Berita

Menko Marves Luhut: Kami Ingin Adanya Diversifikasi Produsen Mobil

Menko Marves Luhut: Kami Ingin Adanya Diversifikasi Produsen Mobil (Foto: Hyundai)

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Memorandum of Understanding/MOU) antara pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor Company. Menko Marves Luhut mengaku sangat senang dan bahagia akhirnya Hyundai mau berinvestasi di Indonesia.

Investasi yang digelontorkan Hyundai di Indonesia sebesar USD 1,5 miliar. Investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun pabrik dan memproduksi mobil listrik. Menko Marves Luhut berharap ke depan ada banyak lagi produsen mobil yang mau menanamkan investasinya di Indonesia terutama untuk produksi mobil listrik, sehingga nantinya tidak hanya satu produsen saja yang menonjol.

“Peraturan-peraturan untuk keberhasilan investasi mobil listrik sudah kita lakukan. Bukan hanya untuk Hyundai saja, karena kami ingin adanya diversifikasi (penganekaragaman) produsen mobil di Indonesia. Sehingga tidak hanya satu merek saja yang menguasai pasar,” kata Menko Marves Luhut usai menyaksikan penandatanganan MoU di pabrik Hyundai di Kota Ulsan, Korea Selatan baru-baru ini.

Luhut menambahkan, sebenarnya pembicaraan soal investasi sudah sekira satu tahun lalu. Akan tetapi baru terealisasi bulan ini.

Dengan masuknya investasi dari Hyundai ke Indonesia, itu artinya harapan pemerintah tercapai. Di mana pemerintah menginginkan supaya produsen mobil tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai ladang berjualan tapi juga basis produksi baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Sesuai keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia bukan hanya pasar tetapi juga basis produksi,” kata Luhut.

Bangun Pabrik di Bekasi

Hyundai berencana membangun pabrik pertama yang berbasis di kawasan ASEAN. Pabrik tersebut berdiri di kawasan industri, Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Menurut informasi dari berbagai sumber, luas pabrik mencapai 8,35 juta kaki persegi (77,6 hektar).

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo membubuhkan tanda tangan di kap mobil listrik Hyundai Kona (Foto: BPMI Setpres)

“Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia. Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN,” kata Executive Vice Chairman Hyundai Motor Company, Chung Eui-sun

Pabrik Hyundai akan mulai dibangun pada Desember tahun ini dan diharapkan untuk memulai produksi mobil pada paruh kedua 2021, dengan kapasitas tahunan sekira 150.000 unit. Kapasitas penuh dari pabrik ini dapat memproduksi sekira 250.000 kendaraan setiap tahunnya.

 

Penulis: Santo Sirait

Editor: Dimas

Baca Juga:

Ke Pabrik Hyundai, Presiden Jokowi Bubuhkan Tanda Tangan di Mobil Listrik Kona

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts