Berita Mobil Sumber informasi

Infografis: Sejarah Chevrolet di Indonesia, Sudah Merakit Mobil Secara Lokal Sebelum Kemerdekaan

Infografis Sejarah Chevrolet di Indonesia (Ilustrator: Nadia Andari)

Jakarta – Nama Chevrolet atau General Motors sesungguhnya tidak lepas dari perjalanan bangsa Indonesia. Merek otomotif asal Amerika Serikat ini memang bukan yang pertama kali masuk ke bumi Nusantara tapi menjadi pabrikan yang berkomitmen merakit kendaraan secara lokal Sejarah Chevrolet telah dimulai sejak merek ini merakit mobil di kawasan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Perusahaan Chevrolet Motor pertama kali dibentuk tahun 1911, bermula di bengkel Flint sebagai kerjasama usaha antara pembalap kelahiran Belgia yang bernama Louis Chevrolet dengan William Durant, seorang pengusaha dan pendiri dari General Motors. Mobil pertama merek Chevrolet yaitu The Classic Six, seharga $2500.

Chevrolet the Classic Six ternyata gagal memenuhi keuntungan bagi perusahaan. William Durant yakin kalau mobil dengan model yang bergaya tinggi namun terjangkau bisa menantang dominasi model multiguna dari Ford Model T yang merajai pasar Amerika Serikat kala itu.

Pada 1914, “bowtie” diperkenalkan sebagai logo perusahaan. Chevrolet bergabung dengan grup perusahaan GM tahun 1917 sebagai pembuat mobil yang terjangkau. Hanya dalam 10 tahun, Chevy menjadi mobil yang terlaris nomor satu di Amerika Serikat. Sebelumnya di tahun 1923 Chevrolet memproduksi mobilnya yang ke satu juta dan mendirikan pabrik perakitan untuk ekspor pertamanya di Denmark.

Sejarah Chevrolet Masuk ke Indonesia

Ekspansi Chevrolet tidak berhenti sampai di situ. Merek asal Detroit ini menghegemoni dunia hingga ke Indonesia. Chevrolet telah masuk ke Hindia Belanda (nama Indonesia saat itu) pada tanggal 3 Februari 1927. Mereka mendirikan NV General Motors Java Handel Maatschappij (NVGMJHM). Bila diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih yaitu PT Perusahaan Dagang General Motors Jawa.

Permintaan pasar yang tinggi terhadap Chevrolet mendorong GM membangun pabrik perakitan di Tanjung Priuk pada 1938. Lokasi perakitan ini sekarang dikenal sebagai kawasan Gaya Motor sekaligus menjadi pabrik perakitan mobil yang pertama di Indonesia.

Amerika Serikat menyatakan deklarasi Perang Dunia II pada 8 Desember 1941. Setelahnya, Netherlands East Indies Army memesan kendaraan truk, peralatan bengkel, mesin mesin berat, dan suku cadang kepada NVGMJHM. Namun, kedatangan Jepang memaksa kegiatan operasional NV GMJHM dibekukan pada 24 Maret 1942.

Para staf dan karyawan yang berkebangsaan Amerika, Inggris dan Belanda segera ditangkap. Pabrik Chevrolet kemudian dikuasai oleh tentara Jepang. Melihat hal ini, GM Corp. menarik seluruh investasinya dari NVGMJHM pada 31 Desember 1942. Sejarah Chevrolet di Hindia Belanda pun sempat terhenti selama Perang Dunia II

Setelah Perang Dunia II, GM Overseas Operation cabang Jakarta kemudian dibentuk untuk menjaga kelangsungan operasional di Hindia Belanda. Nama tersebut kemudian diganti menjadi Djakarta Branch dan kembali ditugaskan untuk mengoperasikan pabrik perakitan mobil. Namun, pada bulan April 1955, seluruh aset lain yang tercatat dalam daftar GM Java dan Djakarta Branch dijual kepada Gaja Motor (Gaya Motor), yaitu sebuah perusahaan lokal Indonesia.

Tutus Subronto

Tutus Subronto memulai karirnya di dunia otomotif sebagai jurnalis di Media Indonesia. Sejak 2008, telah meliput beragam kegiatan otomotif nasional. Terhitung Januari 2014 masuk sebagai tim Content Writer di Carmudi Indonesia. Kini terlibat di tim editorial Journal Carmudi Indonesia untuk mengulas dan publikasikan berita-berita otomotif terbaru. Email: tutus.subronto@icarasia.com

Related Posts