Berita

Indonesia Negara Pertama di Dunia yang Implementasikan Bahan Bakar B30

Pebgujian bahan bakar B30 (Foto: Kementerian ESDM)

Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita  menyampaikan apresiasi kepada para pelaku industri kendaraan komersial di dalam negeri. Yaitu atas partisipasi dan dukungannya terhadap kebijakan mandatori bahan bakar B30 (campuran biodiesel 30 persen dalam BBM jenis solar).

Menurut Menperin kebijakan bahan bakar B30 yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Jokowi itu membawa efek berganda. Mulai dari hemat devisa hingga menekan angka impor solar. Program bahan bakar B30 diproyeksi mampu menyerap biodiesel dalam negeri sebesar 9,6 juta kiloliter (kL). Sehingga akan mengurangi impor solar sebesar 3 juta kL sepanjang 2020.

Selain itu, akan meningkatkan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp13,81 triliun, serta mengurangi emisi GRK sebesar 14,25 juta ton CO2 atau setara 52.010 bus kecil.

Di samping hitung-hitungan tadi, satu yang tidak kalah menariknya yaitu Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan bahan bakar B30. Sebagian besar negara-negara di dunia masih menggunakan B10.

“Kebijakan ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang telah berhasil mengimplementasikan mandatori B30 dengan bahan baku utama bersumber dari kelapa sawit. Hal ini sekaligus untuk mewujudkan produksi kendaraan yang ramah lingkungan,” ungkap Menperin Agus.

Program biodiesel tidak berhenti sampai B30, kedepannya akan terus dikembangkan sampai B100.

Ekspor Kendaraan Utuh Meningkat

Menperin Agus mempunyai keyakinan bila industri otomotif memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang 2019, kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang dikapalkan ke luar Indonesia mencatatkan capaian positif.

Jumlah ekspor kendaraan utuh atau Completely Build Up (CBU) tercatat sebanyak 332 ribu unit atau naik 25,5% dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor kendaraan Completely Knock Down (CKD) sebanyak 511 ribu set atau naik 523,5% dibanding 2018.

“Sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa ekspor kendaraan CBU Indonesia bisa ditargetkan mencapai 1 juta unit pada tahun 2024. Maka itu, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat basis industri kendaraan bermotor dalam negeri melalui penguatan struktur industri pada rantai nilai serta perbaikan infrastruktur industri,” tutur Menperin.

Tak lupa Menperin Agus memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyelenggarakan GIICOMVEC 2020 dengan konsep business-to-business untuk menampilkan produk unggulan dan terbaru dari industri kendaraan komersial dan pendukungnya. Pameran ini akan berlangsung pada 5-8 Maret 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

Penulis: Santo

Editor: Lesmana

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts