Stres Saat Mengemudi di Jalan, Ini Cara Mudah Mengatasinya
Jakarta – Aktivitas mengemudi butuh fokus dan konsentrasi dalam waktu yang cukup lama. Hilang atau menurunnya fokus pada mengemudi akan menambah risiko keselamatan.
Namun, masih banyak pengemudi yang abai saat mulai hilang fokus, padahal itu merupakan tanda-tanda stress saat mengemudi. Mengalami kondisi stres jelas bukan kabar baik ketika kita perlu berkonsentrasi pada sesuatu, semisal mengemudikan mobil.
Gejala stres sebenarnya masih bisa dihindari, terutama bila Carmudian sering mengemudi dalam waktu lama. Dikutip dari artikel yang diterbitkan Institute of Advanced Motorists (IAM), lembaga keselamatan asal Inggris memberikan kiat-kiat untuk pengemudi saat stres.
Penyebab stres saat mengemudi kadang berasal dari luar, tidak selalu karena kondisi lalu lintas di jalan raya atau kondisi mobil yang mungkin kurang fit.
Sebaiknya kita perlu mengenali tanda-tanda peringatan dari stres. Anda mungkin merasakan beberapa atau semua ini:
- Menjadi mudah terganggu oleh rekan kerja, teman atau keluarga.
- Sering lupa atau murung.
- Menjadi pendiam dan menarik diri.
- Ingin selalu tercepat di jalan.
- Sakit kepala.
- Tidur tidak nyenyak atau insomnia.
- Merokok lebih sering dan lebih banyak minum alkohol
Bila mengalami kondisi seperti diatas, Carmudian sebaiknya rehat sejenak dari aktivitas mengemudi. Alangkah baiknya Anda menenangkan diri ketika ‘lelah pikiran’, supaya beban dalam pikiran jadi lepas.
Langkah Mengatasi Stres Saat Mengemudi
Cara menghilangkan stres sebelum mengemudi tidak sulit kok, Anda cukup meluangkan waktu sejenak agar pikiran lebih rileks dan tenang. Berikut adalah beberapa tips yang harus dilakukan sebelum Anda masuk ke dalam mobil:
- Jika Anda merasa sakit karena stres dengan sakit kepala atau sakit, pastikan Anda merasa cukup sehat sebelum Anda mengemudi. Minum banyak air dan cari udara segar.
- Pergi jalan-jalan di sekitar rumah untuk mendapatkan udara segar dan bersantai dari tekanan hidup.
- Cobalah penuh perhatian dan bernapas dalam-dalam sebelum berada di belakang kemudi.
- Tunggu sampai Anda merasa tenang dan cukup sehat untuk keluar rumah. Mengemudi sendiri bisa membuat stres, terutama di jam-jam sibuk. Jadi jika Anda sudah stres, kemacetan akan memperburuk keadaan.
- Terakhir, curhat dengan orang terdekat. Kadang-kadang membuka tentang masalah kita kepada orang yang dicintai dapat meringankan beban. Bahkan, mereka bahkan dapat membantu Anda menemukan solusi.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur karena stres maka pastikan Anda tidak terlalu lelah untuk mengemudi. IAM menyarankan jika Anda merasa mengantuk saat berada di belakang kemudi, cari tempat yang aman untuk berhenti.
Sebaiknya, pilih pemberhentian di rest area atau SPBU saat mengemudi di jalan tol, bukan menepi di bahu jalan. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 20 persen kecelakaan di jalan-jalan utama berhubungan dengan kantuk saat mengemudi.(dol)