara yang senyap ketika dinyalakan.

Ketika kami menyalakan mobil, tak terdengar suara mesin apapun.

Hal ini disebabkan karena mesin akan menyala pada mode listrik terlebih dahulu sebelum digunakan.

Selanjutnya ketika mobil sudah melebihi kecepatan di atas 40 km/jam, mesin secara otomatis akan pindah ke bensin.

Mirip seperti yang ada di Kijang Innova Zenix Hybrid yang kami coba sebelumnya.

review yaris cross

Pedal gas pun diinjak, kami merasakan suara senyap yang cukup baik dari mobil ini.

Jika baterai sudah terasa mau habis, generator penyuplai daya akan menyala.

Jika menyala, suaranya cukup terdengar walau tak terlalu bising yang disertai getaran minim.

Akan tetapi kami merasa jika hal ini rasanya masih cukup wajar untuk sebuah kendaraan hybrid.

Performa, Oke Lah!

Sebagai gambaran, sesi test drive yang disediakan PT Toyota Astra Motor (TAM) ini sangat singkat, hanya 50 menit saja.

Artinya, kami tak bisa melakukan eksplorasi mobil ini lebih dalam.

Pada mode Standard performa mesinnya terasa halus dan linear.

Rasanya mobil ini sangat cocok untuk digunakan pada tipikal jalanan yang macet dan stop and go seperti di Jakarta.

Salah satu yang kami suka dari mobil ini ada di bagian pengeremannya.

Rem pada All New Yaris Cross terasa responsif dan smooth ketika diinjak.

Karakternya mirip rem pada mobil Eropa yang agak dalam, tapi terasa pas.

Di atas kertas mesin ini punya kapasitas mesin 1.496 cc, 4 silinder, DOHC, dengan Dual VVT-i.

Tenaga yang dihasilkan mencapai 104,6 hp @6.000 rpm dengan torsi maksimum 138 Nm @4.200 rpm.

Mesin Toyota All New Yaris Cross

Mesin Toyota All New Yaris Cross (Foto: Toyota)

Tenaga tersebut disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi otomatis CVT.

Menariknya, Toyota menyediakan mode berkendara seperti Standard, PWR (power), dan ECO yang bisa dipilih lewat tombol Drive di sisi kanan setir.

Ketika kami pindahkan ke mode PWR, tenaga mobil terasa lebih galak.

Karakternya bukan yang langsung menghentak, tetapi bisa dirasakan jika performa yang dikeluarkan lebih bertenaga.

Pada mode ECO, tenaga yang keluar tentu akan lebih lelet lantaran ECU membatasi mesin untuk mengeluarkan performa terbaik.

Mode ini sangat cocok untuk digunakan di kemacetan agar irit BBM.

Ketika dipacu dari 40 km/jam hingga 100 km/jam raungan mesin terdengar cukup kencang.

Sayang, jalanan sekitar ICE BSD siang ini ramai, kami tak ingin membahayakan orang lain hanya untuk memuaskan ego kami dan memilih berkendara santai.

Handling Baik

Walaupun kami tak melakukan banyak manuver di jalanan yang ada di BSD, tapi kami yakin mobil ini punya handling yang mumpuni.

Karakter setir terasa ringan ketika bermanuver pada kecepatan rendah.

Bantingan suspensinya pun cukup empuk.

Kami juga suka dengan karakter suspensi yang diberikan oleh All New Yaris Cross ini.

Hal itu dapat dilihat ketika kami melewati jalan keriting dan speed bump yang ada di kawasan BSD.

Saat mobil melewati speed bump, suspensi meredam cukup baik dan terasa empuk.

Kami menduga efek empuk ini dihasilkan oleh profil ban yang ukurannya sedikit lebih kecil, 215/55 R18.

Sedangkan tipe di bawahnya menggunakan pelek ukuran R17 yang dibalut ban 215/60.

Sayangnya, ketika melewati speed bump pada kecepatan yang agak tinggi, mobil terasa kurang nyaman dan cenderung bunyi ‘glodakan’.

Oh iya, platform yang digunakan pada All New Yaris Cross menggunakan DNGA.

Platform ini sama seperti yang digunakan pada Raize dan Veloz.

Kesimpulan Review All New Yaris Cross

Usai memakan waktu lebih kurang 50 menit berkeliling BSD, kami pun mencoba menarik benang merah dari hasil review singkat kami atas All New Yaris Cross.

review yaris cross

Menurut kami ada 3 poin yang seharusnya diperbaiki oleh Toyota.

Pertama soal refinement yang diberikan pada All New Yaris Cross.

Menurut kami mobil ini akan terasa nyaman ketika dikendarai santai dan agak kencang.

Kami berharap Toyota bisa memberikan karakter suspensi yang lebih refine, melihat harga jualnya yang di atas Rp400 jutaan.

Poin kedua tentu ada pada kekedapan kabin yang diharapkan bisa lebih baik.

Semoga saja ke depannya All New Yaris Cross ini bisa lebih kedap, ya.

Poin ketiga, tentu ada pada bagian atap panoramic.

Maklum, ini berkaitan dengan karakter orang Indonesia yang terkadang lebih menyukai atap yang bisa dibuka (sunroof) ketimbang hanya bisa dibuka tutup tirainya saja.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini! 

Download Carmudi di Google Play Store Download Carmudi di App Store

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts