Sepeda motor

Plus Minus Motor KLX untuk Rider Wanita

Terdapat beberapa plus minus motor KLX untuk wanita. Di antaranya tinggi jok yang relatif jangkung hingga penggunaan transmisi kopling manual.

Terlepas dari semua itu, tak ada larangan bagi kaum hawa untuk menggunakan motor trail Kawasaki ini.

Komparasi Harga Motor Trail Baru 150 cc - Kawasaki KLX 150

(Foto: Kawasaki)

Olahraga motorcross bukan hanya milik pria saja. Sudah banyak contoh pebalap motocross perempuan yang namanya bersinar.

Salah satu yang cukup populer ialah Livia Lancelot yang beberapa kali tercatat menjuarai FIM Women’s Motocross World Championship.

Sementara di Indonesia ada Sheva Ardiansyah. Putri dari eks pebalap Irwan Ardiansyah tersebut pun sudah sering mengharumkan nama Indonesia di balapan internasional.

Prestasi mereka mungkin saja menginspirasi perempuan lain untuk terjun ke olahraga motorcross. Atau, paling tidak memilih motor trail sebagai tunggangan sehari-hari.

Plus Minus Motor KLX untuk Wanita

Salah satu opsi yang tersedia di pasaran saat ini adalah Kawasaki KLX 150. Motor ini boleh dibilang pembuka segmen motor trail 150 cc 4-tak yang kini juga dihuni Honda CRF 150L dan Yamaha WR155R.

Tampilan Gagah dan Sporty

Poin pertama yang patut disoroti ialah tampilan motor itu sendiri. Motor KLX cocok untuk wanita yang ingin tampil berbeda dari kebanyakan.

Seperti diketahui mayoritas perempuan biasanya memilih skuter matik atau motor bebek sebagai kendaraan sehari-hari.

Jika dibandingkan dengan itu semua maka motor trail memiliki perbedaan yang sangat nyata. Contohnya penggunaan ban dengan ukuran jauh lebih besar sehingga membuatnya terlihat sangat gagah.

Hal itu didukung lagi dengan desain bodi yang jauh lebih sporty. Intinya motor trail seperti KLX merupakan pilihan tepat seandainya seorang perempuan ingin tampil beda dengan tunggangannya.

(Foto: Kawasaki)

Siap Melibas Berbagai Medan

Poin ini sebenarnya merupakan keunggulan umum dari motor trail. Maksudnya baik rider perempuan atau pria sama-sama akan merasakannya.

Ya, motor trail dengan bekal roda yang berukuran besar membuatnya siap melibas berbagai medan jalan. Mulai dari jalan raya mulus, gravel atau kerikil, hingga tanah.

Oleh karena itu motor trail bukan hanya cocok untuk mereka yang ingin tampil beda, melainkan juga hobi berpetualang.

Namun, walau memiliki daya jelajah yang luas bukan berarti rider bisa seenaknya dalam berkendara, ya. Misalnya naik ke atas trotoar atau “memotong” pembatas jalan.

Perlu diketahui juga bahwa KLX 150 masih termasuk motor trail entry level. Itu artinya kekuatan komponen kaki-kaki masih ada batasan.

Di samping itu, medan jalan yang menantang juga menuntut skill berkendara yang perlu dilatih terlebih dahulu. Jangan asal gaspol jika tak ingin melukai diri sendiri.

Jok Lebih Tinggi dari Motor Umumnya

Keunggulan motor KLX dalam melibas berbagai medan jalan tersebut tentunya harus dikompensasi dengan ground clearance alias jarak antara kolong motor ke permukaan tanah yang lebih tinggi pula.

Sejumlah sumber menyebutkan ground clearance KLX 150 adalah sekitar 225—295 mm. Hal ini dibarengi dengan tinggi jok KLX 150 yang berkisar antara 790—925 mm.

Dari angka tersebut terlihat KLX memiliki posisi jok yang cukup tinggi. Misalnya dibandingkan dengan Honda Vario yang tinggi joknya antara 734—769 mm.

Rider perempuan mesti memahami hal ini. Sebabnya posisi jok yang tinggi kemungkinan akan merepotkan proses naik atau turun motor terutama ketika menggunakan rok.

Faktor tinggi badan juga sedikit banyak memengaruhi. Namun, terkait hal itu sebenarnya tidak perlu terlalu dipikirkan karena karakter suspensi KLX yang akan ambles ketika rider sudah berada di atas sadel.

(Foto: Kawasaki)

Tak Ada Laci Penyimpanan

Poin ini merupakan salah satu kekurangan motor KLX jika digunakan sebagai kendaraan harian, yaitu tidak memiliki laci penyimpanan. Hal ini tentunya sangat berbeda jika konsumen memilih skuter matik atau motor bebek.

Keberadaan laci penyimpanan pada sepeda motor boleh dibilang sangat krusial. Bukan hanya untuk menaruh barang-barang bawaan, seperti tas atau jas hujan. Namun, juga untuk menyimpan helm ketika motor ditinggal di tempat parkir umum.

Solusinya mau tak mau helm mesti digembok atau dibawa ke dalam ruangan selama motor ditinggal. Hal tersebut tentunya terasa kurang praktis dan membuat aktivitas yang dilakukan menjadi kurang nyaman.

Terkait fasilitas penyimpanan pada KLX, pabrikan hanya memberikan kantong kecil untuk toolkit yang ditaruh di belakang jok atau di atas lampu belakang.

Menggunakan Transmisi Kopling Manual

Hal berikutnya yang perlu diketahui dari penggunaan motor KLX untuk wanita ialah mengenai transmisinya.

Motor KLX 150 menggunakan transmisi manual 5-kecepatan dengan tuas kopling untuk mengoperasikannya. Bukan berarti tipe transmisi ini tidak bisa digunakan oleh wanita, tapi mayoritas kemungkinan akan membutuhkan latihan dulu sebelum fasih mengoperasikannya.

Sementara itu pemilihan gigi bisa dilakukan melalui tuas yang berada di kaki kiri dengan cara diinjak atau dicungkil. Cara perpindahan gigi semacam ini tampaknya juga akan merepotkan jika rider wanita menggunakan sepatu yang memiliki hak.

Oleh karena itu disarankan menggunakan sepatu yang bagian bawahnya rata agar lebih praktis dan nyaman. Asalkan jangan menggunakan sandal karena tidak dianjurkan mengenakan alas kaki semacam ini saat berkendara karena alasan keselamatan.

Sepatbor Hanya Hiasan

Jika diperhatikan motor KLX terlihat memiliki sepatbor yang posisinya jauh di atas roda. Secara estetika desain tersebut memang terlihat keren.

Desain demikian juga berfungsi agar sepatbor tidak gampang mentok dengan roda terutama ketika melewati medan jalan yang tidak rata.

Namun, di lain sisi hal ini membawa kerugian saat motor digunakan sebagai kendaraan harian terutama saat melintasi jalanan basah karena hujan. Keberadaan sepatbor ibaratnya jadi seperti hiasan saja karena cipratan air tetap akan mengenai rider.

Dari pengalaman penulis memiliki motor ini selama 2 tahun lebih, cipratan paling parah datang dari roda depan mengarah ke badan. Walaupun hujan sudah reda, tapi jika jalanan masih basah maka siap-siap saja untuk terkena cipratannya.

Jadi sangat disayangkan seandainya rider perempuan sudah dandan sebaik mungkin, tapi harus menghadapi situasi semacam itu.

(Foto: Kawasaki)

Bentuk Joknya Sangat Ramping

Poin terakhir yang juga perlu diperhatikan terkait penggunaan motor KLX untuk wanita ialah mengenai desain jok. Seperti motor trail pada umumnya, KLX memiliki jok yang sangat ramping.

Dimensinya jauh lebih pipih dibandingkan skuter matik atau motor-motor sport lainnya.

Desain semacam ini sebenarnya memiliki tujuan tersendiri. Dengan begitu maka rider bisa mengendalikan motor secara maksimal dengan bantuan kakinya.

Namun, skenario tersebut lebih relevan ketika motor digunakan untuk balapan.

Dalam penggunaan sehari-hari, jok semacam ini bukanlah yang terbaik terutama bagi mereka yang berharap mendapatkan kenyamanan. Terlebih lagi untuk berkendara jarak jauh dalam waktu yang lama.

Penulis: Mada Prastya
Editor: Dimas

Mada Prastya

Bergabung sebagai penulis di Carmudi Indonesia sejak Februari 2021. Menyukai kendaraan roda dua karena simpel, cepat, dan memberi rasa kebebasan dalam berkendara. Email: mada.prastya@icarasia.com

Related Posts