Berita

Hengkang dari Indonesia, Ford Pastikan Tak Ikuti GIIAS 2016

GAIKINDO, yang bertindak sebagai induk dari industri kendaraan bermotor di Indonesia, akhirnya memastikan kalau Ford tak akan ikut dalam perhelatan GAIKINDO Indonesia Auto Show 2016 (GIIAS). GIIAS 2016 akan digelar pada 11 – 21 Agustus mendatang di Indonesia Covention and Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.

Awal pekan lalu, Senin (26/1), pihak Ford Motor Indonesia (FMI) secara mengejutkan memberikan kabar kalau merek asal Negeri Paman Sam tersebut memutuskan mundur dari pasar otomotif Tanah Air. Namun publik otomotif nasional, khususnya para pengguna mobil Ford, masih belum tahu apakah merek asal Amerika Serikat itu akan menghilang dari Indonesia atau tidak.

Ford

Konferensi pers GIIAS 2016 dan menanggapi hengkangnya Ford dari Indonesia

Meskipun sudah menyatakan hengkang dari Indonesia, tapi pihak Ford tetap memberikan jaminan para pelanggannya. Selain itu, banyak juga yang memertanyakan apakah pabrikan asal Detroit, Michigan tersebut akan mengikuti ajang GIIAS 2016 mendatang. Hal itu pun langsung ditanggapi oleh Ketua I GAIKINDO, Jongkie D. Sugiarto. “Ford baru saja mengirimkan surat resmi pada kami, kalau mereka tak akan berpartisipasi di ajang GIIAS 2016.”

Tanggapan Kemenperin Mengenai Perginya Ford dari Indonesia

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Surya Wirawan. Menurutnya, Ford sudah menghilangkan kesempatan mereka ikut berpartisipasi di pameran otomotif berskala internasional, dan juga meninggalkan pangsa pasar yang begitu besar di Tanah Air.

“Satu hal yang perlu dicatat adalah Ford tak punya fasilitas produksi di sini (Indonesia). Ford juga hanya berjualan di sini. Yang sepatutnya merasa bersedih adalah mereka sendiri, karena meninggalkan pangsa pasar yang begitu besar. Selain itu, mereka juga meninggalkan peluang mengikuti pameran nomor tujuh di dunia dan nomor satu di ASEAN,” ungkap Putu.

Ia menyayangkan kalau merek asal Amerika Serikat tersebut tak memanfaatkan kesempatan yang ada, padahal peluang pasar yang ada di Indonesia masih terbuka. Terlebih setelah dibukanya jalan-jalan bebas hambatan di luar Pulau Jawa, sehingga membutuhkan kendaraan-kendaraan baru. Putu juga menambahkan kalau yang tak ada di dalam Ford sejak 2002 adalah rencana lokalisasinya. Mereka hanya mengejar penjualan dan mengandalkan dari pabrik di negara tetangga Indonesia.

Ford

Tanggapan Kemenperin mengenai hengkangnya Ford dari Indonesia

“Hal inilah yang seharusnya menjadi pelajaran bagi mereka. Bahkan General Motors yang sempat dikabarkan tutup, kini datang lagi dengan teman-temannya dari Tiongkok dan membawa investasi yang lebih besar lagi. Kalau dilihat Indonesia itu seperti shopping mall, saya kehilangan tenant. Tapi yang kecil dan di pojok, bukan yang besar dan tempatnya siap diisi oleh tetangganya,” cetusnya.

Putu juga menjelaskan kalau meskipun pergi, tapi Ford tetap memiliki tanggung jawab pada para konsumennya. “Kita memiliki Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Jadi berbisnis di sini tak bisa seenaknya sendiri. Ada Undang-Undang di sini, dan pidana hukumannya. Ini negara hukum dan ada aturannya, jadi mereka tetap harus bertanggung jawab pada konsumennya,” tandas Putu.

Galih Rachdityo

Memulai karir sebagai jurnalis otomotif di media cetak MODIF dan Classic+ pada akhir 2007. Sempat beralih menjadi jurnalis olahraga pada akhir 2010 di media online, bolanews.com. Terhitung sejak akhir September 2014, bergabung dengan tim editorial Carmudi Indonesia sebagai content writer yang mengulas berita-berita otomotif terkini. E-mail: galih.rachdityo@carmudi.co.id

Related Posts