Berita

Transjakarta Uji Coba DFSK Gelora E untuk Armada JakLingko

Jakarta — PT Tranjakarta bekerja sama dengan DFSK guna menguji coba kendaraan listrik untuk armada JakLingko menggunakan Gelora E.

DFSK mengeklaim bahwa Gelora E sangat cocok untuk dijadikan armada Transjakarta lantaran punya tingkat efisiensi tinggi serta nol emisi gas buang.

“DFSK Gelora E akan menjadi armada yang tepat untuk Transjakarta, khususnya JakLingko. Ukurannya yang sesuai, performa kuat, dan mampu membawa banyak penumpang dengan jarak tempuh yang tinggi,” kata Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Senin (22/8/2022).

DFSK Gelora E jaklingko transjakarta

DFSK Gelora E. (Foto: DFSK)

Gelora E nantinya akan digunakan sebagai angkutan umum uji coba rute Jl. Sudirman hingga Jl. MH Thamrin selama tiga bulan ke depan.

Masyarakat yang sudah memiliki kartu JakLingko pun bisa mencicipi kendaraan listrik tersebut untuk beraktivitas.

Adapun nantinya Gelora E JakLingko akan hadir dengan bodi Mikrotrans JakLingko dengan kombinasi warna biru dan hijau.

Posisi duduknya pun sudah disesuaikan agar didesain berhadap-hadapan sehingga bisa memuat banyak penumpang. Agar masyarakat semakin nyaman, ada beberapa fitur yang disematkan seperti AC, hiburan, kamera CCTV, dan GPS.

“Diharapkan dengan hadirnya kendaraan ini sebagai kendaraan umum bisa memenuhi mobilitas masyarakat DKI Jakarta yang terbilang sangat tinggi, terlebih di rute tersebut,” beber Achmad Rofiqi.

DFSK Gelora E jaklingko transjakarta

DFSK Gelora E untuk armada JakLingko Transjakarta dipamerkan di GIIAS 2022. (Foto: DFSK)

Secara spesifikasi, DFSK Gelora E Lithium-ion diketahui memiliki baterai berkapasitas 42 kWh. Dalam satu kali pengecasan mobil berdesain boxy ini bisa menempuh jarak hingga 300 km berdasarkan pengujian New European Driving Cycle (NEDC).

Pengisian baterainya pun tak butuh waktu lama berkat dukungan fast charging, sehingga untuk mengisi dari 20% hingga 80% hanya butuh waktu 80 menit saja.

Menurut catatan pabrikan, DFSK Gelora E ini diklaim hanya membutuhkan biaya Rp200 per km.

Angka tersebut terpantau 1/3 lebih murah jika dibandingkan dengan biaya operasional kendaraan bermesin bensin yang ada.

DFSK Gelora E sendiri beberapa waktu lalu juga telah menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk menjadi kendaraan pendukung logistik selama perhelatan KTT G20 di Bali akhir tahun ini.

Penulis: Rizen Panji
Editor: Dimas

Rizen Panji

Pikirannya selalu dipenuhi oleh mobil buatan asal Jerman, Swedia, dan Prancis dengan tahun produksi di bawah 2000. Jangan lupa, mesin yang bersemayam di dalam kap mesin tentunya harus 6 silinder guna memompa adrenalin ketika mengendarainya

Related Posts