Berita Produk Sepeda motor

Kawasaki W175 Model Retro dengan Banderol Murah

Penulis: Dimas Hadi Prasetyo

Sentul –  Tak berselang lama PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) meluncurkan Kawasaki W175 beberapa waktu lalu, akhirnya Carmudi mendapat kesempatan melakukan test ride W175 di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Jalanan yang dipilih adalah perbukitan dengan kelokan bervariasi, bisa dikatakan mempunyai tangtangan extreme dengan kelokan dan tanjakan dikawasan Bukit Pelangi.

Riding test yang digelar Rabu (29/11) kemarin, menyediakan dua pilihan tipe mulai tipe Standar juga Special Edition. Bila melihat spesifikasi tak ada perbedaan signifikan antara W175 Standar dengan yang SE.

Akan tetapi bila diperhatikan dengan detail ada beberapa yang membuat beda keduanya, yaitu pada jok. Jika W175 Standar kulit joknya polos namun untuk yang SE kulit joknya bermotif horizontal dan berwana cokelat.

Perbedaan lainnya pada bagian tangki bahan bakar, W175 tipe SE terdapat knee grip, sementara tipe Standar tidak ada. Lalu Perbedaan lainnya hanya terletak pada pemilihan warna, versi Standar pakai pelek berwarna krome sedangkan SE sudah mendapat sentuhan warna hitam.

Sedangkan sirip silinder head, untuk W175 Standar masih polos, sementara SE diberikan aksen krome sehingga tampak lebih manis. Begitu juga panel meter, untuk tipe SE dihiasi aksen krome.

Kawasaki W175 3

Kawasaki W175 3/Carmudi.

Ya, Kawasaki W175 sebagai motor bermodel retro, dibekali mesin berkapasitas 177cc silinder tunggal. Mesin ini mampu menyemburkan torsi hingga mencapai 13,2 Nm pada 6.000 rpm. Dengan kekuatan maksimal 9,6 kW pada 7.500 rpm.

Kawasaki W175 juga dilengkapi dengan karburator Mikuni VM24 yang berkontribusi di torsi rendah dan sedang sehingga lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi. Kedua model motor ini bergaya retro ini untuk tipe Standar dibanderol Rp 29.8 juta dan Special Edition (SE) Rp 30.8 juta.

Test Ride

Kali ini, tim Carmudi berkesempatan menjajal sepeda motor bergaya retro ini melewati medan jalan perbukitan beraspal. Impresi cukup baik pun muncul ketika pertama kali duduk di atas joknya.

Motor ini memiliki dimensi panjang 1930 mm, lebar 765 mm dan tinggi 1030 mm, tinggi jok 775 mm. Kedua kaki rider bisa menapak di aspal, sayangnya bagi kami agak kurang nyaman saat meraih stangnya karena agak membungkuk.

Pasalnya rider mempunyai tinggi sekitar 172, seperti yang kita tahu, posisi ini bisa bikin punggung pegal dan panas.

Ketika mesin dinyalakan, suara yang keluar dari knalpot berwarna krom hitam cukup merdu khas motor klasik. Selama perjalanan, baik di torsi rendah maupun tinggi suaranya menyamarkan getaran ‘tidak penting’ yang muncul ketika test ride ini.

Pasalnya beberapa kali, getaran yang membuat tunggangan tidak enak ini kerap muncul. Tarikan Kawasaki W175 ini bisa dibilang memang tidak terlalu impresif. Seperti yang disebutkan sebelumnya, KMI memfokuskan W175 pada torsi bukan kecepatan.

Imbasnya, pengetesan agak lebih terpusat di bagian handlingnya. Ketika melibas tikungan motor diajak bermanuver dengan kecepatan sekitar 60 km/jam masih tetap mudah dikendalikan. Kami menilai handling Kawasaki W175 ini cukup baik, hanya saja tidak dibarengi dengan kemampuan redam yang diberikan suspensi depan dan belakangnya.

Suspensi jadul dual shockbreaker di belakang tersebut dinilai malah memunculkan pengalaman sedih sebuah kisah motor klasik.

Bahan Modifan Banget

Kawasaki W175 sebagai sepeda motor bergaya retro klasik memiliki dasar yang cukup baik sebagai motor bahan modifan. Gaya bawaannya yang mengusung konsep retro klasik dinilai mampu dimodifikasi ke dalam beberapa bentuk.

Kawasaki W175 3

Salah satu hasil modifikasi Kawasaki W175 3. Foto/Carmudi.

Sebut saja gaya Street Tracker, Cafe Racer atau Vintage Bike. Perlu bukti? di acara test ride Kawasaki W175 yang diselenggarakan di Club House Rainbow Hills, Sentul ini pun menampilkan dua sosok W175 hasil modifikasi garapan Katros Garage dan Sickless Custom Werks.

Kesimpulan

Kawasaki W175 memang bukanlah sebuah sepeda motor yang berfokus pada performa, tapi lebih pada tunggangan santai dan estetik. Desain yang benar-benar retro ini memang membangkitkan kesan terbaik sebuah sepeda motor jadul.

Kedalaman karakter motor ini pun terlihat sampai tidak adanya fuel meter. Siap buka tutup tangki dan goyang-goyang buat cek bensinnya, nih. Terkait harga yang tertinggi dibanderol Rp30 jutaan Kawasaki W175 sepertinya boleh lah untuk dimiliki sebagai kendaraan santai dan teman berkegiatan sehari-hari untuk jarak dekat saja.

Dony Lesmana

Dony Lesman memulai karirnya di dunia jurnalis di Jawa Pos Surabaya 2003. Hijrah ke Jakarta bergabung di majalah Otomotif Ascomaxx dan Motomaxx di 2010. Sempat bergabung di portal berita Sindonews.com di kanal Autotekno hingga 2016 yang mengupas perkembangan otomotif dan teknologi. Terhitung Januari 2017 masuk sebagai tim Journal Carmudi Indonesia yang mengulas dan mempublikasikan berita-berita otomotif terbaru di Indonesia maupun dunia.

Related Posts