Berita

Perhatian, di Ibu Kota Baru Indonesia Mobil Non Listrik Dilarang Masuk

Kendaraan ramah lingkungan yang digunakan pemerintah diharapkan bisa menjadi contoh untuk masyarakat. (Foto: Carmudi/Santo)

Jakarta – Keinginan presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah diutarakan sejak lama. Persiapan demi persiapan terus dilakukan oleh presiden Jokowi beserta para menteri.

Salah satu yang menjadi fokus persiapan ibu kota baru adalah soal kendaraan dan transportasi massal. Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengungkapkan bahwa nantinya di ibu kota baru hanya ada mobil listrik dan otonom (tanpa sopir) untuk transportasi massal. Jokowi ingin ibu kota baru menjadi kota pertama di dunia yang menggunakan mobil listrik dan mobil otonom.

“Transportasi massal akan otonom di sana. Mobil pribadi juga akan otonom atau listrik. Kita bisa menjadi ibu kota pertama dengan transportasi massal dan pribadi menggunakan kendaraan otonom dan listrik. Kami akan membangunnya sedemikian rupa sehingga semuanya bisa efisien dan murah,” kata Jokowi seperti dilansir dari Paultan.

Penggunaan mobil listrik dan otonom di ibu kota baru sejalan dengan visi pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan listrik. Tujuannya untuk mengurangi emisi di Indonesia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan selain kendaraan listrik tidak boleh melintas atau masuk ke ibu kota baru.

“Pemilik kendaraan harus memarkirkan kendaraan dan menggunakan transportasi umum untuk memasuki kota. Akan disediakan ada tempat parkir untuk mobil non listrik,” kata Luhut.

Sebagai upaya mendorong penggunaan mobil lisrik, Luhut mengatakan pemerintah akan menyediakan fasilitas produksi baterai lithium di ibu kota baru untuk memastikan ketersediaan daya untuk kendaraan lisrik.

“Kami akan memproduksi baterai lithium di wilayah ini dengan hydropower energy,” terang Luhut.

Tidak Ada Kendaraan yang Menggunakan BBM

Di ibu kota baru semua kendaraan yang beroperasi tidak menggunakan bahan bakar fosil atau bahan bakar minyak (BBM). Sejalan dengan itu pemerintah tengah menyusun konsep pembangunan infrastruktur pendukung.

“Nanti akan ada kereta listrik dan di dalam kotanya ada bus autonomus (tanpa sopir) dan disediakan kendaraan kecil seperti sepeda motor listrik dan sebagainya, yang tidak ada bahan bakar fosilnya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya akhir tahun lalu.

Sistem charging mobil listrik (Foto: Santo/Carmudi)

Menhub Budi berkomitmen mengutamakan pembangunan infrastruktur transportasi massal terutama untuk bus listrik di Ibu Kota baru nanti. Hal ini agar nantinya angkutan massal menjadi pilihan utama bagi masyarakat Kalimantan Timur.

Dengan begitu, lanjut Budi diharapkan penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan. Bila seandainya terpaksa harus menggunakan kendaraan pribadi sebagai mobilitas sehari-hari di Ibu Kota, disarankan memakai kendaraan berbasis listrik.

“Jadi memang kita konsisten untuk transportasi (berbasis) kendaraan massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi. Kalau pun ada kendaraan pribadi, saya inginkan kendaraan bertenaga listrik yang beroperasi,” pungkas Menhub.

Penulis: Santo

Editor: Lesmana

Santo Sirait

Santo Sirait sebelumnya Jurnalis di Okezone.com, pindah ke Carmudi.co.id sebagai Reporter pada November 2017. Fokus di sektor otomotif, terutama meliput tentang mobil, motor dan industri otomotif. Santo dapat dihubungi di santo.evren@icarasia.com

Related Posts