Berita Mobil

Hyundai Starex, MPV Bongsor Nan Mewah Bernasib Jadi ‘Angkot’

Hyundai Starex (Foto: Carmudi)

Jakarta – Tidak selamanya mobil-mobil mewah bakal bernasib baik saat masuk ke Indonesia. Kadang, karena bentuk atau fungsinya mobil itu malah di-downgrade. Hyundai Starex salah satunya, MPV premium asal Negeri Ginseng ini banyak digunakan sebagai armada travel antar kota.

Nama Starex mungkin sedikit asing bagi Anda, namun, minibus ini sebenarnya punya kembaran versi mahal bagi masyarakat kita yaitu Hyundai H-1. Hyundai merancang Starex atau H-1 dengan basis yang serupa dan ukuran yang bongsor.

Ini membuat mobil tersebut bisa digunakan untuk mobil ambulans, atau angkutan penumpang yang dapat menampung sampai dengan kapasitas 11 penumpang.

Hyundai sepertinya ingin selangkah lebih unggul dibandingkan rivalnya dari pabrikan Jepang. Untuk head-to-head, Hyundai Starex ini selevel dengan Toyota Hiace.

Penampilan dan kapasitas ruang dari Hyundai starex mover sudah terkenal di dunia bisnis. Bedanya, desain Starex dibuat agar tidak ‘rasa angkot’ dan mengikuti gaya hidup perkotaan.

Sepintas MPV garapan Hyundai ini sudah tampak memiliki desain yang cukup menarik dan eksklusif. Sliding door di sisi kiri dan kanan sangat membantu keluar-masuknya penumpang dalam jumlah banyak. Beragam fitur-fitur terkini sudah disematkan ke dalam mobil berperawakan bongsor ini, meskipun tak selengkap dengan saudara kembarnya, Hyundai H-1.

Dalam website resmi Hyundai Mobil Indonesia, kabin Hyundai Starex bisa dimodifikasi hingga 10 opsi konfigurasi kursi. Ini jelas memudahkan pemiliknya apabila ingin menjadikan Starex sebagai MPV premium atau hanya sekedar mobil angkutan penumpang jarak jauh biasa.

Sejak diperkenalkan untuk kali pertamanya pada kisaran 2011 lalu, Hyundai Starex langsung mendapatkan respon yang cukup positif dari masyarakat. Pengguna mobil-mobil berbasis MPV dan juga para pengusaha yang bergerak di bidang jasa transportasi menyambut baik hadirnya Starex.

Alhasil, mobil multifungsi ini tak hanya dipergunakan sebagai kendaraan keluarga, tapi juga untuk dijadikan kendaraan komersial atau bahkan ambulans karena memiliki kapasitas ruang kabin yang cukup besar dan luas.

Eksterior Hyundai Starex kuat kesan H-1

Baik Starex atau H-1 dibangun dengan platform serupa tapi utilitas yang berbeda. Dengan demikian, desain eksterior Starex pastinya lebih sederhana dibanding H-1. Namun, itu hanya sebatas bagian headlamp dan rearlamp.

Bahasa desain Fluidic Sculpture, tidak ada lekukan berlebihan atau guratan ekstrem yang dapat membuat tampang sang big Van Hyundai ini menjadi lekas punah.

Mulai dari bentuk bodi, pilar A, B, dan C tidak ada bedanya dengan H-1 yang mahal itu. Secara keseluruhan, desain Hyundai Starex memberi warna baru pada kendaraan van besar seukurannya. Meski memiliki bobot yang cukup bongsor tak lantas membuat laju dari Starex terbatas.

Hyundai Grand Starex Masuk Indonesia Jadi Starex Mover (Foto: Hyundai)

Pertama kita membahas soal bagian muka, desain headlamp dengan teknologi multi focus reflector namun masih memakai jenis halogan biasa. Tidak ada aksen mewah seperti DRL LED yang ada pada H1. ntuk membantu penerangan di malam hari, Starex diberikan bekal berupa fog lamp yang disematkan di area kiri dan kanan bemper depan.

Kesan sederhana lainnya terdapat di lampu belakang dengan desain diamond cut. Tampilan lampu belakang yang menarik dan terintregasi namun tetap mengedepankan sisi keamanan. Desainnya sepintas tampak boxy, namun sudutnya tidak kaku sebagaimana MPV mewah keluaran Toyota seperti Voxy, Nav1, hingga Alphard.

Desain Hyundai Starex Timeless

Berbanding terbalik, desain Hyundai Starex malah bisa terlihat sedikit lawas ketimbang produk rival dari Toyota. Tenang saja, masih ada VW Caravelle atau Transporter yang desainnya tak kalah jadul kok. Keuntungannya, Anda bisa membeli Starex second-hand tanpa perlu takut bila modelnya ketinggalan jaman dengan keluaran terbaru dari model yang sama.

Hal yang tidak Anda sadari, Hyundai Starex dan juga kembarannya yaitu H-1 punya ground clearance tinggi. Jarak 190 mm dari permukaan tanah jadi yang tertinggi di kelasnya dan sekaligus membuatnya hampir terasa SUV-like.

Angka ground clearance pada Starex bahkan sama persis dengan Mitsubishi Delica yang mengklaim dirinya sebagai SUV-MPV. Dengan begini, Anda tidak usah khawatir saat terpaksa lewat jalan keriting, atau bergelombang di kota-kota kecil nih.

Performa dan handling Hyundai Starex Lincah

Ada hal menarik saat membahas kemampuan Starex ini saat dikendarai. Hyundai mengklaim bila si bongsor ini lincah dan stabil. Suspensi yang sudah menggunakan teknologi Mc Pherson Strut membuat Hyundai starex mover memberikan kestabilan yang optimal dalam berbagai kondisi jalan.

Selanjutnya untuk soal manuver, eadius putar Hyundai starex mover sebesar 5,6 meter. Ini jelas memudahkannya bermanuver di area yang luasnya terbatas, misalnya saja di tempat parkir atau garasi gedung. Angka tersebut sama dengan Toyota Alphard & Vellfire anyar yang memiliki dimensi lebih kompak dan lebih pendek sekitar 0,3 meter bila dibandingkan dengan VW Caravelle yang berdimensi hampir sama.

Menyinggung soal handling, Hyundai ternyata membedakan penggerak power steering antara Starex dan H-1. Hyundai Starex masih memakai power steering hidrolik, dan membuat harganya lebih murah. Sementara itu, kembarannya sudah memakai power steering elektrik.

Interior Hyundai Starex Super Lega dengan Fitur Melimpah

Tidak bermaksud promosi, tapi pada kenyataannya Hyundai merancang Starex dengan ukuran yang besar, otomatis kabinnya juga lega. Inilah yang menjadi selling point utama Hyundai di segmen MPV menengah-atas. Hyundai Starex ini memiliki ruang kabin yang sangat luas untuk sekelas MPV. Bahkan, interiornya pun terbilang cukup menarik karena bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan.

Ruang penumpang Hyundai Starex begitu lega (Foto: Hyundai)

Pertama, kita membahas terlebih dahulu bagian kursi depan, termasuk dashboard dan ‘kokpit’ pengemudi. Dashboardnya yang dirancang dengan gaya Convenient Control Centre sehingga akses konsol akan lebih mudah. Penempatan panel-panel dalam Hyundai Starex inipun juga dalam jangkauan yang tidak jauh dari pengemudinya sehingga pengemudi pun bisa mengontrol beberapa panel yang terpasang di dashboard.

Konsol tengah MPV bongsor ini tidaklah hampa karena dilengkapi dengan beberapa fitur, yaitu Audio Visual Navigator dengan layar touchscreen sehingga pengemudi dan penumpang depan tidak akan bosan. Untuk hiburan penumpang di baris kedua hingga ke belakang, tersedia Overhead Display Monitor yang bisa digunakan untuk menonton DVD dengan luas layar hingga 7 inci LCD screen.

Konfigurasi Kursi Hyundai Starex Fleksibel

Konfigurasi Kursi Hyundai Starex sangat fleksibel (Foto: Hyundai)

Pilihan susunan kursi Hyundai Starex Mover dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau hanya membawa anggota keluarga anda. Kursinya dapat menampung sampai dengan kapasitas 11 penumpang dalam empat baris. Penumpang baris terbelakang pun tidak perlu khawatir merasa gerah atau kepanasan karena sistem pendingin (air conditioning) yang multiblower, memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penumpang didalam kabin.

Begitu luasnya kabin, susunan kursi pada baris kedua dan ketiga Hyundai Starex bahkan bisa dibuat berhadapan. Ini cukup keren bagi para pebisnis yang sangat sibuk, karena bisa melakukan rapat atau pertemuan dengan rekan bisnis saat dalam perjalanan.

Anda yang ingin MPV lega dengan duit terbatas, bisa memilih Starex dan lantas ‘memodifikasi’ kabin dengan captain seat ottoman atau VIP seat. Sudah banyak kok produk aftermarket yang bisa menyulap kabin minibus seperti ini jadi kian mewah. Asalkan, Anda harus hitung dan bandingkan apabila memodifikasi sendiri dengan membeli H-1 yang merupakan kembarannya versi mahal.

Kursi bisa diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan. Ruang kaki terasa lapang, bahkan ketika sedang duduk di bangku baris ketiga tak mengganggu kenyamanan penumpang di baris kedua. Secara keseluruhan, baik penumpang dan pengemudi, diberikan keleluasaan gerak. Tak hanya itu saja, karena ruang kargo yang ada di balik bangku ketiga, cukup untuk mengangkut barang-barang keperluan yang dibutuhkan.

Sebagai kendaraan multifungsi, Starex tak hanya digunakan sebagai kendaraan penumpang dan bisnis saja, karena kini Hyundai juga menyediakan Starex dengan model khusus untuk dipergunakan sebagai ambulan. Aksesibilitas membawa pasien sangat mudah karena ukuran pintu belakang yang berukuran besar. Kabinnya yang berukuran 2.375 mm x 1.620 mm bisa mengangkut perlengkapan medis untuk perawatan pasien sebelum tiba ke rumah sakit.

Hyundai Starex juga memiliki varian yang khusus dipergunakan sebagai ambulan. Pengguna tidak perlu banyak merombak kabin ke karoseri, dan hanya tinggal menambahkan perangkat medis yang dibutuhkan.

Fitur keselamatan jempolan

Pada umumnya, minibus yang digunakan sebagai mobil travel tidak memiliki fitur keselamatan yang lengkap. Kalaupun ada, unit-unit ini harganya relatif mahal atau segmentasinya premium. Lain halnya dengan Hyundai Starex, minibus bongsor ini termasuk komplit.

Hyundai Starex ini menggunakan pengereman jenis Ventilated Disc pada bagian depan dan Rem jenis drum pada bagian belakang tentunya akan membuat pengendara lebih nyaman, pengereman ini ditopang dengan pengereman sistem ABS. Selanjutnya, fitur keselamatan yang tersedia yaitu Dual SRS Airbags, Rear parking sensor, lalu Third brake lamp (HMSL).

Pilihan Mesin dan Konsumsi Bahan Bakar Hyundai Starex

Hyundai membekali Starek dengan dua jenis mesin yang berbeda, yaitu diesel dan bensin. Untuk tipe diesel akan dibekali tipe A2-2.5 CRDi 2.497 cc. Sementara itu, untuk gasoline akan menggunakan mesin tipe Theta II berkapasitas 2.359 cc.

Spesifikasi mesin diesel Starex:
Type A2 – 2.5 CRDI WGT
Displacement (cc) 497
Power (ps / rpm) 136 / 3.800
Torque (kg.m / rpm) 34.1 / 1.500 – 2.500
Fuel Tank Capacity (Liter) 75
Type 6 Speed Manual

Spesifikasi Hyundai Starex bermesin bensin:

Type 4 Mpi
Displacement (cc) 359
Power (ps / rpm) 175 / 6.000
Torque (kg.m / rpm) 23.2 / 4.200
Fuel Tank Capacity (Liter) 75
Type 5 Speed Manual

Karena mobil ini bongsor, otomatis untuk konsumsi bahan bakar termasuk boros karena mesinnya yang ‘standar’ dengan output yang cukup besar. Hyundai Starex bermesin diesel memang lebih efisien dibandingkan dengan mesin bensin. Pengemudi tidak perlu sering-sering mengisi bahan bakar karena kapasitas tangkinya mencapai 73 liter.

Untuk rute dalam kota, Starex bermesin diesel mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar berkisar 9.2 km/liter, sedangkan untuk mesin bensin berkisar 6.6 km/liter. Secara keseluruhan, Hyundai Starex terbilang cukup boros konsumsi bahan bakarnya dibandingkan dengan para kompetitor di segmen yang sama.

Soal pilihan transmisi, ini jadi kelemahan pada Hyundai Starex karena tidak ada opsi transmisi otomatis. Padahal, bila opsi tersebut hadir maka Starex punya modal lengkap menghadapi jajaran MPV premium asal Jepang bahkan Jerman sekalipun.

Memang, opsi transmisi manual membuat harga jual Starex lebih terjangka. Namun di sisi lain, image mobil yang hanya tersedia transmisi manual malah membuatnya terkesan sebagai mobil pekerja, bukan mobil keluarga.

Kesimpulan

Anda yang ingin memiliki MPV Premium tapi keuangan terbatas tak ada salahnya melirik Hyundai Starex ini. Secara platform, Starex serupa dengan H-1 tapi dengan fitur-fitur yang lebih sedikit. Kabinnya sangat lega dan bahkan keunggulan ini membuat Starex malah digunakan sebagai mobil travel antar kota jarak menengah. Starex juga banyak digunakan sebagai mobil ambulans karena Hyundai juga menyediakan opsi ini dalam penjualan.

Bila ingin tampil mewah, Hyundai Starex tinggal dibawa ke spesialis interior dan kemudian dipasangi captain seat ottoman. Saat Carmudian ingin mengubah kabin, tetap perhitungkan biaya yang akan dihabiskan sebelum modifikasi. Jangan sampai, modal modifikasi justru terlalu mahal dan jika ditotal bisa membeli sebuah H-1 atau bahkan Toyota Alphard.(dol)

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts