Berita Produk Sumber informasi

Teknologi Baru Bahan Bakar Shell Bisa Sekalian ‘Cuci Mesin’

SPBU Shell

SPBU Shell cuma menyediakan bahan bakar bensin hingga oktan 95

Jakarta – Setiap perusahaan migas memiliki ramuan berbeda untuk meningkatkan mutu bensin yang mereka jual. Shell, perusahaan asal Belanda ini berinovasi dengan menciptakan Dynaflex Technology. Ini merupakan suatu aditif terbaru dari Shell pada bahan bakar mesin bensin yang  mampu membersihkan kerak-kerak dalam ruang bakar.

Dalam sesi Shell Fuels Academy, PT Shell Indonesia ingin memaparkan keunggulan teknologi pembersih di bahan bakar mereka itu. Andreas Shaefer selaku Shell Scientist dalam presentasinya mengungkapkan bila proses riset suatu teknologi dalam bahan bakar memakan waktu hingga 10 tahun hingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

“Sangat penting memahami kebutuhan bahan bakar pasar lokal secara spesifik di berbagai negara berbeda. Kita juga mencari tahu kebutuhan untuk OEM. Proses riset suatu bahan bakar butuh waktu selama 10 tahun sampai digunakan di jalan,” jelas Schaefer, Rabu (26/6).

Untuk menciptakan suatu bahan bakar yang cocok bagi semua jenis mobil, Schaefer menjelaskan bila Shell Kita melibatkan 200 mobil untuk mengetesnya. Pria Jerman ini menyebut bila mobil yang dipilih ini secara spesifik mewakili tipe mobil yang dominan sesuai masing-masing kebutuhan di tiap negara.

“Kami berjumlah 170 ilmuan bekerja dalam inovasi bahan bakar, pengembangan dan implementasi produk. Riset kami yang ekstensif melibatkan mitra lokal untuk membuat produk yang sesuai dengan pasar lokal,” ucapnya.

Kemampuan Bahan Bakar Shell Membersihkan jalur Pembakaran

Pengisian Bensin Shell Regular (Foto: Shell indonesia)

Dari sekian banyak jenis bensin yang dijual oleh Shell, pastinya memiliki Dynaflex Technology. Formulasi Dynaflex yang inovatif membantu membersihkan dan melindungi komponen-komponen sistem bahan bakar utama dari pembentukan endapan dan kotoran. Dengan demikian, kotoran yang mengurangi performa mesin bisa hilang sehingga membantu efisiensi mesin.

“Deposit mengancam kerja mesin karena sudah kotor. Pada sistem injektor konvensional, Sisa kotoran akan menyebabkan masalah pada empat proses pembakaran, mulai dari intake valve, kompresi, tenaga, sampai kualitas gas buang. Endapan ini terkadang sulit dibersihkan dan dapat mengurangi perfoma maksimal mesin,” jelasnya.

Apabila injektor dan ruang bakar dalam kondisi senantiasa bersih, maka kinerja mesin akan selalu dalam kondisi yang optimal. Adanya kotoran pasti membuat kinerja injektor atau ruang pembakaran lebih berat sehingga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar yang semakin boros untuk menjalankan kendaraan. Dynaflex Technology langsung membersihkan kotoran sejak saat pertama kali digunakan.

“Formula inovatif pada teknologi Dynaflex yang terkandung salam bensin Shell V-Power memiliki tiga kali lebih banyak molekul pembersih (Boosted Cleaning Power). Bahan bakar ini mampu membantu meningkatkan kebersihan mesin hingga 80% mulai dari pengisian pertama,” tutur Schaefer.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts