TAM Masih Belum Mampu Genjot Penjualan Sienta

Jakarta – Salah satu model multi-purpose vehicle (MPV) besutan Toyota yaitu Sienta telah berusia lebih satu tahun sejak pertama kali diluncurkan. Ya, Toyota Sienta diluncurka pertama kali di ajang IIMS 2016.
Awal kemunculan Toyota Sienta digadang-gadang akan membuka segmen baru di kelas mobil MPV. Model seperti ini memang masih belum “merasuk” di masyarakat, malah saat ini penjualannya masih “alot”.
Ini bisa dilihat dari angka pasokan dari pabrik ke dealer (Wholesales) yang anjlok drastis pada April 2017. Bisa dikatakan cacatan angka kemunduran bisa sampai 85%, angka ini berdasarkan catatan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per April 2017.
Memang seperti diketahui, model boxy seperti ini juga sempat ada pada merek Honda dengan adanya Freed. Namun meskipun Honda telah melakukan penyegaran beberapa kali, namun mobil model seperti ini kurang diminati di pasaran.
Akhirnya apa yang terjadi, Honda tak melanjutkan lagi penjualan model seperti ini di Indonesia. Honda lebih memilih model lain di segmen MPV yang masih gurih ini seperti model pada Mobilio.
MPV Model Boxy Masih Minim Peminat
Toyota Sienta yang bisa dikatan model MPV boxy per April 2017 itu hanya dipasok (penjualan wholesales) 332 unit menurut data Gaikindo. Angka itu jauh dari penjualan bulan sebelumnya yang masih mencapai 2.238 unit (turun 85%).
Bila melihat sebelumnya lagi di Januari-Februari pasokan Sienta sebenarnya masih lumayan tinggi, yakni berturut-turut mencapai 1.766 unit dan 1.452 unit. Namun bila mengingat target yang pernah ditetapkan PT Toyota Astra Motor (TAM) masih jauh. TAM memasang target 3.500 unit per bulan.
Toyota Sienta hanya mencapai target bulanan pada Agustus dan September tahun lalu (4.000-an unit.) sejak peluncurannya Juni 2016. Namun selebihnya masih berat hanya mampu mencatat 1.000 hingga 2.000an unit.
Hal ini membuat para dealer meluncurkan berbagai strategi dengan menggelontorkan diskon-diskon puluhan juta untuk pembelian kredit. Bahkan saat IIMS 2017 yang telah berlangsung kemarin diskon yang diberikan mencapai Rp 40 jutaan.
Ini dilakukan untuk merangsang penjualan khususnya Sienta, namun strategi ini tak cukup berhasil mendongkrak penjualan Sienta.
Target awal 3.500 unit per bulan pun dikoreksi untuk tahun ini menajdi 2.500 unit per bulan. Akan tetapi kenyataannya target koreksian itu pun belum juga tercapai.
Ini artinya model MPV boxy dengan pintu geser seperti ini untuk pasar Indonesia masih belum banyak diminati. Survei pasar secara tidak langsung belajar dari Honda Freed dan Toyota Sienta.
Diperlukan edukasi untuk masyarakat tentang MPV boxy pintu geser. Mungkin ini yang harus dilakukan para APM di Tanah Air. (Dol)